Dokter Hantu yang Mempesona

Waspada Di Malam Hari



Waspada Di Malam Hari

1Pak tua itu berjalan dengan menekuk kedua tangan di belakang punggungnya. Kemudian, dia berhenti di depan Feng Jiu dan menunjukkan tatapan bijak. "Brengsek kecil, apakah kamu tahu seberapa kuat orang tua ini?"     

"Ya, aku tahu." Feng Jiu mengangguk.     

Tanggapannya yang jujur membuat tenggorokan pak tua itu tercekat. Dia menatapnya dan bertanya: "Apa kamu benar-benar tahu? Apa kamu tahu reputasiku di Sekte Abadi Nebula?"     

"Ya, kamu adalah simbol suci dari Sekte Abadi Nebula." Senyuman Feng Jiu tampak sangat kontras dengan tatapan pak tua itu.     

"Bahkan Ketua Sekte harus menyambutku sebagai Kakak Senior saat dia melihatku." Pak tua itu mengulurkan tangannya dan membelai janggutnya saat dia berbicara, memasang ekspresi wajah orang yang sangat terpelajar.     

"Ya, aku tahu." Dia mengangguk dan tersenyum lagi.     

"Karena kamu sudah tahu, kenapa kamu tidak mau mengakui aku sebagai Gurumu?" Tuan Bijak Hun Yuan bertanya sambil menatap Feng Jiu.     

Setelah Feng Jiu melihat kegigihannya, dia menghela nafas ringan: "Aku sudah memiliki seorang Guru."     

"Siapa dia? Apa dia termasuk monster tua dari Empat Sekte Abadi?" Dia yakin bahwa siswa yang baik seperti itu akan punya Guru yang hebat.     

"Kamu tidak tahu Guruku."     

Feng Jiu menggeleng.      

Tubuh Guru Chu Ba Tian berada di rumah rahasia bawah air selama beberapa dekade. Namun, jika namanya disebutkan di benua bawah, maka orang-orang dari generasi yang lebih tua akan mengetahui karakter gemilang ini. Rasanya aneh kalau tidak ada yang tahu tentang dirinya di benua atas.     

"Aku tidak mengenalnya?" Tuan Bijak Hun Yuan terkejut saat dia mendengarnya. Dia pun berkata dengan tatapan aneh, "Siapa pun yang tidak aku ketahui pasti bukan orang terkenal, apakah Gurumu bukan orang berstatus tinggi? Apa dia bukan siapa-siapa?"     

Feng Jiu tersenyum tipis: "Tidak peduli orang macam apa dia, dia tetap adalah Guruku. Dunia ini sangat luas dan ada banyak orang kuat yang tersembunyi, apa Senior berani mengatakan bahwa kamu mengenal mereka semua?"     

Setelah pria tua itu mendengarnya, dia langsung tersedak dan tidak tahu harus berkata apa. Ada banyak orang kuat yang tersembunyi di dunia ini, jadi tentu saja dia tidak mengenal mereka. Meski begitu, orang tersembunyi seperti apa yang bersedia menjadi Guru dari anak yang licik ini?     

Saat mereka mengobrol, orang-orang yang lain sudah menyalakan api unggun dan memanggil mereka. Pria tua itu berjalan dengan menekuk kedua tangan di belakang punggungnya dan duduk di sana sedangkan Feng Jiu melompat ke atas pohon dan bersandar pada cabang untuk beristirahat.     

"Jiu kecil,apa kamu tidak mau turun untuk makan di dekat api unggun?" Chai Feng bertanya sambil berjalan mendekati ke pohon.     

"Tidak, terima kasih, aku masih punya makanan di sini." Feng Jiu berkata dan menyeruput anggur lagi.     

Setelah Chai Feng mendengarnya, dia mengeluarkan jatah makanan kering miliknya dan melemparkannya ke atas pohon. "Tangkap, ini untukmu."     

Feng Jiu menangkapnya dan berkata, "Terima kasih."     

Chai Feng tersenyum sambil berjalan menghampiri api unggun dan mengobrol dengan semua orang.     

Feng Jiu memejamkan matanya untuk beristirahat. Tanpa diduga, dia merasakan cabang pohon itu bergerak sedikit sehingga matanya langsung terbuka. Dia melihat Zhuo Junyue beristirahat di antara cabang-cabang pohon dan memegang pedangnya dengan kedua tangan. Matanya tampak terpejam.     

Dia menarik kembali pandangannya. Mereka tidur di tempat masing-masing. Awalnya, dia berpikir bahwa dia akan bisa tidur nyenyak. Namun, dia mendengar gerakan pada tengah malam dan segera duduk sambil membuka matanya.     

Pada saat yang bersamaan, Zhuo Junyue yang sedang beristirahat di pohon yang sama juga duduk dan membuka matanya. Dia melirik Feng Jiu sejenak lalu melihat sekeliling mereka. Tuan Bijak Hun Yuan yang telah beristirahat di dekat api unggun juga merasakan keanehan tersebut. Dia secara refleks menoleh ke arah pohon tempat Feng Jiu beristirahat dan terkejut melihat bahwa dia juga telah bangun.     

Anak ini cukup waspada! Dia berpikir dalam hati sambil menendang Fan Yixiu dan yang lainnya.     

"Paman Agung?" Fan Yixiu langsung terbangun dan melihat sekeliling dengan sedikit linglung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.