Dokter Hantu yang Mempesona

Seorang Putra yang Tidak Berguna



Seorang Putra yang Tidak Berguna

2Zhao Yang tidak bisa menunjukkan rasa takut karena dia ingin melindungi Tuan Muda sampai mereka menemukan Tuan Putri.     

Feng Ye Kecil kembali terbangun dari lamunan. Dia merasakan tubuh Sunny gemetar, jadi dia langsung mengulurkan tangannya untuk meniru postur ayah dan ibu saat mereka menghiburnya. Dia pun menepuk kepala Zhao Yang dengan lembut dan suaranya yang halus namun kekanak-kanakan terdengar perlahan.     

"Sunny, jangan takut. Semuanya akan baik-baik saja, Ye'er ada bersamamu!"     

Setelah Zhao Yang mendengarnya, dia merasa hangat dan perlahan menjadi tenang. "Saya tidak takut."     

Dia tidak boleh takut. Kalau dia takut, apa yang akan dilakukan Tuan Muda? Feng Ye lebih muda darinya dan tubuhnya selembut bayi, jadi dia harus melindunginya. Dia berjanji pada banyak orang untuk melindunginya.     

Di sisi lain, Feng Jiu dan yang lainnya seharusnya pergi ke Kekaisaran Xuanyuan. Namun, mereka segera kembali setelah mereka mendengar berita tentang kekacauan yang terjadi di Kekaisaran Phoenix. Xuanyuan Mo Ze awalnya ingin kembali bersama mereka, tapi setelah dia menerima surat penting dari Ayah Kaisar, dia hanya bisa kembali ke Istana.     

Setelah terbang sekitar sepuluh hari, Feng Jiu dan yang lainnya memasuki wilayah Kekaisaran Phoenix.     

Suasana di dalam kapal terbang sangat serius. Feng Xiao bahkan mencela dirinya sendiri. "Kalau saja aku tidak membawa Phoenix Api untuk pergi mencarimu. Mungkin ayah dan yang lainnya tidak akan menemui malapetaka. Ini semua salahku, salahku..."     

Dia telah menyalahkan dirinya sendiri di sepanjang perjalanan. Dia pikir ayah dan bawahannya menghadapi kultivator-kultivator kuat karena dia mengambil Phoenix Api. Jika binatang sakral itu ada di sana, tidak peduli seberapa buruk situasinya, mereka setidaknya masih bisa dilindungi. Tapi sekarang…     

Ayahnya tewas secara mengenaskan dan Klan Feng kehilangan lebih dari separuh Penjaga Feng. Masing-masing dari mereka terbunuh dengan keji di istana dan terkubur dalam lautan api. Para pembunuhnya bahkan belum diketahui. Dia adalah anak yang tidak berguna, anak yang tidak berguna!     

"Ayah, jangan salahkan diri sendiri. Jika ayah ingin menyalahkan seseorang, maka salahkan aku. Aku pasti telah menyebarkan kebencian di luar sehingga orang-orang membalas dendam di Kekaisaran Phoenix. Pasti kakek dan yang lainnya dikubur dalam kobaran api karena aku. Akulah yang menyebabkan semua ini, tapi mereka telah meninggal sekarang... sementara Feng Ye Kecil masih hidup. Kita harus menemukannya lebih dulu."     

Feng Jiu sangat terpukul. Dia merasa bahwa orang-orang ini mungkin adalah musuhnya. Dialah yang menyebarkan bahaya kepada keluarganya. Ketika dia memikirkan bahwa kakeknya yang menyayanginya terpaksa mati di lautan api karena dirinya, hatinya langsung terasa perih. Rasa sakit itu membuatnya tidak bisa bernapas.     

Seolah-olah suara kakek yang memanggilnya di masa lalu terus bergema di telinganya…     

Di jalan, kakeknya sedang duduk di depan toko anggur sambil minum dari kendi dan mencaci anggur orang lain. Saat itu, wajah Feng Jiu masih hancur. Dia menutupi wajahnya dengan cadar. Namun, kakek bisa mengenalinya dalam sekilas dan memanggilnya dengan sebutan Gadis Kecil Feng. Kehangatannya meluluhkan hati Feng Jiu yang dingin dan acuh tak acuh.     

Feng Jiu hanyalah orang asing di sini. Dia dan mereka tidak memiliki hubungan apapun, tapi suara kakeknya yang memanggil Gadis Kecil Feng, melindunginya berkali-kali, serta memberi cinta dan kepercayaan tanpa pamrih membuatnya menjadi bagian dari keluarga Feng. Mereka akhirnya menjadi kerabat dekatnya.     

Dia berharap bisa memberikan yang terbaik pada mereka. Dia berharap mereka bisa mendapatkan kebahagiaan. Namun sekarang, karena dia, mereka terkubur di lautan api tanpa ada tulang tersisa. Ketika dia sering memikirkan hal ini, rasanya seolah-olah ada yang menikam pisau di hatinya.     

Siapa itu? Siapa yang ingin memusnahkan keluarganya? Siapa yang ingin membunuh keluarganya?     

Tidak peduli siapa mereka, dia akan menemukan orang-orang yang berani menyinggungnya bahkan sampai ke ujung bumi! Dia baru bisa melampiaskan kebencian di hatinya setelah menghancurkan mereka sampai berkeping-keping!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.