Posisi Tetua Puncak
Posisi Tetua Puncak
"Dengan demikian, orang-orang Puncak Matahari Ketiga tidak akan diintimidasi oleh orang-orang dari puncak lainnya. Lagipula, hanya anda yang bisa meyakinkan orang-orang di tingkat atas dan bawah Sekte." Ruan Changchun menjelaskan rencana mereka secara tegas kepada Duan Mubai.
Menurut pendapatnya, Kakak Senior Tertua adalah orang yang paling memenuhi syarat di antara para murid Puncak Matahari Ketiga untuk menjadi Tetua.
Duan Mubai diam sejenak. Kemudian, dia mengangguk dan berkata, "Mari kita bicarakan masalah ini setelah aku sembuh. Karena Pemimpin Sekte sedang terluka, masalah posisi Tetua Puncak Matahari Ketiga tidak akan diputuskan dalam waktu dekat. Selain itu, kita harus mengatur upacara pemakaman Guru. Bagaimanapun juga, kita tidak boleh mengungkapkan apa yang Guru lakukan sebelumnya."
"Baik, Kakak Senior Tertua tidak perlu khawatir. Saya akan mengurus masalah ini." Ruan Changchun menjawab dan mengeluarkan sebutir pil obat. "Ini adalah Pil Pemulihan. Kakak Senior Tertua, silahkan ambil satu butir."
Duan Mubai mengambil pil obat dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia tiba-tiba ingat bahwa Adik Junior memintanya untuk menjaga Feng Jiu sebelum dia pergi. Dia benar-benar tidak menduga bahwa masalahnya akan menjadi seperti ini!
"Ngomong-ngomong, Adik Junior, apakah ada berita tentang keberadaan Adik Junior Shangguan?" Dia pun bertanya. Guru memberikan obat pada tubuh Adik Junior Shangguan, jadi dia tidak tahu kondisi tubuhnya sekarang.
"Tidak ada berita sama sekali, tapi saya sudah melakukan penyelidikan secara diam-diam. Pembunuhan Guru tidak akan melibatkan Adik Junior jadi Kakak Senior Tertua tidak perlu khawatir. Adik Junior sudah bisa berjalan dengan bebas di luar sekarang."
"Baguslah." Duan Mubai mengangguk. Kemudian, dia menarik nafas dalam-dalam dan memejamkan mata untuk beristirahat.
Ketika Ruan Changchun melihatnya, dia segera membantunya untuk berbaring. "Kakak Senior Tertua, jaga diri anda baik-baik! Saya akan pergi lebih dulu dan saya akan kembali menemui anda besok."
"Iya." Duan Mubai menjawab. Dia tiba-tiba mengingat sesuatu dan berkata, "Panggilkan Luo Heng untukku."
Ruan Changchun mengundurkan diri dan meminta murid lain untuk memanggil Luo Heng sedangkan dia pergi menangani urusan di Puncak...
Luo Heng sedang berbicara dengan Chen Dao di gua ketika seorang pesuruh datang untuk melaporkan bahwa Gurunya sedang memanggilnya. Mereka berdua saling memandang sejenak lalu Chen Dao berkata, "Apa yang kamu tunggu? Pergilah!"
"Tapi dia meminta untuk bertemu denganku... entah kenapa aku merasa dia ingin bertanya padaku tentang Feng Jiu."
Luo Heng menggaruk kepalanya karena malu. Belakangan ini, dia dipanggil beberapa kali untuk menjawab pertanyaan karena kedekatannya dengan Feng Jiu. Gurunya baru terbangun tapi dia langsung meminta untuk bertemu dengannya. Masalah ini jelas tidak jauh dari Feng Jiu.
"Katakan apapun yang dia minta. Apa yang membuatmu merasa malu? Terlebih lagi, kita tidak mengetahui hal-hal yang tidak diungkapkan Feng Jiu kepada kita. Tidak ada yang perlu disembunyikan." Chen Dao mendorong Luo Heng keluar ruangan. "Jika kamu tidak bisa memutuskan sesuatu, maka kamu bisa datang kepadaku."
Luo Heng menghela nafas lega setelah dia mendengarnya. "Baiklah! Kalau begitu, aku akan pergi dan memeriksa apa masalahnya." Dia memiliki firasat bahwa tidak ada untungnya bertemu dengan Guru, tapi dia harus memaksakan diri untuk menjalaninya.