Dokter Hantu yang Mempesona

3Wanita cantik yang terjatuh ke tanah memiliki wajah pucat dan dahinya dipenuhi dengan butiran keringat dingin. Dia sangat kesakitan karena tulang belikatnya terkunci sehingga dia tidak bisa berbicara. Ketika dia mendengar kata-kata Feng Jiu, matanya yang terasa seperti terbakar langsung memelototinya.     

Jika dia bisa berbicara, maka dia akan bertanya dengan marah: Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan?     

Dia telah melakukan ini untuk waktu yang lama. Dia telah bertemu dengan banyak kultivator. Bahkan para kultivator yang lebih kuat darinya tidak menemukan keanehan di tempat ini. Sayangnya, gadis ini berbeda.     

Sekedar ketahuan adalah satu hal, tapi jatuh ke tangannya adalah hal berbeda. Tidak peduli apapun yang terjadi, dia tidak mau menyerah begitu saja.     

"Katakan!"     

Feng Jiu berteriak dengan dingin. Ekspresi malasnya berubah menjadi tegas saat dia melirik gadis-gadis itu. Kekuatan energi yang sangat berat juga menyelimuti tubuh ketiganya.     

Gadis yang tertusuk jarum perak Feng Jiu berhasil duduk. Namun, ketika tekanan kuat menghantamnya, dia merasa seperti ada batu besar yang membebaninya dan membuatnya kesulitan untuk bernafas. Darah di dalam tubuhnya melonjak dan bahkan seteguk darah menyembur keluar.     

Dua gadis lainnya berlutut di bawah tekanan kuat Feng Jiu. Mereka tidak berencana untuk berbicara, tetapi sekarang mereka langsung memohon belas kasihan.     

"Kami akan berbicara, kami akan berbicara."     

Feng Jiu menarik tekanannya yang kuat dan melirik mereka berdua: "Bicaralah!"     

Kedua gadis itu tidak berani menatap Nyonya. Mereka menunduk dan berkata, "Nyonya ahli dalam meracik anggur obat. Beliau sering menggunakan binatang buas untuk dicampurkan ke dalam anggur obatnya. Setelah menambahkan bahan itu, efek dari anggur obat meningkat dan Nyonya menjualnya kepada kultivator iblis bermata satu. Kemudian, atas permintaan kultivator iblis bermata satu, Nyonya mulai menggunakan kami sebagai umpan untuk memikat beberapa kultivator ke halaman rumah kami. Setelah mereka mabuk akibat Anggur Abadi, kami akan mengekstrak Neidan mereka…"     

Pada titik ini, suara gadis berpakaian putih menjadi lebih pelan, "Nyonya berkata bahwa Neidan milik seorang Kultivator dapat digunakan sebagai obat. Jika energi spiritual di Neidan diserap, maka kultivasi mereka akan meningkat, khususnya bagi kultivator yang sudah mencapai tingkat Nascent Soul ke atas. Ada bibit Nascent Soul di dalam Neidan milik kultivator. Itu adalah harta karun yang langka, jadi, jadi…"     

Feng Jiu mengerutkan kening. Neidan binatang sangat berharga. Tak perlu dikatakan lagi bahwa Neidan para kultivator bahkan lebih berharga. Para kultivator harus berkultivasi selama beberapa dekade dan bahkan ratusan tahun sebelum mereka dapat mengkondensasi Neidan mereka. Metode mereka membunuh orang untuk mendapatkan Neidan sangat kejam dan berdarah dingin. Bahkan jika dia tidak bertemu dengannya hari ini, maka dia akan bertemu dengan orang lain di masa depan yang akan membunuh.      

Duan Ye baru selesai mengelola energi spiritualnya dan berkeringat deras. Dia pun berjalan mendekat dan menatap mereka dengan dingin. Tanpa diduga, tangannya tiba-tiba bergerak ke atas. Kilatan cahaya dari bilah pedang tampak menyilaukan saat dia membunuh mereka bertiga.     

Feng Jiu sedikit terkejut dan bertanya. "Kamu telah membunuh mereka semua?" Anak ini terlalu gegabah, dia membunuh gadis-gadis itu bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

"Kematian terlalu baik untuk orang seperti mereka," jawab Duan Ye. Dia menatap wanita cantik yang jatuh ke tanah di depan mereka dan mendekatinya sambil membawa pedang di tangannya.     

Feng Jiu berdiri ketika dia melihat ini: "Tunggu sebentar."     

Duan Ye menatapnya: "Kenapa?"     

"Kita tidak bisa membunuhnya begitu saja, dia masih berguna." Feng Jiu berkata sambil tersenyum. Kemudian, dia melangkah maju untuk melihat wanita cantik itu: "Kamu tahu teknik Penghapusan Jiwa?"     

Wanita cantik itu menggertakkan giginya. Dia menatap Feng Jiu sambil menahan rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia pun menarik bibirnya untuk menunjukkan senyuman mengejek. "Kenapa? Jangan harap aku akan memberitahumu!"