Dokter Hantu yang Mempesona

Ini Ide Bagus



Ini Ide Bagus

1"Tapi bisakah kamu meninggalkan urusan di sini?" Dia bertanya sambal menatap Xuanyuan Mo Ze. Kekaiasaran Xuanyuan adalah negeri yang besar, Feng Jiu khawatir ayahnya tidak akan mampu memulihkan kultivasinya dalam waktu dekat. Apakah dia masih bisa pergi?     

"Sudah diputuskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan tidak ada yang tidak bisa aku lepaskan. Di dunia yang besar ini, satu-satunya hal yang tidak bisa aku lepaskan adalah dirimu."     

Feng Jiu merasa sangat gembira ketika dia mendengarnya. Meskipun senyuman lebar di wajahnya tidak bisa disembunyikan, namun dia tetap saja berkata, "Tidak ada alasan untuk tidak bisa melepaskannya. Bahkan jika aku tidak di sisimu, aku percaya padamu dan aku tidak takut kalau kamu akan mengacau."     

Xuanyuan Mo Ze meliriknya dan menjawab, "Itu karena kamu tahu aku tidak dekat dengan perempuan."     

"Apakah kamu tidak pernah dekat dengan perempuan?"     

Feng Jiu mundur selangkah dan menatap Xuanyuan Mo Ze dari atas ke bawah dengan ekspresi menggoda. "Apa kamu sungguh tidak pernah dekat dengan perempuan?" Siapa yang menggerakkan tangannya ketika mereka tidur bersama pada malam hari? Siapa yang memeluknya di malam hari ketika dia sedang tidur? Siapa yang membisikkan kata-kata cinta ke telinganya? Dan siapa yang juga bergumam di telinganya karena merasa dicampakkan?     

Ketika Xuanyuan Mo Ze melihat Feng Jiu menunjukkan senyuman lucu di bibirnya, dia tahu apa yang dipikirkan Feng Jiu dan itu membuatnya sedikit tidak nyaman. Dia akhirnya melirik Leng Shuang dan Bayangan Satu yang ada di belakangnya sambil melambaikan tangan agar mereka mundur. Kemudian, dia berdehem dan memeluk Feng Jiu untuk membisikkan sesuatu di telinganya.     

"Kamu tahu bahwa aku hanya dekat denganmu." Feng Jiu melingkarkan lengannya di pinggangnya. "Kalau begitu, apakah menurutmu kita harus mencari waktu untuk melakukan hal yang penting lebih dulu?" Ketika dia berbicara, tangannya berkeliaran di pinggang Xuanyuan Mo Ze. Dia menemukan bahwa tubuhnya telah menegang, jadi dia merasa ingin tertawa.     

"Hal yang penting?" Jantung Xuanyuan Mo Ze berdetak dengan cepat. Dia pun meraih tangan yang berkeliaran di pinggangnya.     

"Ya, hal yang penting." Feng Jiu mengangguk sambil menahan senyum.     

"Contohnya?" Dia menundukkan kepalanya sedikit untuk menatap Feng Jiu dan tersenyum licik.     

"Contohnya, seperti bersetubuh lebih dulu." Feng Jiu melihat Xuanyuan Mo Ze berusaha menahan nafas hingga tubuhnya sedikit kaku dan wajahnya menegang. Meskipun bibirnya yang seksi tampak cemberut, namun ujung telinga dan lehernya sudah memerah..     

"Bagaimana menurutmu? Bukankah itu adalah ide yang bagus?" Dia sengaja menggoda Xuanyuan Mo Ze sambil melingkarkan tangan di lehernya dan menghembuskan nafas di telinganya.     

"Jangan bermain api. Kalau tidak, konsekuensinya akan sangat serius." Xuanyuan Mo Ze menatap Feng Jiu dengan mata yang dipenuhi percikan api. Bahkan suaranya juga terdengar serak.     

"Baiklah, aku akan berhenti menggodamu. Aku akan mencari Kakakku dan yang lainnya untuk membicarakan sesuatu."     

Feng Jiu menjauh dari Xuanyuan Mo Ze seperti seekor loach dan berjalan selangkah demi selangkah sambal menekuk kedua tangan di belakang punggungnya. Dia pun berkata sambil tersenyum mempesona seperti peri, "Aku pergi. Tunggu aku malam ini."     

Xuanyuan Mo Ze melihat dia melompat pada jari kakinya seperti peri dan menghilang dari pandangannya. Dia hanya bisa mengedipkan mata dengan tidak berdaya tapi juga penuh kasih.     

Gadis ini sangat yakin bahwa dia tidak akan mengambil keuntungan darinya sebelum mereka menikah, itu sebabnya dia berani merayunya berkali-kali.     

Namun, Xuanyuan Mo Ze terus menahan diri lagi dan lagi. Apakah dia terlalu memanjakannya? Dia mungkin harus menemukan kesempatan untuk menguji saran Feng Jiu...     

Setelah dia memikirkannya kembali, secercah cahaya tiba-tiba melintas di matanya. Sudut bibirnya yang melengkung terlihat penuh gairah. Dia berusaha menekan kegigihan dalam hatinya dan melangkah maju dengan suasana hati gembira.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.