Selir Siapa?
Selir Siapa?
Itu adalah suara Kultivator Keabadian yang terdengar kuat. Setelah suara itu terdengar, suasana langsung berubah sehingga orang-orang menjadi sesak nafas. Wajah beberapa penonton yang tidak punya ilmu kultivasi mulai pucat. Sedangkan beberapa orang lainnya jatuh berlutut dan pergi secara perlahan.
Orang-orang yang punya kultivasi bahkan juga merasa tidak nyaman. Meskipun mereka mengeluarkan keringat dingin dan sakit perut, namun mereka masih bisa menahannya. Mengerikan sekali ketika mengingat bagaimana kata-kata itu mengandung kekuatan yang besar!
Saat ini, satu per satu orang-orang di sana mencari asal suara itu. Akhirnya, mereka melihat dua sosok berjubah abu-abu melompat dari pedang terbang. Dua sosok itu mendarat di pintu gerbang Kediaman Feng. Dia berdiri di hadapan Nona Muda Feng.
Mereka berdua mengenakan jubah abu-abu dan berdiri sambil menekuk kedua tangan di belakang. Rambut putih mereka digelung. Mungkin karena tingkat kultivasi mereka yang kuat, wajah mereka tidak keriput sama sekali. Dari suara dan rambut mereka yang putih, mereka pasti sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Ini adalah pertama kalinya mereka berdua melihat wanita bernama Feng Qing Ge yaitu wanita yang memikat hati Tuan mereka. Mereka tidak bisa menyangkal bahwa wanita itu memang sangat menawan. Bukan wajahnya yang membuat dia menarik, melainkan cara dia membawa dirinya.
Kepercayaan dirinya memancarkan wibawa sedangkan sikap acuh tak acuhnya memancarkan kekejaman yang mempesona. Bajunya yang berwarna merah terang membuatnya terlihat tegas namun licik. Setelah melihat watak, perilaku dan penampilannya yang mempesona, mereka mengakui bahwa dia punya kecantikan yang tidak tertandingi. Bahkan hanya satu kali melihatnya, mereka bisa lupa daratan.
Mereka pasti akan kesulitan mencari wanita seperti itu di seluruh Negeri Green Gallop. Pantas saja kalau Tuan mereka jatuh cinta padanya ketika pertama kali melihatnya. Tuan mereka bahkan sangat yakin ingin menjadikannya sebagai Selir. Tidak heran jika Tuan mereka datang jauh-jauh dari Negeri Green Gallop ke negeri tingkat sembilan hanya untuk membawanya pulang.
Dua pria tua itu memperlakukan wanita di hadapan mereka sebagai Selir Tuan masa depan. Wajah mereka menjadi lebih sopan dan santai. Salah satu pria tua berbicara dengan tegas.
"Nona Muda Feng, salah satu anak buah anda menyerang Tuan kami. Apakah anda pikir bahwa masalah ini akan selesai dengan mudah? Anada sebaiknya menyerahkannya pada kami. Kalau tidak, meskipun anda akan menjadi Selir Tuan kami, maka kami tidak akan memperlakukan anda dengan baik!"
Setelah mendengarnya, Feng Jiu menatap mereka dengan heran.
"Aku akan menjadi Selir Tuan kalian? Apa-apaan? Kapan aku menyetujuinya? Jangan berbicara omong kosong. Kamu akan menghancurkan reputasiku."
Dua pria tua itu mengangkat alisnya. Salah satu dari mereka berkata.
"Jadi apakah penguasa belum memberi tahu anda? Kami mengirim orang untuk datang ke sini beberapa waktu yang lalu. Kali ini, Tuan kami ingin membawa anda dan menjadikan anda sebagai Selir. Berkah yang anda dapatkan akan berlangsung dari generasi ke generasi!"
"Hehe..." Feng Jiu tertawa lembut. Dia melihat dua pria itu dan berkata.
"Berkah? Kalau begitu, kamu bisa mencari orang lain. Aku tidak tertarik dengan berkah yang kamu berikan." Feng Jiu melirik jenderal yang sedang berbaring di atas tanah. Dia mengangkat alisnya dan berbicara dengan lembut.
"Apa yang sedang kamu lakukan di sini? Apakah kamu memang ingin bertarung dengan kami?"
Mungkin karena kedatangan dua pria tua itu atau mungkin karena kepercayaan diri jenderal itu belum hilang. Dia mengangkat dagunya dan berbicara dengan angkuh.
"Nona Muda Feng, kenapa anda tidak..."
Semua orang melihat sosok berpakaian merah itu melesat seperti hantu.
Sosok itu membungkam jenderal di hadapannya sebelum dia selesai bicara...