Dokter Hantu yang Mempesona

Dipandang Rendah



Dipandang Rendah

0Pemuda itu berbalik dan menjawab sambil tersenyum. "Lokasinya tidak jauh. Hanya berjarak beberapa jalan dari sini tapi tidak mudah untuk masuk ke Kediaman Penguasa Kota selama beberapa waktu terakhir. Jika anda tidak memiliki kenalan, saya khawatir anda tidak bisa masuk ke gerbang istana Penguasa Kota."     

Mata Feng Jiu bergerak. Dia mengangkat alisnya sedikit. "Oh? Apa alasannya?"     

"Tuan Muda bukan penduduk setempat, jadi anda tidak tahu bahwa ayah dari Penguasa Kota terkena penyakit ganas sekitar dua atau tiga bulan lalu, tapi tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Belum lama ini, Penguasa Kota mengirimkan berita bahwa dia akan mengabulkan permintaan siapapun yang bisa menyembuhkan penyakit ayah Penguasa Kota tanpa syarat apapun. Akibatnya, para dokter dan alkemis dari seluruh negeri segera mencobanya."     

Setelah mengatakannya, pelayan itu tersenyum. "Sekarang, kediaman Penguasa Kota dikelilingi oleh orang-orang dari pagi hingga malam. Selain para dokter dan alkemis, ada juga penonton dan dokter lepas. Itulah mengapa sulit memasuki kediaman Penguasa Kota karena tidak semua orang bisa memasukinya, bahkan jika mereka adalah dokter atau alkemis."     

Feng Jiu meminum secangkir anggur lalu menuangkan secangkir anggur lagi. Kemudian, satu tangannya melemparkan koin emas ke lengan pelayan tersebut. "Ayo, ceritakan semua yang kamu tahu."     

Mata pelayan itu berbinar ketika menangkap uang di telapak tangannya. Itu bahkan bukan koin perak melainkan koin emas. Dia langsung memberitahu Feng Jiu semua yang dia tahu satu per satu. Dia tidak keluar kamar dalam waktu yang cukup lama.     

Setelah Feng Jiu selesai makan, dia meninggalkan penginapan dan berjalan-jalan di kota. Dia berpikir ingin melewati area kediaman Penguasa Kota untuk memeriksa apakah cerita pelayan itu benar. Dia ingin tahu apakah orang-orang yang berada di luar kediaman adalah dokter dan alkemis.     

Tanpa diduga, ada banyak orang di jalan di luar kediaman Penguasa Kota. Seperti apa yang dikatakan oleh pelayan tadi, selain para dokter, alkemis dengan tingkat kekuatan yang berbeda-beda juga ikut turun tangan. Dia bahkan menemukan orang yang mengenakan jubah Sekte Pil Matahari di antara kerumunan.     

"Sepertinya penyakit orang itu belum sembuh. Lagipula, ayah dari Penguasa Kota menderita penyakit ganas. Meskipun Penguasa Kota dapat mengabulkan permintaan apapun, namun bagaimana itu bisa menarik minat banyak orang untuk datang ke sini?"     

Feng Jiu bergumam dengan heran. Dia datang ke sana karena dia harus mendapatkan Bunga Tujuh Warna yang Indah untuk membuat ramuan obat. Namun, dia merasa heran ketika dia melihat para dokter dan alkemis mengenakan lencana yang menunjukkan pangkat dan identitas mereka. Mereka bahkan berkumpul bersama dan berdiskusi dengan suara yang pelan.     

"Haha, ini demi ketenaran, tentu saja!"     

Sebuah suara terdengar di telinganya. Feng Jiu melihat sekelilingnya dan menemukan seorang dokter berusia lebih dari tiga puluhan tahun menunjukkan raut wajah bersemangat dan penuh harap. "Banyak orang tidak bisa menyembuhkan penyakit ganas yang diderita oleh ayah Penguasa Kota. Selain itu, Penguasa Kota Duan memiliki koneksi pertemanan yang luas. Banyak anggota keluarganya yang memiliki bakat luar biasa di berbagai bidang. Selain itu, ayah dari Penguasa Kota telah mengundang beberapa dokter dan alkemis terkenal untuk datang menyembuhkan penyakit ganas tersebut. Jika seseorang bisa menyembuhkannya, maka dia akan menajdi terkenal di seluruh dunia. Dengan kesempatan seperti itu, siapa yang tidak ingin mencobanya?"     

Pandangan Feng Jiu tertuju pada lencana di dada pria itu. Dia pun membuang muka dengan acuh tak acuh. "Ada begitu banyak orang di sini. Tidak semua orang bisa bertemu dengan ayah Penguasa Kota, bukan?"     

"Tentu saja. Itu karena ayah Penguasa Kota sedang tidak sehat sehingga dia tidak dapat bertemu dengan banyak orang. Hanya sepuluh orang yang bisa masuk setiap hari. Mereka harus lulus tes seleksi lebih dulu."     

Pria itu berbicara sambil melirik Feng Jiu. Ketika dia melihat pemuda berbaju merah yang mencolok tapi tidak mengenakan lencana di dadanya, dia pun mencibir. "Nak, apakah kamu datang untuk ikut bersenang-senang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.