Dokter Hantu yang Mempesona

Kunjungan Malam Tetua Tan



Kunjungan Malam Tetua Tan

2"Kalian sudah melihat orangnya. Kalau kalian tidak keberatan, kalian bisa meminta seseorang untuk membawanya pergi besok." Pak Tua Feng memberitahu yang lain.     

"Mm. Itu benar." Pria yang lain mengangguk, lalu mereka berbalik badan untuk pergi. Pintu akhirnya ditutup kembali dan meninggalkan Feng Jiu sendirian di dalam ruangan.     

Ketika Feng Jiu merasakan bahwa orang-orang itu telah pergi, matanya bergerak sedikit. Dia mulai berpikir: Apa yang dibicarakan oleh orang-orang ini? Pasukan elit apa? Siapa ketua di balik Paviliun Pengumpulan Harta Karun?     

Berdasarkan diskusi mereka, bisa disimpulkan bahwa orang-orang ini tidak memiliki pengetahuan tentang identitasnya. Jadi, ketika mereka menangkapnya, mereka tidak tahu asal usul Feng Jiu.     

Dia hanya bisa bertanya-tanya ke mana mereka akan membawanya besok.     

Dia tidak terlalu memikirkannya malam itu. Kemanapun dia dibawa pergi, dia masih bisa kabur sesuka hati. Orang-orang ini tidak akan mampu menjebaknya. Lagipula, mereka tidak tahu bahwa kekuatannya sudah mencapai tingkat puncak Surgawi.     

Namun, pada tengah malam, dia membuka matanya dalam kegelapan.     

Siapa itu? Kenapa ada orang yang begadang di tengah malam dan bersembunyi di atap?     

Dia tidak menduga bahwa Tetua Tan akan datang. Lagipula, mereka bukanlah kerabat asli. Dia tidak pernah berpikir bahwa Tetua Tan berani mengambil resiko untuk mengunjungi Paviliun Pengumpulan Harta Karun dengan cara mengekspos kekuatannya.     

Feng Jiu memejamkan mata, tapi dia tidak mengantuk lagi. Dia bersandar diam-diam di dinding sambil menunggu fajar. Namun, setelah beberapa jam kemudian, ada suara samar dari atas ruangan.     

"Bocah, bocah!"     

Feng Jiu terkejut ketika dia mendengar suara itu. Dia mendongak dengan takjub. "Kakek Tan!" Berkat cahaya malam yang datang dari lubang di atas, dia bisa melihat dengan jelas bahwa orang yang berbaring di atap adalah Tetua Tan.     

"Tunggu, aku akan mengeluarkanmu." Setelah Tetua Tan mengatakannya, dia meninggalkan atap dan segera mendorong pintu untuk memasuki ruangan.     

Tetua Tan mengerutkan keningnya ketika dia melihat interior di dalam ruangan. Tanpa banyak bicara, dia segera datang untuk membuka kunci namun Feng Jiu justru menghentikannya.     

"Tunggu." Feng Jiu maju ke depan untuk menghentikannya. Dia menatap pria tua itu dan menghela nafas. "Kakek Tan, tolong cepat pergi! Saya baik-baik saja di sini. Anda tidak perlu menyelamatkan saya."     

"Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu bicarakan? Kalau aku tidak mengeluarkan kamu sekarang, kamu akan mati dalam waktu dekat!" Tetua Tan berbicara dengan cemberut. Dia mencoba membuka kunci, tapi baru menyadari bahwa kunci itu terbuat dari besi mistis. Tanpa kunci, dia tidak bisa membukanya bahkan dengan pedang.     

"Saya tahu." Feng Jiu tersenyum. Senyuman licik ini jauh berbeda dengan senyumannya yang sederhana dan polos. "Saya melihat mereka mengincar menargetkan saya jadi saya hanya datang untuk memeriksa situasi. Saya tidak menyangka Kakek Tan akan datang."     

Tetua Tan tercengang saat dia melihat tampang pemuda yang cerdik dan licik itu. "Kamu…"     

"Makanya saya bilang tidak apa-apa. Setelah saya tidak ingin tinggal di sini, saya pasti akan pergi. Saya bisa melindungi diriku sendiri. Kakek Tan, jangan khawatir." Feng Jiu tersenyum. Dia diam sejenak lalu dia lanjut berbicara, "Sebelum mereka menemukan anda, silahkan pergi sekarang! Besok, mereka akan memindahkan saya dari tempat ini. Saya akan melihat tempat seperti apa yang disembunyikan Paviliun Pengumpulan Harta Karun."     

Tetua Tan menatap Feng Jiu dengan rumit dan akhirnya bertanya, "Apa kamu benar-benar memutuskan untuk tinggal di sini?"     

"Hm." Feng Jiu mengangguk sambil tersenyum."Kebetulan saya sedang tidak ada pekerjaan jadi saya ingin memeriksanya!"     

Ketika Tetua Tan mendengarnya, dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Dia hanya merasa bahwa pemuda itu terlalu naif.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.