Raungan
Raungan
"Oh? Apa maksudmu?" Kepala Keluarga Lu bertanya dengan penasaran.
"Saya tinggal di pegunungan, bukan? Setiap kali saya memakan daging, beberapa hewan kecil akan mencoba mencuri barang-barang saya di sekitar saya saat saya tidak memperhatikannya. Oleh karena itu, saya menjadi terbiasa menepuk orang yang mendekat. " Dia berbicara sambil menambahkan beberapa bumbu ke burung panggang. "Jangan khawatir, Paman Lu. Bumbu ini hanyalah beberapa rempah-rempah yang tidak berbahaya bagi tubuh."
"Oh, begitu." Kepala Keluarga Lu mengangguk. Dia tidak khawatir bocah itu akan membius makanan. Lagipula, itu tidak akan menguntungkannya.
Mereka berdua mengobrol selama beberapa saat. Kemudian, Feng Jiu menambahkan bumbu terakhir lalu memotong sepotong stik dari burung panggang. Dia pun menyerahkannya kepada pria itu, "Sudah siap, Paman Lu. Cobalah!"
"Baik." Kepala Keluarga Lu menjawab sambil tersenyum dan mengambil stik burung darinya. Dia hendak memakannya ketika pria tua berpakaian abu-abu tiba-tiba merebutnya.
"Hahaha, berikan padaku dulu. Baunya lezat! Perutku telah berbunyi sejak tadi," ucap pria tua berpakaian abu-abu itu. Dia mencium bau burung panggang tersebut dan memakannya. Kemudian, dia berkata kepada Kepala Keluarga Lu, "Tuan, Adik Feng benar-benar pandai memanggang. Rasanya sangat lezat."
Feng Jiu tersenyum sambil memicingkan matanya. Raut wajahnya tampak polos. Secara alami, dia tahu bahwa pria tua berpakaian abu-abu itu ingin melihat apakah burung panggang beracun atau tidak. Dia sepertinya belum sepenuhnya percaya.
Tapi itu normal. Ketika seseorang jauh dari rumah, dia harus selalu berhati-hati. Terlebih lagi, status Kepala Keluarga Lu mungkin sangat luar biasa. Selain tingkat kultivasnya yang tinggi, seluruh anggota kelompoknya juga merupakan kultivator kuat.
"Di sini, Kepala Keluarga Lu. Masih ada stik burung panggang lain." Feng Jiu menyerahkannya pada pria itu.
"Terima kasih." Kepala Keluarga Lu mengambil sepotong daging dan memakannya.
"Roaar!"
Tanpa diduga, raungan binatang buas datang dari hutan bersamaan dengan getaran tanah yang bisa dilihat oleh mata telanjang.
"Waspada!" Beberapa pria kuat mengelilingi Kepala Keluarga Lu, Feng Jiu dan yang lainnya sekaligus membentuk lingkaran pelindung.
"Berdasarkan tekanan yang dikeluarkan, sepertinya itu adalah binatang spiritual peringkat tinggi." Kepala Keluarga Lu bergumam dengan serius. Dia melihat langit malam dan lanjut berbicara, "Kenapa ada binatang spiritual di sini? Mungkinkah mereka dikejar dari pegunungan?"
Feng Jiu mengambil keranjang obatnya dan berdiri di samping Kepala Keluarga Lu. Mereka telah berjalan mengikuti sungai dan mengambil jalan keluar dari gunung. Mungkin ada binatang buas di daerah ini, tetapi binatang spiritual pasti tidak akan berada di daerah ini karena mereka biasanya tersembunyi di pegunungan.
Namun, raungan itu mengeluarkan tekanan spiritual. Itulah mengapa Kepala Keluarga Lu menduga bahwa binatang spiritual datang ke daerah ini karena dikejar dari pegunungan oleh pemburu.
Feng Jiu juga setuju karena dia bisa mencium aroma darah di udara.
"Berhenti! Kamu tidak bisa melarikan diri!"
"Kepung! Jangan biarkan dia melarikan diri!"
"Tepat sekali, ayo kejar!"
Feng Jiu mengangkat alisnya saat dia mendengar suara-suara dari dalam hutan. Dia penasaran binatang spiritual seperti apa yang diburu oleh kultivator sebanyak itu.