Bertemu
Bertemu
Xuanyuan Mo Ze melihatnya terkejut dan menjawab. "Aku baru saja akan pergi dan menolaknya."
Setelah Feng Jiu mendengarnya, dia langsung menjawab, "Meskipun aku belum pernah bertemu dengannya, bagaimanapun juga dia tetaplah Gurumu. Beliau pasti membutuhkan bantuanmu untuk menyelesaikan masalah penting. Apa yang beliau inginkan? Apa aku bisa membantumu?"
Xuanyuan Mo Ze diam sejenak. Tatapannya yang dalam tertuju pada matanya yang tenang dan indah. "Beliau memintaku untuk pergi menyeberangi lautan bersamanya. Beliau membutuhkan bantuanku untuk menggunakan Pedang Xuanyuan. Karena tanggal kembalinya masih tidak pasti, maka aku tidak berjanji padanya."
"Menyebrangi lautan?" Feng Jiu terkejut. "Dan kamu tidak tahu kapan kamu akan kembali?" Apa Xuanyuan Mo Ze tidak akan tahu berapa lama dia akan pergi?
"Ya." Xuanyuan Mo Ze membalas. Bibirnya sedikit berkedut saat dia membelai rambut Feng Jiu dengan satu tangan. "Jangan khawatir, aku tidak akan pergi. Aku akan memberitahu beliau nanti."
Feng Jiu berpikir sejenak dan berkata, "Bagaimana kalau kamu pergi saja?" Dia menatap Xuanyuan Mo Ze dengan serius. "Karena Gurumu datang untuk meminta bantuan, rasanya tidak pantas menolaknya. Lagipula, itu mungkin masalah yang sangat penting."
"Jika aku menyeberangi lautan dengannya, maka aku tidak akan tahu kapan aku akan kembali. Apa kamu tidak khawatir?" Xuanyuan Mo Ze bertanya dengan senyuman di matanya.
Feng Jiu tersenyum lembut dan meletakkan tangannya di atas tangan Xuanyuan Mo Ze. "Dengan kebijaksanaan dan kekuatanmu, aku justru lebih khawatir pada orang-orang yang ingin menghalangimu. Selain itu, aku akan menunggumu di sini! Jangan sampai kamu tidak kembali!"
Setelah Xuanyuan Mo Ze, dia langsung terkekeh. "Aku akan mengantarmu menemui Guruku! Bahkan jika aku harus pergi, aku akan menunggu sampai tanggal pembukaan Menara Pil Surgawi. Aku ingin memastikan kamu berada di jalur yang benar sebelum aku pergi."
"Apakah kamu tidak terburu-buru?"
"Tidak masalah meskipun aku sedang terburu-buru. Kalau aku tidak ingin pergi, apakah beliau akan mengikatku dan menculikku?" Xuanyuan Mo Ze memegang tangan Feng Jiu dan mengajaknya berjalan menuju ke gerbang kecil di antara dua kediaman. Dia ingin membawanya untuk bertemu dengan Dewa Abadi Air yang Tenang.
Di Kediaman Ling, Dewa Abadi Air yang Tenang mendengar bahwa Xuanyuan Mo Ze telah kembali, jadi dia langsung berjalan ke halaman depan. Namun, dia terkejut saat dia melihat sepasang pria dan wanita duduk di meja sambil mengobrol.
Apa dia punya tamu?
Dia mengawasi gadis berbaju merah itu. Hanya dengan melihatnya sekilas, dia tidak bisa menahan pujian di hatinya: Sungguh gadis yang luar biasa!
Hampir tidak ada yang bisa dibandingkan dengan watak, penampilan dan tingkat kultivasi milik gadis itu. Hanya ada satu gadis seperti itu di samping Xuanyuan Mo Ze, itu pasti adalah Dokter Hantu.
Dewa Abadi Air yang Tenang telah mendengar tentang Dokter Hantu Feng Jiu. Dikabarkan bahwa gadis itu tidak hanya memiliki bakat luar biasa dalam kultivasi, tapi juga mahir dalam seni alkimia dan obat-obatan. Keterampilan medisnya bahkan telah mencapai titik di mana dia bisa membangkitkan orang mati.
Meskipun itu hanya rumor, namun setelah dia melihat mereka berdua bersama, dia berpikir bahwa mereka adalah pasangan yang sangat cocok.
"Guru." Xuanyuan Mo Ze berdiri sambil meraih tangan Feng Jiu. Dia memperhatikan Dewa Abadi Air yang Tenang berjalan mendekati mereka.
"Feng Jiu menyapa Dewa Abadi Air yang Tenang." Dia berjalan ke depan dan membungkuk pada pria tua yang berjalan ke arahnya.
"Tidak perlu bersikap terlalu sopan," ucap Dewa Abadi Air yang Tenang. Dia memandang Feng Jiu dan lanjut berkata, "Aku sudah lama mendengar tentang Dokter Hantu Feng Jiu, tapi aku tidak menyangka dapat bertemu dengannya hari ini. Bertemu denganmu secara pribadi terasa lebih mengejutkan daripada hanya mendengar rumor. Kamu benar-benar Phoenix di antara orang-orang biasa."
Feng Jiu agak terkejut. Dia pun memandang Dewa Abadi Air yang Tenang sambil tersenyum dan berkata, "Dewa Abadi Air yang Tenang telah memuji saya secara berlebihan. Anda sampai di kediaman selama beberapa hari sekarang dan saya belum sempat datang untuk mengunjungi anda sampai hari ini. Terimalah permintaan maaf saya."
"Jangan khawatir tentang itu." Dewa Abadi Air yang Tenang tersenyum dan menggelengkan kepalanya, lalu dia mengalihkan pandangan pada Xuanyuan Mo Ze.