Dokter Hantu yang Mempesona

Di mana Kamu Mendapatkannya?



Di mana Kamu Mendapatkannya?

1Feng Jiu mengambil semua cincin ruan dimensi, karung kosmos, serta ornamen batu giok di pinggang anggota Kelompok Prajurit Bayaran Kalajengking. Adapun senjata mereka, dia memberikannya kepada Tuan Kedua Chai. "Tidak ada gunanya memberikan senjata padaku. Biarkan mereka menyimpannya! Itu mungkin akan berguna nanti."     

"Tidak perlu. Ini semua sudah menjadi milikmu…" Sebelum Tuan Kedua Chai selesai berbicara, Feng Jiu menyela kata-katanya.     

"Tidak ada gunanya bagiku untuk menyimpannya. Aku tidak bisa menggunakan banyak senjata sendirian." Feng Jiu tersenyum sambil mengeluarkan cincin ruang dimensi dari menyerahkannya kepada Chai Feng. "Saudara Chai, ini untukmu."     

"Tidak, tidak. Aku tidak bisa menerimanya. Tidak mudah bagi kita semua untuk bertahan hidup. Simpan barang-barang ini! Aku tidak bisa menerimanya." Chai Feng melambaikan tangannya dan menolak mengambil cincin itu. Bahkan jika Feng Jiu memintanya berulang kali untuk mengambilnya, dia akan tetap menolaknya.     

Akhirnya, Feng Jiu tidak punya pilihan selain menyimpan cincin itu. "Baiklah! Karena kamu tidak menginginkannya, aku akan menyimpannya sendiri. Setelah kita kembali ke kota, aku akan menjualnya untuk mendapatkan uang." Dia tersenyum dengan mata menyipit.     

Tuan Kedua Chai memerintahkan semua orang untuk memilih salah satu senjata dan menyimpannya. Dia melihat mayat di tanah sambil memberitahu semua orang. "Jangan lama-lama disini. Kita harus pergi dan mencari tempat yang lebih bersih untuk beristirahat."     

"Baik." Akhirnya,, orang-orang berbaris meninggalkan tempat ini dan mencari area yang tidak berbau darah untuk digunakan beristirahat.     

"Jiu kecil, apakah kamu masih punya obat itu?" Tuan Kedua Chai bertanya dengan penasaran. Apa jenis obat itu? Obat itu bahkan bisa mempengaruhi Kultivator Surgawi. Kemungkinan besar itu tidak dibuat oleh orang biasa.     

"Tidak." Feng Jiu menjawab sambil merentangkan kedua tangannya.     

"Lalu, dari mana kamu mendapatkan obat itu?" Tuan Kedua Chai bertanya lagi. Dia berpikir bahwa jika mereka tahu di mana pemuda itu membelinya, maka mereka juga bisa mendapatkannya untuk keadaan darurat.     

"Ini dari Menara Pil Surgawi di Kota Seratus Sungai." Feng Jiu menjawab sambil tersenyum.     

"Menara Pil Surgawi di Kota Seratus Sungai?" Tuan Kedua Chai menatapnya dengan heran, lalu dia mengalihkan pandangan pada beberapa anggota keluarga Chai di sekitarnya. Akhirnya, dia memberi tahu Feng Jiu, "Kami belum pernah mendengar tentang Menara Pil Surgawi."     

Fan Yixiu dan beberapa orang lain yang duduk di sampingnya terdiam sambil berpikir. Di antara mereka, Fan Yixiu adalah orang yang menganggap Feng Jiu sangat aneh.     

Dia memandang Feng Jiu dan bertanya, "Di Kota Seratus Sungai? Tidak ada yang namanya Menara Pil Surgawi di Kota Seratus Sungai sebelumnya!"     

Seorang murid perempuan di sebelahnya berkata, "Rumah Kakak Sulung ada di Kota Seratus Sungai."     

Mata Feng Jiu berkedip. Rumah Fan Yixiu berada di Kota Seratus Sungai? Sepertinya tidak banyak orang dengan nama keluarga Fan di kota. Seseorang terlintas di benaknya namun itu hilang dalam sekejap.     

"Menara Pil Surgawi baru saja dibuka. Toko itu khusus menjual pil obat, ramuan serta bubuk obat. Bubuk obat yang aku keluarkan hari ini sangat bagus dan berkualitas tinggi. Meski begitu, harganya sangat mahal. Beberapa barang juga tidak bisa dibeli dengan uang."     

"Oh? Tidak bisa dibeli dengan uang? Jadi, bagaimana seseorang bisa mendapatkannya?" Seseorang di sebelahnya bertanya sambil menatap Feng Jiu dengan heran.     

"Dengan menukar tanaman obat, tanaman obatnya harus berusia tertentu, setidaknya lima ratus tahun. Reputasinya telah menyebar ke seluruh kota dan banyak orang pergi ke sana untuk meminta obat. Aku hanya kebetulan mendapatkan paket bubuk obat ini."     

"Jadi begitu." Mereka tiba-tiba penasaran tentang Menara Pil Surgawi. Mereka berpikir bahwa mereka harus menemukan kesempatan untuk memeriksanya ketika mereka keluar dari Hutan Gunung Berapi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.