Dokter Hantu yang Mempesona

Anda Akan Tahu Ketika Saatnya Tiba



Anda Akan Tahu Ketika Saatnya Tiba

2Kepala Keluarga Yang yang sedang berjalan di aula langsung tercengang. "Utusan dari Keluarga Nalan? Biarkan dia masuk!" Setelah dia berteriak, seorang pria muda segera masuk.     

"Salam kepada Kepala Keluarga Yang."     

"Apakah kamu dari Keluarga Nalan?" Kepala Keluarga Yang mengawasinya dari atas ke bawah. Keluarganya tidak banyak berhubungan dengan Keluarga Nalan, kenapa utusan mereka datang ke rumahnya?     

Anak pelayan itu melepaskan token dari pinggangnya dan menyerahkannya kepada Kepala Keluarga Yang. "Kepala Keluarga Yang, saya adalah budak yang bekerja di halaman depan Kediaman Nalan. Saya diberi perintah untuk datang ke sini dan menyampaikan pesan kepada anda."     

Setelah Kepala Keluarga Yang mengkonfirmasi keaslian token itu, dia mengembalikannya dan bertanya dengan ragu. "Pesan apa?"     

"Jadi begini, Nona Muda Kedua dari Keluarga Yang berkunjung bersama tamu di kediaman kami. Dia baru bisa pulang nanti jadi tolong jangan khawatir." Pelayan muda itu menyampaikan pesan dengan cepat.     

"Tamu di kediamanmu?" Kepala Keluarga Yang terkejut ketika dia mendengarnya. "Mengapa Xiao Er pergi dengan tamu di kediamanmu? Orang macam apa tamu itu? Apakah dia seorang pria atau wanita? Akankah dia menghadapi bahaya? Kemana mereka pergi?"     

Pertanyaan yang bertubi-tubi membuat kelopak mata pelayan itu berkedut. "Saya juga tidak tahu. Saya hanya diperintahkan untuk mengirimkan pesan agar Kepala Keluarga Yang tidak perlu khawatir. Tamu tersebut adalah orang yang dipercaya Kepala Keluarga kami, seharusnya tidak ada masalah. Karena pesannya sudah tersampaikan, saya akan pamit undur diri sekarang."     

Setelah Kepala Keluarga Yang melihat pelayan itu membungkuk dengan hormat dan berbalik untuk pergi, dia langsung mengerutkan kening. Dia segera kembali ke kursi utama untuk merenungkan masalah ini.     

Kenapa putrinya pergi bersama dengan mereka? Dia tidak mungkin pergi dengan seorang pria, kan? Gadis ini sangat mengkhawatirkan dan sering membuatnya cemas di rumah!     

Sejak pelayan muda tadi meninggalkan rumah, Kepala Keluarga Yang terus berkeliaran di dalam sambil menunggu. Matahari terbenam di perbukitan barat tapi dia masih belum melihat putrinya pulang. Setelah langit berangsur-angsur menjadi gelap, dia tidak bisa duduk diam di rumah memikirkan putrinya yang pergi dengan orang tak dikenal dan masih belum pulang saat hari sudah sangat larut.     

"Tidak, aku harus pergi bertanya pada Keluarga Nalan." Dia memanggil seseorang untuk menyiapkan kursi sedan. Ketika dia tiba ke gerbang dan hendak berangkat, dia tiba-tiba mendengar suara yang familiar.     

"Ayah!"     

Kepala Keluarga Yang langsung menoleh ke belakang. "Xiao Er?" Dia bergegas mendekat sambil mengamati putrinya dari atas ke bawah. "Nak, kemana kamu pergi? Kenapa kamu terlambat pulang? Apa kamu tahu bahwa aku mengkhawatirkanmu di rumah?" Dia mendengus dengan cemberut. "Apakah kamu minum anggur?"     

"Hehe, Ayah memiliki indera penciuman yang baik. Aku tidak banyak minum, hanya dua cangkir." Yang Xiao Er berkata dengan gembira. "Hari ini aku pergi bermain di rumah Kakak Feng. Rumah mereka sangat indah! Ayah, aku ingin pergi lagi besok."     

"Kakak Feng yang mana? Dari mana dia berasal?" Kepala Keluarga Yang merengut. Dia mengalihkan pandangannya pada seorang pemuda berbaju putih. "Siapa kamu?"     

Leng Hua melangkah maju dan memberi hormat padanya. Kemudian, dia menjawab sambil tersenyum lembut. "Kepala Keluarga Yang, nama keluarga saya adalah Leng. Nona saya memberi perintah untuk mengirim putri anda pulang."     

"Ayah, dia adalah Saudara Leng Hua." Yang Xiao Er meraih tangan ayahnya. Dia pun tersenyum pada pemuda yang lembut dan tampan itu sambil menyipitkan matanya.     

"Siapa Nonamu?" Dia mengerutkan kening. Siapa orang ini dan siapa Nona yang keluar dari mulutnya? Apakah ada seseorang yang tidak dia kenal di kota ini?     

Leng Hua tersenyum ramah. "Kepala Keluarga Yang akan tahu setelah beberapa hari." Dia menangkupkan kedua tangannya dan memberi hormat. "Saya pamit dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.