Racun Terbaik
Racun Terbaik
"Kakak, coba cari apakah ada ruang bawah tanah di sini," ucap Feng Jiu.
Kedua matanya terlihat bersemangat.
"Baiklah." Meskipun Guan Xi Lin tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh Feng Jiu, tapi dia masih melakukannya. Dia segera mencari di sekeliling rumah yang tidak terlalu besar itu.
"Sebenarnya, apa yang sedang kamu rencanakan?"
"Kamu akan segera mengerti nanti," jawab Feng Jiu sambil terkekeh. Beberapa saat kemudian, dia melihat Guan Xi Lin kembali.
"Jiu Kecil, tidak ada ruang bawah tanah di sini. Tapi ada kandang logam yang sepertinya dibuat untuk menahan seorang manusia."
"Kalau begitu, lempar mereka semua ke dalam kandang," ucapnya sambil memberikan isyarat agar pria paruh baya itu dilemparkan terlebih dahulu. Kemudian, Feng Jiu memasukkan pil ke dalam satu per satu mulut pria berjubah hitam. Mereka segera diseret ke dalam kandang.
Setelah melempar mereka semua ke dalam kandang dan menguncinya, Feng Jiu menyeret kursi dan mencari tempat untuk menikmati pertunjukkan berikutnya. Setelah itu, Feng Jiu tampaknya baru menyadari sesuatu. Dia berkedip sambil bertanya pada Guan Xi Lin. "Kakak, apakah kamu juga akan menontonnya?"
"Menonton apa?"
Guan Xi Lin menatap Feng Jiu dengan wajah yang bingung. Dia hanya melihat para pria yang terkunci di dalam kandang. Kemudian, Feng Jiu mengambil kursi untuk duduk dan menonton mereka. Tapi, Guan Xi Lin tidak tahu apa yang akan ditonton oleh Feng Jiu.
Ketika mendengar jawaban dari Kakaknya, Feng Jiu berdehem. Dia pun tertawa dengan canggung. "Tidak ada apa-apa. Kakak, bantu aku menjaga halaman di luar untuk menghindari orang yang akan datang ke sini." Feng Jiu lebih baik menonton kakaknya untuk pergi dari sana atau Feng Jiu akan menodai kesucian jiwa kakaknya.
"Baiklah, kamu berhati-hatilah di sini. Jika ada sesuatu yang terjadi, jangan ragu memanggilku." Guan Xi Lin mengangguk pada Feng Jiu tanpa merasa curiga. Dia akhirnya keluar dan sampai di halaman luar.
Feng Jiu menoleh pada pria paruh baya yang ada di kandang. Dia tersenyum dengan keji sambil berbicara. "Masih belum terlambat untuk mengatakannya sekarang. Aku sudah bilang bahwa aku akan memberimu kematian yang menyenangkan."
Ketika selesai bicara, dia melirik sekelompok pria berjubah hitam yang mulai terbangun. Karena dagu mereka sudah patah, mereka tidak bisa menutup mulut mereka. Namun karena mereka sudah beristirahat, kekuatan mereka sudah kembali seperti semula. Dengan kultivasi mereka yang sudah hilang, mereka tentu hanyalah orang biasa sekarang.
Perasaan hangat tiba-tiba muncul dalam tubuhnya sehingga pria paruh baya itu terkejut. Terutama ketika dia melihat sekelompok pria berjubah hitam saling menarik pakaian dengan mata yang sayu. Wajahnya tiba-tiba berubah. Dia berteriak tanpa bisa mengeluarkan suara.
"Kamu...! Ternyata kamu memberikan afrodisiak pada kami!"
Dia sangat yakin dengan racun yang diberikan oleh Feng Jiu. Rasa panas yang menjalar di tubuhnya itu bukanlah sebuah kebohongan. Tingkah laku kelompok pria berjubah hitam itu tidak mungkin dibuat-buat. Tapi, pria paruh baya itu tidak menduga bahwa Feng Jiu bisa memikirkan metode seperti ini!
Mereka semua adalah laki-laki!
"Keluarkan aku! Cepat keluarkan aku!"
Ketika dia melihat beberapa pria berjubah hitam mulai saling menarik-narik jubah, bahkan salah satu dari mereka sudah memeluk kakinya dan menarik celananya. Wajah pria paruh baya itu langsung menjadi pucat. Dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan yang ada di wajahnya.
"Jangan khawatir. Aku hanya memberimu dosis rendah. Sedangkan mereka mendapatkan dosis paling tinggi."
Kedua mata Feng Jiu berbinar namun terlihat mengerikan. Dia berbicara dengan santai. "Hanya ada satu cara untuk keluar dari sana. Beritahu aku tentang apa yang ingin aku ketahui. Kamu tidak akan dihancurkan oleh orang-orang itu. Jika tidak... Hehe."
"Argh! Menjauh dariku!"
Salah satu pria melompat ke arah pria paruh baya itu sehingga dia menjerit dengan keras. Dia mengangkat kaki dan menendang pria itu. Kedua tangannya mencengkram jeruji besi dengan erat sambil berteriak panik. "Biarkan aku keluar! Aku akan bicara! Aku akan memberitahu semua yang kamu inginkan!"