Terpesona Hingga Tidak Berdaya
Terpesona Hingga Tidak Berdaya
Feng Qing Ge melihat apa yang terjadi dari belakang. Kedua alisnya mengerut dan dia menatap kereta kuda itu sebelum akhirnya mengikuti mereka.
Di sisi lain, Guan Xi Lin sampai di samping kereta kuda dan menyerahkan Serabi Daun Bawang Goreng kepad Leng Shuang. "Ini untukmu. Ini juga ada Sup Kacang Hijau. Kamu harus memakannya saat masih panas. Kita bisa pergi setelah kamu selesai makan."
Leng Shuang menatapnya dan mengulurkan tangan untuk menerima makanan itu lalu segera mengucapkan terima kasih.
Kemudian Guan Xi Lin naik ke kereta kuda dan tangannya membuka tirai untuk masuk ke dalam sambil berkata: "Jiu Kecil, Serabi Daun Bawang Goreng ini masih panas. Paman itu bilang akan lebih enak dengan Sup Kacang Hijau. Jadi aku membelikannya untuk kalian berdua."
Dari dalam kereta, Feng Jiu mengulurkan tangan untuk menerima Serabi Daun Bawang Goreng serta Sup Kacang Hijau sambil tersenyum: "Sup Kacang Hijau! Aku sudah lama tidak memakannya! Bagus sekali Kak. Terima kasih!"
"Hehehe, terima kasih untuk apa? Selama kamu menyukainya, tidak masalah. Dalam perjalanan pulang nanti, kita harus mempekerjakan beberapa pelayan dan membiarkan mereka melayanimu serta menyiapkan makanan yang enak untukmu."
Guan Xi Lin sudah lama berada di sekitar Feng Jiu. Dia tahu bahwa Feng Jiu sangat rakus saat ada makanan enak.
"Baiklah."
Ucap Feng Jiu sambil tersenyum tanda setuju.
Melihat Guan Xi Lin yang kembali duduk, Feng Jiu membuka kantong kecil dan baru saja ingin menggigit Serabi Daun Bawang Goreng. Tapi dia tiba-tiba mendengar suara yang dia kenal.
"Nona Guan, saya Murong Yi Xuan."
[Nona Guan? Siapa yang dia panggil?]
Feng Jiu yang sedang berada di kereta kuda pun terkejut. Dia menatap kakaknya yang juga terkejut dan akhirnya bertanya pada diri sendiri. [Apa yang sedang terjadi?]
Guan Xi Lin menggigit Serabi Daun Bawang Goreng sambil berkata: "Kami baru saja bertemu ketika aku membeli makanan ini. Namanya Murong Yi Xuan. Dia pernah mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaanmu saatberada di kota Rock Forest dan ingin meminta maaf padamu."
Ketika membicarakannya, Guan Xi Lin sedikit jengkel sambil lanjut berkata: "Aku sudah bilang kalau itu tidak perlu dan dia masih saja mengikutiku di belakang. Aku sungguh tidak tahu apa yang akan dia lakukan!"
"Aku sebaiknya turun dan melihatnya!" Guan Xi Lin meletakkan Serabi Daun Bawang Goreng dan baru akan membuka tirai saat dia tiba-tiba berbalik untuk mengingatkan pada Feng Jiu. "Jiu Kecil, pakai tudungmu dulu."
Bekas luka di wajah Jiu Kecil masih belum sembuh dan dia selalu mengenakan tudung kemana pun dia pergi. Guan Xi Lin tidak ingin orang lain menatapnya dengan aneh setelah melihat wajah Feng Jiu yang terluka.
"Mm." Feng Jiu tersenyum, lalu segera mengenakan tudung wajahnya. Dia bingung apa yang akan dilakukan oleh Murong Yi Xuan.
Murong Yi Xuan menunggu di luar kereta kuda. Dia merasa agak gugup. Telapak tangannya pun sangat berkeringat. Tatapannya dipenuhi dengan kewaspadaan ketika dia melihat kereta kuda itu. Dia pun memikirkannya dalam hati: [Apakah dia akan membuka tirai? Apakah dia masih ingat bahwa kita sudah bertemu dua kali?]
Leng Shuang yang duduk di luar kereta kuda melihat wajah Murong Yi Xuan yang dipenuhi dengan rasa waswas. Kedua alisnya pun mengerut dan menatap pria itu dengan tatapan yang aneh.
[Apa yang Murong Yi Xuan akan coba lakukan di sini? Dari apa yang dia tahu, bukankah pria itu sudah bertunangan dengan Feng Qing Ge dari keluarga Feng? Kenapa dia masih menatap kereta kuda ini dengan wajah yang penuh kerinduan dan kegelisahan?]
Guan Xi Lin membuka tirai dan melangkah keluar dari kereta. Dia menarik tirai agar tertutup ketika sudah melangkah keluar dan menatap Murong Yi Xuan sebelum berkata: "Bukankah aku sudah mengatakan bahwa tidak perlu meminta maaf untuk apapun? Kenapa kamu mengikutiku sejauh ini?"
Pada saat itu, Murong Yi Xuan sedang menatap kereta kuda itu dengan pandangan yang linglung. Dia tadi melihat gadis yang berada di dalam kereta saat tirai sedang terbuka. Hal itu membuat jantungnya mulai berdetak kencang.
Hari ini, gadis itu tidak mengenakan pakaian serba merah. Tapi itu adalah sebuah gaun putih dengan tudung putih yang menutupi wajahnya. Gadis itu diam-diam bersandar di samping kereta, terlihat tenang dan anggun.
Ketika mengenakan pakaian merah, gadis itu terlihat flamboyan dan memikat seperti matahari yang cerah. Setiap gerakannya tidak terlihat lesu dan mempesona. Sepertinya, setiap kali Murong Yi Xuan melihat gadis itu, dia mengguncangkan jiwa Murong Yi Xuan sehingga Murong Yi Xuan terpesona setiap saat...