Keberuntungan yang Menentang Surga
Keberuntungan yang Menentang Surga
Feng Jiu menatapnya tanpa menjawab. Kenapa pemikiran pak tua ini sangat berbeda dari yang lain? Dia datang ke sini dan mencari Rumput Abadi hanya untuk berjaga-jaga? Apakah dia berpikir bahwa umurnya terlalu tua? Atau apakah dia berpikir bahwa dia akan mengalami beberapa luka dalam yang fatal jadi dia bersiap lebih dulu?
"Hiss!"
Feng Jiu menarik napas tajam ketika dia merasakan sesuatu yang tajam di bawah kakinya. Ketika dia menggerakkan kakinya sedikit, dia melihat batu hitam tajam sedikit menonjol keluar dari tanah. Ujung batu hitam yang tajam memantulkan cahaya berkilau.
"Apa?"
Dia berjongkok karena terkejut dan mulai menggali batu hitam yang tajam. Zhuo Junyue dan pria tua itu berjalan mendekat. Ketika mereka melihat batu hitam yang telah dia gali, mereka berdua merasa sangat terkejut.
Mereka tidak menyangka bahwa dia benar-benar akan menginjak Batu Suar Vulkanik hanya dengan berjalan. Keberuntungan semacam ini hanyalah keberuntungan yang menantang surga.
"Apakah ini Batu Suar Vulkanik? Itu tidak terlalu mengkilap!" Dia memegang batu yang baru saja digali dari tanah di tangannya. Batu Suar Vulkanik seukuran telur memiliki ujung yang tajam. Batu itu terkubur di tanah dan ujung tajam yang melukai telapak kakinya itulah yang membuatnya menyadarinya.
"Ini adalah Batu Suar Vulkanik. Beberapa batu lebih besar dari yang ada di tanganmu. Ada juga yang lebih kecil," kata pria tua itu. Dia pun menatapnya sambil menyeringai. "Keberuntunganmu benar-benar menantang surga. Aku rasa kita bisa menemukan Rumput Api yang Mempesona jika aku mengajakmu mencari bersama."
Setelah Feng Jiu mendengarnya, dia bermain dengan Batu Api Vulkanik di tangannya dan menatap pria tua itu sambil tersenyum licik: "Jika aku menemukannya, maka aku tidak akan memberikannya kepadamu."
"Jika kamu menemukannya, maka secara alami itu adalah milikmu. Aku bisa menggunakan sesuatu untuk menukarnya denganmu," jawab Tuan Bijak Hun Yuan. Dia memandang Feng Jiu dan lanjut berkata, "Jangan khawatir! Aku tidak akan memanfaatkanmu."
"Ada Batu Suar Vulkanik di sini." Suara Zhuo Junyue yang datang secara tiba-tiba menarik perhatian mereka.
"Di mana?" Pria tua itu bergegas maju dan melihat Zhuo Junyue yang sedang membungkuk untuk menggali Batu Suar Vulkanik seukuran kepalan tangan dari tanah.
Pria tua itu memandangnya dengan iri dan berkata dengan cemburu, "Apakah kalian berdua meremehkan pak tua ini karena memiliki penglihatan yang buruk? Kenapa aku tidak menemukan apapun di sepanjang perjalanan kita?"
Setelah Zhuo Junyue mendengarnya,dia melemparkan Batu Suar Vulkanik seukuran kepalan tangan ke tangan Tuan Bijak Hun Yuan.: "Untukmu."
Pria tua itu tercengang ketika dia melihat Batu Suar Vulkanik seukuran kepalan tangan di tangannya. Dia berkata dengan bingung, "Apakah kamu tidak menginginkannya? Ini barang bagus."
"Seharusnya ada lebih banyak di area ini, Aku bisa menemukan lebih banyak lagi," ucap Zhuo Junyue. Dia berjalan berkeliling mencari sesuatu yang tidak biasa di tanah.
"Itu benar." Pria tua itu mengangguk sambil menyimpan Batu Suar Vulkanik, lalu dia melihat sekeliling bersamanya.
Setelah Feng Jiu mendengar percakapan mereka, dia melihat Batu Suar Vulkanik di tangannya dan mengikuti mereka untuk mencarinya lagi. Seperti yang dikatakan Zhuo Junyue, seharusnya ada lebih dari dua Batu Suar Vulkanik di daerah ini.
Namun, ketika mereka melihat sekeliling di area dan membuat suara gembira dari waktu ke waktu, beberapa orang sedang memperhatikan mereka secara diam-diam…