Dokter Hantu yang Mempesona

Awas, Aku Akan Menghajarmu



Awas, Aku Akan Menghajarmu

1Feng Jiu melihat seorang pria besar berlari ke arahnya sambil melotot. Dia berniat melarikan diri bersama dengan bayi harimau di pelukannya. "Cepat lari! Seseorang akan datang!"     

Tanpa diduga, bayi harimau itu sepertinya belum kenyang sehingga ia menempel pada puting susu dan melukai domba betina. Suara mengembik tiba-tiba terdengar lantang.     

"Baa!"     

Domba biasanya jarang menangis, tapi saat ini ia mengembik dengan sedih. Domba betina itu ingin mundur. Tanpa diduga, putingnya ditarik oleh bayi harimau sehingga ia terus mengembik kesakitan.     

"Baa!"     

Bayi harimau menganggapnya sangat menarik jadi ia juga meniru domba betina untuk mengembik. Pemandangan itu membuat pipi Feng Jiu bergetar. Tepat saat bayi harimau membuka mulutnya, Feng Jiu segera menggendong bayi harimau dan berlari ke kerumunan.     

"Bajingan kecil, jangan lari!"     

Pria besar itu menatap mereka dan mengumpat dengan marah. Ketika dia menoleh ke arah domba betina miliknya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat lagi dan membawa domba betina itu ke depan.     

Feng Jiu akhirnya berhenti setelah dia berlari ke sebuah gang. Dia menepuk-nepuk dadanya dan menampar kepalanya dengan takjub. "Astaga, kenapa aku berlari? Seharusnya tidak masalah jika aku memberikannya uang. Aku benar-benar idiot."     

"Baa!"     

Suara domba mengembik tiba-tiba datang dari dalam pelukannya dan membuatnya tercengang. Dia pun melihat ke bawah sambil tercengang.     

"Baa! Baa, baa, baa!"     

Bayi harimau itu sepertinya menganggapnya lucu. Ia terus-menerus meniru suara domba yang mengembik. Bahkan ekor kecilnya bergetar karena gembira. Bayi harimau yang kuat itu menggosokkan kepalanya ke lengan Feng Jiu seolah sedang meminta pujian.     

"Baa!"     

"Baa kepalamu!" Feng Jiu menepuk kepala bayi harimau dengan gusar. "Kamu adalah harimau putih. Kenapa kamu meniru suara domba yang mengembik? Apa kamu tidak punya ambisi? Bagaimana seekor raja hutan bisa mengembik seperti domba? Jika ibumu mendengar ini, maka ia pasti memarahimu."     

"Baa!"     

"Masih mengembik?" Feng Jiu memelototi bayi harimau sambil mengangkat tangannya seolah-olah ingin memukul.     

Harimau putih kecil itu menarik kepalanya. Sepasang matanya yang polos dan bingung sedang menatap Feng Jiu. "Awoo!" Suara itu diikuti oleh sendawa.     

Feng Jiu hanya bisa tertawa ketika dia melihatnya. Dia pun menyentuh perut bundar bayi harimau itu dan bertanya. "Apakah kamu sangat kenyang? Kamu bisa pergi ruang dimensi dan bermain di sana." Setelah dia melihat tidak ada orang di sekitarnya, dia meletakkan harimau putih itu di ruang dimensi.     

Dia merapikan pakaiannya lalu berjalan keluar gang sambil menggendong keranjang obat di punggungnya. Dia menjelajahi seluruh bagian kota dan melihat sekeliling.     

"Paviliun Pengumpulan Harta Karun?"     

Feng Jiu berdiri di depan sebuah bangunan mewah. Dia mengangkat wajah kecilnya untuk melihat tiga karakter besar di atas, kemudian mengamati beberapa orang yang masuk ke dalam. Mereka bukan kultivator, tapi mereka adalah orang-orang mengenakan pakaian yang luar biasa. Dia segera merapikan pakaiannya dan memasuki tempat itu.     

"Apa tujuanmu?"     

Sebelum dia masuk, dia dihentikan di depan pintu.     

Feng Jiu menunjuk ke dalam." Aku akan masuk untuk melihat-lihat."     

"Pergilah! Menurutmu tempat apa ini? Kamu pikir siapapun bisa masuk dan melihat-lihat di dalam?" Penjaga di pintu mengusirnya dengan raut wajah yang jijik.      

"Apakah ada aturan untuk memasuki tempat ini?" Feng Jiu bertanya. Dia tidak melihat ada sesuatu yang aneh pada bangunan di depan. Selain itu, dia juga tidak melihat ada yang aneh dengan orang-orang yang masuk, kecuali mereka berpakaian mewah.     

"Kamu belum tahu aturannya tapi ingin masuk? Keluar dari sini, atau aku akan menghajarmu!" Penjaga itu melambaikan tangannya di depan Feng Jiu dan menunjukkan raut wajah mengancam.     

Ketika Feng Jiu melihatnya, dia tidak bisa menahan senyum dan memicingkan matanya. Senyumnya terlihat agak naif, agak bingung, tapi juga agak aneh…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.