Dokter Hantu yang Mempesona

Feng Xiao dan Wanrong Bertemu



Feng Xiao dan Wanrong Bertemu

2Namun, Xuanyuan Mo Ze mendengar suara Feng Jiu ketika dia hendak berjalan maju dan menguji keterampilan pria itu.     

"Ze, ayahku telah sampai! Dengarkan aku, bukankah menurutmu dia seperti orang yang berbeda? Pantas saja kita tidak mendengar kabar darinya."     

Setelah Xuanyuan Mo Ze mendengar ucapan Feng Jiu yang dipenuhi dengan senyuman, wajahnya langsung menjadi tegang. Meskipun raut wajahnya sempat terlihat agak aneh, namun wajahnya kembali normal dalam sekejap. Dia selalu memiliki wajah yang terlihat serius. Jika tidak ada yang memperhatikan dengan seksama, maka tidak ada yang akan tahu perbedaannya.     

"Saya ucapkan selamat kepada Paman Xiao karena telah mencapai tingkat Bela Diri Sakral." Dia melangkah maju untuk memberikan ucapan selamat. Suaranya stabil seperti biasanya, jadi tidak ada yang bisa mendeteksi keanehan sebelumnya.     

"Haha, sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu baru-baru ini?" Feng Xiao melangkah maju dan menepuk pundaknya. "Terima kasih banyak. Aku tahu kamu telah banyak membantu."     

"Itulah yang harus saya lakukan." Xuanyuan Mo Ze tersenyum dan memberitahu Feng Jiu. "Karena Paman Xiao sudah ada di sini, mari kita mengantarnya untuk bertemu dengan Bibi Rong."     

"Benar! Ayah, ibu sudah lama menunggumu. Jika dia tahu ayah ada di sini, dia pasti akan sangat bahagia. Ayo pergi! Aku akan mengantarmu menemuinya. " Feng Jiu memegang tangan Feng Xiao dan mengantarnya masuk.     

Ketika Feng Xiao mendengarnya, hatinya langsung dipenuhi ketegangan. Untuk sesaat, jantungnya berdebar karena gelisah karena dia akan melihat Wanrong. Dia telah melupakannya selama lebih dari sepuluh tahun dan membiarkannya menanggung semuanya sendirian. Setiap kali dia memikirkan hal ini, dia langsung merasa bersalah.     

Apakah Wanrong akan menyalahkannya? Dia pasti menyalahkannya, kan?     

Feng Xiao tidak tahu bagaimana dia bisa mengikuti putrinya ke dalam. Dia hanya tahu bahwa di sepanjang jalan, ada seseorang yang keluar untuk menyapanya, tapi kepalanya sedang kacau karena gugup.     

Setelah berbelok beberapa kali, mereka akhirnya sampai di halaman. Feng Jiu berhenti dan memutuskan untuk tidak mengikuti ke dalam, jadi dia memberitahu Feng Xiao. "Ayah, ibu ada di dalam. Silakan masuk!"     

Dia pun mundur dari sana dan pergi bersama dengan Xuanyuan Mo Ze menuju halaman depan.     

Di dalam halaman, Leng Shuang melihat seseorang datang dan mengundurkan diri tanpa suara. Meskipun dia tidak mengenali orang itu, namun dia tidak mengajukan pertanyaan apapun setelah dia melihat Nona keluar. Dia pun meninggalkan tempat itu tanpa mengatakan apapun.     

Feng Xiao melangkah masuk dengan pelan seolah-olah dia khawatir akan membuat Wanrong takut. Saat dia berjalan, dia melihat sosok anggun yang sedang memangkas bunga dan tanaman di halaman.     

Posturnya terlihat elok dan anggun, rambut hitam yang mirip seperti tinta sutra, gaun yang simpel namun elegan, serta auranya yang halus dan lembut tidak terlihat asing baginya. Semua itu membuat jantungnya berdebar seolah-olah dia kembali ke saat mereka pertama kali bertemu...     

Shangguan Wanrong yang sedang membelakangi Feng Xiao tidak tahu bahwa orang di belakangnya adalah Feng Xiao. Dia mengira bahwa orang yang berdiri di belakang adalah Leng Shuang, jadi dia berbicara tanpa menoleh. "Leng Shuang, bawakan ketel dan tuangkan air untukku."     

Feng Xiao berhenti berjalan dan melihat sekeliling, lalu pandangannya tertuju pada sebuah ketel. Dia pergi untuk mengambilnya dan menyerahkannya pada Shangguan Wanrong.     

Shangguan Wanrong meraih ketel itu, tapi ketika dia melihat tangan yang memegang ketel, dia tertegun sejenak. Dia secara refleks melihat ke belakang dan langsung terdiam di tempat.     

Alis yang familiar, mata yang familiar, wajah yang familiar, nafas yang familiar…     

"Feng Xiao…"     

Bibirnya gemetar saat dia memanggil nama yang tersembunyi di lubuk hatinya. Feng Xiao, orang yang tersimpan di hatinya sekaligus suaminya. Dia telah mengkhawatirkannya selama bertahun-tahun...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.