Dokter Hantu yang Mempesona

Mengantuk



Mengantuk

3Feng Jiu diam-diam memperhatikan pria berjubah hitam memasuki istana dan mulai mengurus beberapa informasi dan berita di atas meja. Ketika pria berjubah hitam sampai di istana, dia tidak melepaskan topengnya sehingga Feng Jiu penasaran apakah wajah di bawah topeng itu cacat. Kalau tidak, kenapa dia tidak melepas topengnya ketika dia sampai di wilayahnya sendiri?     

Di istana ini, selain tetua yang bertugas di sisi pria berjubah hitam itu, hanya ada Feng Jiu dan dua orang lainnya yang bersiaga di tempat rahasia. Berdiri sendirian terasa agak membosankan, jadi beberapa saat kemudian, kepalanya sedikit mengangguk dan dia tertidur sambil bersandar di tempat yang tersembunyi.     

Awalnya tidak ada yang memperhatikan situasi itu sampai ketika dia mendengkur dengan lembut, pria berjubah hitam yang saat ini berurusan dengan dokumen serta pria tua yang menunggu di sisinya tertegun sejenak. Mereka berdua menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara.      

Pria tua itu hendak memanggil Feng Jiu, tapi pria berjubah hitam menghentikannya dengan mengangkat tangannya.     

Rasa penasaran muncul di mata pria berjubah hitam itu. Dia berdiri dan berjalan pelan ke tiang besar di belakangnya. Sebelum dia mendekat, dia melihat pemuda itu berdiri dengan dahi bersandar pada tiang besar. Meskipun pemuda itu berdiri tegak, namun tidak diragukan lagi bahwa dia telah tertidur. Dia sedang tidur nyenyak dan dengkuran lembut keluar dari bawah topengnya.     

Pria berjubah hitam itu menemukan hal baru ketika dia melihat pemandangan ini. Tidak ada yang pernah berani tertidur di dekatnya. Bahkan rasanya masih sulit dibayangkan bahwa pemuda itu bisa tidur sambil berdiri seperti ini.     

Dia pun berjalan semakin dekat. Tapi saat ini, pemuda yang tidur siang di tiang besar tiba-tiba mengangkat kepalanya dan mata yang agak mengantuk itu bertemu dengan mata pria berjubah hitam...     

"Tuan, tolong maafkan saya, Tuan!" Feng Jiu segera mengambil posisi setengah berlutut dengan satu lutut di tanah. Pada saat yang bersamaan, dia menutup matanya dan menutupi rasa kantuk yang masih ada di matanya.     

Dupa cendana yang menenangkan dinyalakan di tengah aula istana. Aromanya lembut dan menyenangkan. Selain itu, tidak ada suara di aula. Dia berdiri dalam kegelapan dan bersandar pada tiang besar. Begitu dia merasa santai, dia justru tertidur.     

Pria berjubah hitam itu memicingkan matanya yang tampak gelap. Dia melirik pemuda itu dan berkata, "Bangun! Karena kamu adalah pengikut dekatku, kamu tidak punya tempat untuk beristirahat. Memiliki keterampilan untuk tidur sambil berdiri akan menyelamatkanku dari masalah."     

Setelah dia mengatakan ini, pria berjubah hitam itu pergi ke luar. Pria tua itu melirik pemuda berpakaian hitam dan bertanya, "Mengapa kamu tidak segera mengikuti?"     

Feng Jiu mengejarnya. Ketika dia berjalan keluar dari istana, dia bahkan bisa merasakan dua tatapan tajam mengikutinya dari belakang.     

Pada malam hari, delapan hidangan dengan warna-warna cerah, aroma yang menggugah selera dan rasa yang luar biasa disajikan di atas meja batu di sebuah paviliun. Pria berjubah hitam itu duduk di sana memakan hidangan lezat sedangkan seseorang menyajikan makanan untuknya di piring kecil. Feng Jiu yang berdiri di belakang hanya bisa bergumam dalam hati.     

Dasar tukang cari perhatian!     

Meskipun Feng Jiu hanya mencium aroma makanan dari jauh, dia tidak bisa menahan diri untuk menghirup aromanya. Ini mematikan! Ini benar-benar rayuan! Apa yang ada di atas meja? Ada nasi spiritual, sayuran spiritual, serta daging spiritual. Ada hidangan penuh tepat di hadapannya, tapi dia tidak bisa menggigitnya. Ini benar-benar siksaan.     

Dia belum makan enak sejak dia masuk ke tempat pelatihan Istana Malam Bayangan yang memakan waktu beberapa bulan. Jika orang-orang di rumah melihatnya, maka dia bertaruh mereka akan mengatakan bahwa dia menjadi kurus kering.     

Feng Jiu tidak bisa menahan. Rasanya dia benar-benar mampu membuat dirinya dalam masalah.     

Tapi itu tidak masalah. Begitu dia mengetahui lokasi tempat ini, dia akan mengakhiri sarang Istana Malam Bayangan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.