Dokter Hantu yang Mempesona

Dokter itu membuat diagnosis di tengah tangisan Kepala Pelayan Sun. Dia menggeleng dengan pasrah dan berkata, "Pak tua ini tidak berguna. Tolong cari bantuan dari seseorang yang lebih baik!" Tanpa basa-basi, dia segera berbalik badan serta berjalan keluar.     

Setelah Tetua He melihatnya, dia memberikan instruksi. "Jaga Kepala Pelayan Sun." Dia pun pergi bersama dengan semua orang dan meninggalkan Kepala Pelayan Sun yang bergumam sendirian.     

Orang-orang sedikit ketakutan oleh pemandangan di depan mereka. Mereka tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Dua tetua, apakah anda tahu apa yang terjadi pada Kepala Pelayan Sun? Bagaimana ini terjadi padanya? Saya juga mendengar bahwa seseorang telah menyelinap ke Paviliun Penyimpanan Obat dan mencuri beberapa tanaman obat."     

"Hmph!" Tetua He mendengus dingin dan berkata, "Kejahatan yang kita bawa adalah hal yang paling sulit untuk ditanggung!"     

Setelah orang-orang mendengarnya, mereka saling melirik dan membungkuk dengan sopan kepada Tetua He. "Bisakah Tetua He menjelaskan lebih detail?" Mungkinkah Kepala Pelayan Sun telah memprovokasi seseorang? Kalau tidak, bagaimana bisa hal seperti ini terjadi padanya secara tiba-tiba?     

Tetua He menjelaskan di hadapan orang-orang dari Pasar Gelap. "Orang bernama Sun ini telah menahan token hitam milik Dokter Hantu dan bahkan memerintahkan seseorang untuk membunuh Dokter Hantu! Hmph! Dasar orang brengsek! Dia bahkan tidak memeriksa siapa Dokter Hantu sebelum dia memanfaatkan kesempatan! Siapa lagi yang akan diberi pelajaran oleh Dokter Hantu jika bukan dia?"     

Ketika semua orang mendengarnya, mereka langsung menahan nafas karena terkejut. "Dokter Hantu? Dia benar-benar berani menahan token hitam milik Dokter Hantu?"     

Dia pikir siapa Dokter Hantu Feng Jiu itu? Apakah dia berpikir bahwa Dokter Hantu adalah orang yang bisa diprovokasi begitu saja? Meskipun situasinya tidak sama seperti sebelumnya, namun Dokter Hantu jelas bukan seseorang yang bisa mereka provokasi. Kepala Pelayan Sun pasti telah memakan keberanian beruang dan macan tutul!     

Setelah mereka memikirkannya, mereka akhirnya bertanya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"     

"Apa yang harus kita lakukan? Kita bisa meminta seseorang menjaga Kepala Pelayan Sun kemudian melaporkan masalah ini!" Tetua He menjawab. Dia mengibaskan lengan bajunya dan pergi bersama dengan tetua lainnya.     

Semua orang berhenti sebentar untuk berpikir sebelum akhirnya pergi dari sana. Mereka sebaiknya tidak terlibat dengan masalah seperti ini.     

Di malam berikutnya, Feng Jiu kembali ke lembah sedangkan Shangguan Wanrong dan yang lainnya telah menunggu kepulangannya di sana. Mereka akhirnya merasa tenang ketika mereka melihatnya kembali dengan selamat.     

"Jiu Kecil, ada bubur di dapur yang masih hangat, makanlah!" Shangguan Wanrong menatapnya dari atas ke bawah dan bertanya. "Apakah kamu terluka?"     

"Tidak, situasinya berjalan dengan baik. Tanaman obat kali ini sudah cukup bagiku untuk membuat banyak pil obat." Meskipun token hitam miliknya tidak bisa dibawa pulang, namun itu tidak masalah karena suatu hari dia akan mengambilnya kembali.     

Ketika Shangguan Wanrong mendengarnya, dia tersenyum dengan tenang. "Baguslah kalau kamu tidak terluka. Kamu bisa makan sesuatu lebih dulu sebelum istirahat yang cukup. Ayahmu baru saja mengatakan bahwa dia sedikit khawatir karena kamu pergi sendirian."     

"Di mana ayah?" Feng Jiu bertanya.     

"Dia pergi bersama dengan Xilin untuk menyaksikan Penjaga Feng berlatih."     

Feng Jiu mengangguk dan mengikuti ibunya ke dapur. Setelah dia duduk di meja di luar dapur dan menghabiskan makanan, dia kembali ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat.     

Dia berbicara dengan orang tuanya sebentar pada malam itu. Setelah dia memberi instruksi untuk menyelesaikan beberapa masalah, dia mempersiapkan diri untuk sesi alkimia...     

Selama beberapa hari berikutnya, dia membuatkan banyak pil obat untuk Penjaga Feng sebelum dia akhirnya memasuki ruang dimensi untuk berkultivasi.     

Dia ingin naik ke tingkat Surgawi! Dia juga ingin melakukannya dalam waktu sesingkat mungkin. Masih banyak hal yang menunggu untuk ditangani, jadi dia harus menerobos tingkat kultivasi berikutnya secepat mungkin! Dia harus membuat kekuatannya selangkah lebih maju!