Pandangan ke Depan
Pandangan ke Depan
Tuan Kedua Chai dan yang lainnya mengikuti dari belakang. Bahkan Tuan Bijak Hun Yuan memegang jenggotnya dan ikut datang untuk melihatnya.
Mereka melihat Feng Jiu berjongkok di samping dan mengulurkan dua jari untuk memeriksa arteri leher pria yang baru saja meninggal. Dia membungkuk dan mendengarkan detak jantung pria itu, lalu menekan dadanya dengan kedua tangan untuk memberinya pertolongan pertama. Beberapa saat kemudian, dia mengeluarkan jarum perak untuk menusuk saluran pernapasannya yang tersumbat. Semua orang melihat pria itu muntah dan kembali bernapas.
"Hiss! Bangun, dia bangun?"
"Dia tidak hanya bangun. Dia hidup lagi!"
"Astaga! Apakah keterampilan medis Jiu Kecil ini luar biasa? Dia bahkan bisa menghidupkan kembali orang mati?"
Semua orang langsung merasa terkejut. Tatapan mereka yang penuh semangat tertuju pada Feng Jiu, khususnya orang-orang yang digigit semut pemakan manusia segera berbondong-bondong ke depan. "Jiu Kecil, Jiu Kecil. Kamu harus menyelamatkanku. Aku digigit semut pemakan manusia, rasanya sangat panas seperti akan mati. Jiu kecil…"
"Jiu kecil, aku juga. Disini!"
Mereka mendesak untuk saling bersahutan sehingga Feng Jiu mengerutkan kening. Dia pun melangkah mundur. "Tolong jangan berdesakan, tenanglah."
Ketika mereka mendengar kata-katanya, semua orang menjadi tenang. Harapan kembali bersinar di mata mereka yang tampak putus asa sebelumnya. Ternyata apa yang dikatakan oleh Tuan Bijak Hun Yuan itu benar. Keterampilan medis Jiu Kecil benar-benar luar biasa!
"Api beracun ini bukan tanpa solusi." Feng Jiu memandang mereka semua. "Aku pergi untuk mengumpulkan beberapa tanaman obat. Setelah aku selesai membuat obatnya, kalian baru akan punya penawar. Semakin tenang emosi kalian saat diracuni oleh api beracun, maka semakin lambat serangannya. Duduk dan diam sebentar!" Setelah dia menjelaskan kepada mereka, dia berbicara dengan dokter Keluarga Chai. "Paman Chai, tolong datang dan bantu aku."
"Ya, ya." Dokter itu segera menjawab dan mengikutinya ke sungai.
Tuan Bijak Hun Yuan duduk sambil membelai jenggotnya. "Itulah yang dikatakan oleh pak tua ini! Si brengsek kecil pasti punya solusi." Dia pun melambaikan tangan pada Zhuo Junyue. "Kemarilah, pak tua ini memiliki sesuatu untuk ditanyakan padamu."
Zhuo Junyue melihat pemuda itu duduk di tepi sungai dan mengeluarkan banyak barang dari ruang dimensi. Meskipun Feng Jiu pernah mengatasi racun di tubuhnya, namun dia langsung kehilangan kesadaran. Tapi hari ini, dia akhirnya melihat secara langsung saat Feng Jiu menggunakan jarum untuk menyelamatkan seseorang yang sudah mati. Tampaknya Feng Jiu benar-benar memiliki keterampilan medis yang unggul karena dia bahkan mampu menghidupkan kembali orang mati.
Zhuo Junyue mendengar pak tua itu memanggilnya, jadi dia segera berjalan mendekat dan duduk di sampingnya. "Ada masalah apa?" Dia bertanya sambil terus memperhatikan tindakan Feng Jiu.
Tuan Bijak Hun Yuan menatapnya dan bertanya dengan tiba-tiba, "Apa yang kalian lakukan di sana?"
Zhuo Junyue mengernyitkan keningnya. "Apa yang kita lakukan di sana? Menurut anda, apa yang bisa kita lakukan di belakang sana?"
"Kamu tahu apa maksudku," ucap Tuan Bijak Hun Yuan.
"Saya tidak punya ide apapun." Zhuo Junyue meliriknya dan membuang wajah dengan acuh tak acuh.
"Cih! Jangan main-main dengan pak tua ini. Katakan! Apakah kamu sedang berbicara tentang masa lalu di sana? Atau dia masih mengatakan bahwa dia tidak tahu dan sebagainya. Sepertinya si brengsek kecil suka mengganggu orang." Nada suaranya semakin marah.
Orang yang ingin dia terima sebagai muridnya berani mengabaikannya? Sebaliknya, dia berbicara dengan orang bodoh ini? Dia pasti tidak punya pendapat yang bagus!
"Kami hanya kembali untuk mengumpulkan tanaman obat." Zhuo Junyue berbicara sambil memandang pemuda yang sedang sibuk. "Dia memiliki pandangan ke depan."