Dokter Hantu yang Mempesona

Lelakiku Akan Cemburu



Lelakiku Akan Cemburu

1Itu adalah sebuah berkah dan bukan kutukan, tapi itu juga menjadi sebuah kutukan yang tidak bisa dihindari. Ikuti saja arusnya!     

Ketika Feng Jiu bangun pada keesokan harinya, dia tidak menemukan Xuanyuan Mo Ze di sisinya. Kemudian, dia baru ingat bahwa Xuanyuan Mo Ze berkata akan pergi dan melindungi Ayahnya yang mulai mengasingkan diri hari ini.     

Dia menggosok alisnya dan berteriak, "Leng Shuang!"     

Setelah Leng Shuang yang berdiri di luar mendengar suara Feng Jiu, dia akhirnya berjalan masuk, "Nona."     

"Siapkan air mandi untukku." Feng Jiu turun dari tempat tidur dan meregangkan anggota tubuhnya. Dia ingin mandi agar merasa lebih segar dan membersihkan bau anggur di tubuhnya. Dia langsung tertidur ketika dia Kembali ke kamar tadi malam. Saat ini, dia merasakan bahwa seluruh tubuhnya bau anggur.     

"Baik." Leng Shuang menjawab dan berbalik badan untuk pergi.     

Satu jam kemudian, Feng Jiu keluar dari istana dan berjalan melewati bebatuan. Dia tidak sengaja melihat Murong Yixuan yang duduk di pavilion, jadi dia berjalan ke depan dan duduk di meja yang sama dengan santai, "Apakah kamu merasa nyaman tinggal di sini?"     

Murong Yixuan melihat Feng Jiu duduk di seberang meja. Kepercayaan diri dan pesona jahat yang terpancar dari kedua mata Feng Jiu membuat hatinya agak tergerak. Dia pun mengalihkan pandangannya dan berkata, "Aku selalu kesulitan untuk tidur dengan nyenyak. Entah aku merasa nyaman atau tidak, aku tidak pernah tidur nyenyak."     

Leng Shuang melihat bahwa Feng Jiu sedang duduk di pavilion, jadi dia menyuruh pelayan yang lewat untuk membawakan teh dan kue.     

"Sepertinya hidupmu cukup baik beberapa tahun terakhir," ucap Feng Jiu. Kemudian, dia mengangkat teko dan menuangkan dua cangkir teh.     

Ketika Murong Yixuan mendengarnya, dia menatap Feng Jiu dan bertanya: "Bagaimana denganmu? Apakah kamu baik-baik saja selama beberapa tahun terakhir?"     

"Situasiku selalu sama, pasti ada masalah kemanapun aku pergi." Feng Jiu tertawa sambil mengejek dirinya sendiri. "Selama aku ada di suatu tempat, entah kenapa aku selalu berhasil membuat masalah."     

"Masalah juga termasuk bagian dari pengalaman. Itu hanya tergantung pada bagaimana kamu melihatnya." Murong Yixuan berbicara secara perlahan. Dia pun menatap Feng Jiu sambil mengedipkan matanya. "Ada satu hal yang mungkin belum kamu ketahui."     

"Oh? Apa itu?" Feng Jiu bertanya sambil minum teh.     

"Ramalan Pak Tua Tianji tentang kedatangan bintang phoenix telah menyebar dengan luas. Bahkan daerah benua daratan sudah mengambil tindakan secara rahasia. Beberapa golongan ingin menyingkirkan kamu, tapi ada beberapa golongan yang ingin melindungimu. Ada juga golongan yang hanya mengawasi situasi." Setelah Murong Yixuan mengatakannya, dia melihat bahwa Feng Jiu hanya menunduk sambil tersenyum.     

"Sepertinya, kamu tidak khawatir sama sekali."     

Ketika Feng Jiu mendengarnya, dia langsung mengangkat pandangannya dan menatap Murong Yixuan sambil tersenyum. "Apa kamu tahu bahwa Bintang Phoenix mengacu padaku?"     

"Aku merasa hanya kamu yang paling cocok di dunia ini." Murong Yixuan berbicara secara perlahan dan menatapnya dalam-dalam. "Selain itu, bukankah kamu juga pernah memberitahukan sesuatu bertahun-tahun yang lalu? Ketika aku memikirkan kembali, tidak sulit untuk menebak bahwa itu adalah kamu."     

Feng Jiu baru ingat apa yang dia katakan pada Murong Yixuan saat itu. Dia pun tidak bisa menahan senyuman. "Ada begitu banyak orang di dunia ini. Bintang Phoenix kemungkinan adalah orang lain. Setidaknya, aku tidak terlalu mempercayai ramalan ini." Meskipun dia selalu ingin menjadi lebih kuat, dia tidak pernah memiliki ambisi untuk mendominasi dunia.     

Mata Murong Yixuan tertuju pada wajahnya yang cantik dan mempesona. Detik berikutnya, dia tidak bisa menahan kata-katanya. "Ada banyak orang di dunia ini, tapi tidak ada yang bisa menandingimu."     

Dia agak terkejut setelah dia mengatakannya. Dia akhirnya menggelengkan kepala dan memandang Feng Jiu sambil tersenyum. "Aku bersungguh-sungguh. Di hatiku, tidak ada yang bisa menandingimu."     

Feng Jiu meliriknya dan berkata: "Terima kasih atas pujianmu, tapi aku harap kamu tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi kepadaku. Kalau tidak, lelakiku akan cemburu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.