Dokter Hantu yang Mempesona

"Saya merasa lega karena Tuan Muda Feng betah berada di sini. Tuan Muda Feng, silahkan dimakan. Setelah makan malam ini, saya akan mengajak anda untuk melihat Bunga Tujuh Warna yang Indah. Tanaman obat ajaib yang ditanam di halaman semuanya dirawat oleh putri saya."     

"Baik." Mata Feng Jiu berbinar. Setelah dia melirik Duan Yingying, dia mengambil sumpit dan lanjut makan.     

Mereka bertiga mengobrol sesekali sambil makan malam, lalu mereka pergi ke sebuah taman kecil. Meskipun langit sudah gelap, namun Bunga Tujuh Warna yang Indah samar-samar memancarkan lingkaran cahaya yang sangat memukau di malam hari.     

"Tuan Muda Feng, saya mengunjungi beberapa klan dalam perjalanan saya hari ini. Sekarang saya memiliki tempat tidur Lapisan Es Milenium dan dua kristal dari binatang buas peringkat kesembilan. Sementara untuk tanaman obat ajaib lainnya, saya telah menghubungi Pasar Gelap setempat. Mereka mengatakan bahwa mereka akan mengirimkannya dalam dua hari kedepan. Saya pasti berhasil mengumpulkan semua yang dibutuhkan dalam waktu tiga hari."     

Penguasa Kota Duan tidak dapat menyembunyikan kegembiraan di hatinya ketika dia membicarakan masalah ini. Beban di hatinya telah terangkat setelah dia mengumpulkan ketiga barang tersebut. Saat ini, dia hanya menunggu Feng Jiu untuk memulai proses penyembuhan.     

Setelah dia selesai berbicara, dia berhenti sejenak dan menatap putrinya. Dia pun berkata kepada Feng Jiu, "Tuan Muda Feng, bagaimana jika anda tinggal di halaman ini selama dua hari kedepan! Halaman ini cukup besar dan ada banyak ruangan di sini."     

Feng Jiu menatap Penguasa Kota Duan sambil tersenyum. "Penguasa Kota Duan tampaknya cukup mempercayai saya."     

"Hehe, Tuan Muda Feng adalah tamu terhormat. Saya pikir karena anda sangat rukun dengan putri saya, dia pasti bisa menjadi teman anda selama dua hari ke depan. Selain itu, Bunga Tujuh Warna yang Indah ada di halaman ini, jadi akan lebih cocok bagi Tuan Muda Feng untuk tetap tinggal di sini."     

Feng Jiu tersenyum dan kembali menatap Duan Yingying. "Kalau begitu, saya akan tinggal di halaman ini. Rasanya sangat menyenangkan bisa dikelilingi oleh bunga-bunga yang indah dan seorang wanita cantik."     

Feng Jiu mulai tinggal di halaman milik Duan Yingying sejak saat itu. Sementara untuk Duan Yingying, dia tampaknya tidak keberatan meskipun sepasang pria dan wanita tinggal di halaman yang sama. Di matanya, dia sama sekali tidak keberatan selama mereka tidur di kamar terpisah. Dia tidak memiliki rasa perhatian yang berlebihan seperti para wanita muda dari keluarga bangsawan di luar.     

Saat ini, Feng Jiu tidak menyadari bahwa dia akan bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak dia temui.     

Keesokan paginya.     

Seorang pria berjanggut pendek yang mengenakan jubah hitam sedang berjalan di Gerbang Kota. Dia memiliki pinggul yang kuat seperti beruang dan punggung yang lentur seperti harimau. Karena penampilannya yang acak-acakan, dia tampak berusia sekitar tiga puluhan hingga empat puluhan tahun. Sejujurnya, dia tampak sedikit menakutkan.     

Dia membawa pedang panjang dengan gagang bundar dan berjalan dengan aura yang mengintimidasi serta haus darah. Orang-orang di jalan secara naluriah menghindarinya dan tanpa sadar memberi jalan untuknya.     

Beberapa kultivator yang melihat pria dengan pinggul kuat seperti beruang dan punggung lentur seperti harimau langsung memperhatikannya secara diam-diam. Mereka pun berbisik. "Pria ini memiliki aura pembunuh yang sangat kuat. Sepertinya dia adalah orang yang jahat. Jangan sampai mengganggunya."     

"Auranya tertutup, tubuhnya tidak memancarkan energi spiritual tapi energi dalam yang telah mencapai tingkat Puncak Bela Diri Suci. Siapa orang itu? Seseorang yang memiliki kekuatan tingkat Puncak Bela Diri Suci pasti merupakan kultivator yang hebat."     

"Itu benar, jenis kultivasi energi dalam milik pria ini sebanding dengan level Tetua Puncak di Sekte Bela Diri Energi Dalam."     

Pria berpakaian hitam mendengarkan diskusi di sekitar dengan santai. Dia berjalan di sepanjang jalan tanpa mempedulikan mereka. Dia berjalan memasuki kota sambil merasa kelelahan karena perjalanan panjang. Ketika dia melihat sebuah restoran, dia langsung masuk ke dalam.