Dokter Hantu yang Mempesona

Putrimu Sudah Lama Meninggal



Putrimu Sudah Lama Meninggal

2Kultivator kuat seperti itu pasti mampu mengejutkan suatu wilayah, baik di Kekaisaran Phoenix, di negeri lain, atau pasukan apapun dari Delapan Kerajaan Tertinggi.     

Namun, ada banyak kultivator kuat yang dikirimkan untuk membunuh Feng Jiu yang hanya sendirian.     

Mata Feng Jiu memandang orang-orang itu satu per satu. Pasukan apa yang mampu mempekerjakan banyak Kultivator Surgawi? Kapan dia memprovokasi orang seperti itu?     

"Serang!"     

Salah satunya Kultivator tingkat puncak Surgawi meneriakkan perintah. Dalam waktu singkat, beberapa orang menyerang mereka. Guan Xilin langsung mengeluarkan pedang besar dan mengayunkannya. Feng Jiu juga mengeluarkan pedang Qingfeng untuk menghadapi musuh.     

Untuk sesaat, aliran udara di udara memadat karena tekad mereka. Tekanan kuat dan aliran udara yang kental mengalir ke segala arah. Aliran udara itu sekuat pedang yang mampu mencabik tubuh mereka dan melubangi pakaian mereka.      

Dentingan pedang yang saling bertabrakan mulai terdengar. Bau darah menyebar di udara. Meskipun Guan Xilin tidak terluka parah, namun ada luka kecil di punggung tangan dan pipinya yang mengeluarkan darah.     

Beberapa Kultivator Surgawi bekerja sama karena target utama serangan mereka adalah Feng Jiu. Meskipun dia memiliki kekuatan luar biasa dan kemampuan bertarung yang hebat, namun dia tidak bisa melakukan apapun selama musuh terus datang dari segala arah.     

'Sriiing!'     

Energi pedang yang ganas menebas Feng Jiu dan membuatnya menarik napas tajam. Dia menggertakkan giginya sambil melihat luka di lengannya yang tersayat oleh pedang musuh. Tatapannya yang tajam langsung tertuju pada pria itu.     

"Ugh!"     

Serangan pedang lain menyayat betis Feng Jiu dan membuatnya terhuyung-huyung. Dia langsung tersungkur ke depan karena luka di betisnya. Meskipun dia mampu memblokir serangan satu orang, namun dia tidak bisa menghentikan serangan dari sisi kiri dan kanan. Orang-orang itu jelas mampu memberikan luka yang mematikan, tapi mereka hanya menyayat tangan dan kakinya tanpa membunuhnya. Itu membuatnya merasa ada sesuatu yang tidak beres.     

"Jiu Kecil!"     

Guan Xilin melihat Feng Jiu yang terluka sedang terkepung karena kalah jumlah. Darah mengalir melalui pakaian merahnya dan menetes ke tanah. Pemandangan itu membuatnya sangat tertekan, terutama ketika dia melihat seorang Kultivator Surgawi hendak menusukkan pedang ke bahunya dari belakang. Guan Xilin langsung menukik untuk menghalanginya.     

"Ugh!"     

Pedang itu menembus dari bahu sampai ke punggung Guan Xilin. Pedang yang meneteskan darah membuat orang yang menonton terus menerus gemetar.      

"Kakak!"     

Feng Jiu merasakan jantungnya menegang. Ketika dia melihat Guan Xilin memblokir pedang itu demi dirinya, dia merasakan kebencian dan ketidakberdayaan. Dia selalu berpikir bahwa dia memiliki kekuatan yang besar, tapi dia baru sadar setelah dikelilingi oleh banyak kultivator kuat bahwa satu orang yang kuat tidak akan mampu mengalahkan banyak musuh.     

Saat ini, dia merasa marah dan enggan. Dia kalah jumlah. Dia tidak cukup kuat untuk melindungi semua orang. Dia tahu ini sejak lama.     

Namun, dia tidak bisa meningkatkan kekuatannya dalam hitungan hari. Sekalipun dia berniat untuk meningkatkan kekuatannya, namun fondasi kultivasinya masih belum stabil dan peluangnya tidak tepat. Bahkan jika dia memiliki pil obat yang tersedia, tingkat kultivasinya tidak dapat melonjak dalam waktu yang sangat singkat.     

Pada saat yang bersamaan, di sisi lain, Feng Xiao dan pria berbaju hitam saling bertukar pukulan beberapa kali. Kekuatan mereka setara. Pertarungan itu membuat mereka berdua menderita luka dalam.     

"Poof!"     

Pria berbaju hitam itu menyemburkan seteguk darah. Dia merasakan fluktuasi nafas di dalam tubuhnya serta rasa darah di mulutnya. Namun, dia justru menyeringai dan mengangkat tangan untuk menyeka tetesan darah di sudut mulutnya. Dia memandang Feng Xiao yang masih ingin bertarung dan bibirnya menampakkan senyuman yang aneh.     

"Feng Xiao, kamu sepertinya tidak tahu bahwa putrimu sudah lama meninggal!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.