Digantung Terbalik
Digantung Terbalik
"Tidak ada waktu. Aku sibuk!" Feng Jiu menjawab sambil berjalan melewatinya.
Pria paruh baya itu tidak menghentikannya. Dia terus menatap Feng Jiu yang berjalan menuju gerbang kota, lalu dia juga berjalan ke arah yang sama.
Ketika Feng Jiu memasuki kota, dia tidak berhenti dan terus berjalan. Tempat yang mereka setujui bukanlah Kota Awan Mengambang, tapi sebuah kota kecil di bawah yurisdiksi Kota Awan Mengambang. Dibutuhkan kurang dari setengah hari untuk mencapai tempat itu dengan menaiki pedang terbang. Namun, saat dia sudah sampai di sana. apakah yang lainnya sudah datang?
Dia berjalan lurus, menyeberang jalan utama dan menerobos kerumunan. Dia tidak menoleh ke belakang, tapi dia merasakan bahwa ada orang yang mengikutinya dari belakang. Satu orang berada di tempat terbuka sementara yang lain bersembunyi.
Bibirnya menunjukkan senyuman. Ketika dia melewati sebuah kedai dalam perjalanan, dia mengeluarkan kedai anggur dari ruang dimensi dan membeli beberapa anggur. Dia pun minum anggur sambil berjalan dengan santai.
Kedua pria yang mengikutinya terus memperhatikan sosok berbaju biru itu. Orang-orang mungkin tidak memperhatikan pemandangan di luar gerbang kota, tapi mereka melihatnya. Bocah itu memang muncul secara tiba-tiba menggunakan perangkat teleportasi. Perangkat teleportasi umum tidak memiliki cahaya seperti itu, jadi yang dia miliki pasti bukan perangkat biasa.
Kekuatan pemuda itu hanya berada di tingkat Foundation tapi dia memiliki sebuah harta karun langka. Jangankan merebut hartanya, mengambil nyawanya saja semudah membalik tangan sendiri.
Pemuda itu tampak tidak waspada sama sekali. Saat mereka membuntutinya sepanjang jalan, dia sama sekali tidak menoleh untuk memperhatikan. Jika mereka tidak merebut harta karun miliknya dengan paksa, maka orang lain yang akan melakukannya.
Di bawah pohon di jalur gunung, Feng Jiu sedang minum anggur sambil bersenandung sebuah lagu. Dia bersandar di pohon untuk beristirahat dengan mata setengah terbuka. Dia ingin memberi kesempatan pada orang yang membuntutinya.
Dia memegang anggur di tangannya sambil menutup matanya seolah-olah sedang tidur. Saat itu, dua orang muncul tidak jauh di belakang. Mereka saling memandang dan melihat keserakahan di mata masing-masing.
"Ini adalah milikku. Aku sarankan kamu untuk pergi." Seorang pria paruh baya berbicara sambil menatap penguntit itu. Kekuatan mereka sepadan. Jika mereka berlomba-lomba untuk merebut harta karun, maka masih belum pasti siapa yang akan mendapatkannya!
"Cih!" Pria lain mencibir. "Apa itu terserah kamu?" Dia tiba-tiba berlari ke depan dan menyerang pemuda berjubah biru dengan kecepatan tinggi.
Pemuda itu menyimpan harta karun di tubuhnya. Selama dia mendapatkannya lebih dulu, maka orang lain tidak akan bisa menyusulnya!
Setelah pria paruh baya itu melihat ini, dia mengumpulkan energi spiritual sambil mengumpat dan berlari ke arah pemuda di bawah pohon.
Tepat saat mereka hendak menyerang, pemuda yang matanya tertutup dan tengah mabuk tiba-tiba membuka matanya sambil menyeringai pada mereka. Mereka berdua terkejut, tapi sudah terlambat bagi mereka untuk mundur.
Pemuda itu tiba-tiba meraih kaki mereka dan menariknya ke bawah. Pada saat yang bersamaan, dia mengangkat kaki mereka le udara dan mengikatnya menggunakan ikat pinggang mereka lalu menggantung mereka di pohon secara terbalik.
"Hiss!"
"Aaah!"
Kedua pria itu tersentak dan berteriak kaget. Wajah mereka menjadi pucat dalam sekejap. Mereka berdua adalah Kultivator Nascent Soul, tapi mereka digantung terbalik oleh seorang anak muda sampai mereka tidak dapat bergerak.