Dokter Hantu yang Mempesona

Sisi yang Lucu



Sisi yang Lucu

3"Silahkan duduk!" Xuanyuan Mo Ze memberi isyarat lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Nama Putri Ketiga adalah Yingxue, yang tidak hanya berstatus sebagai putri, tapi juga sebagai wanita tercantik di Negeri Air Merah. Meskipun demikian, dia melihat bahwa Xuanyuan Mo Ze memandangnya dengan datar tanpa merasakan sedikit pun emosi atau kekaguman. Dia hanya bisa menurunkan pandangan dan berjalan maju.     

Namun, kepalanya yang terkulai memperlihatkan auranya yang mempesona. Dia berjalan ke depan dengan anggun dan roknya berayun dengan lembut di setiap langkah yang dia ambil. Penampilannya sangat cantik dan menawan seperti peri. Ketika Feng Jiu melihatnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji. Wanita ini benar-benar seindah manusia abadi.     

Feng Jiu merasa geli ketika dia melihat Xuanyuan Mo Ze duduk tanpa ekspresi. Pria itu bahkan tidak memandang sang putri sama sekali. Apakah dia tidak berani memandang wanita secantik ini? Feng Jiu tidak pernah melarangnya!     

Mata Feng Jiu berkedip. Dia berjalan mendekati meja untuk mengambil kendi dan menuangkan anggur untuk mereka.     

Xuanyuan Mo Ze melirik Feng Jiu lagi. Ketika tatapannya tertuju pada Feng Jiu, ada senyuman dan rasa kagum di matanya yang hitam pekat.     

Kali ini, bahkan Putri Yingxue yang sudah duduk juga menyadarinya. Dia terpaksa menoleh pada pelayan laki-laki yang menuangkan anggur di sisi Xuanyuan Mo Ze. Tidak ada yang luar biasa atau istimewa dari pelayan laki-laki itu.     

Namun kemarin, ketika kakaknya ingin menggunakan pelayan itu untuk memancing Xuanyuan Mo Ze keluar, penampilannya di luar dugaan mereka. Tidak ada fluktuasi energi spiritual di tubuhnya, tapi Putri Ketiga tahu bahwa dia adalah seorang ahli! Kalau tidak, bagaimana dia bisa menghindari kakaknya yang hendak mencekik tenggorokannya?     

Meskipun demikian, Putra Mahkota Xuanyuan sama sekali tidak melirik wanita cantik yang ada di hadapannya, tapi justru menatap seorang pelayan laki-laki? Apakah penampilannya tidak sebagus pelayan itu?     

Yang Yong yang sedang menunggu di samping memperhatikan raut wajah mereka bertiga dan merasa tergelitik. Sebelumnya, dia hanya mendengar tentang hubungan Tuan dan Dokter Hantu dari Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu. Mereka berdua mengatakan bahwa Tuan telah melakukan banyak hal untuk menyanjung Dokter Hantu. Dia pikir mereka hanya membesar-besarkan cerita. Bagaimanapun juga, Yang Yong merasa bahwa Tuannya selalu menunjukkan aura kemuliaan dan tidak berperasaan. Dia tidak bisa membayangkan, bagaimana orang seperti itu bisa membujuk hati wanita?     

Namun, dilihat dari pemandangan di depannya, Yang Yong sadar bahwa dia melewatkan banyak hal menarik ketika dia tidak berada di sisi Tuan.     

"Kudengar Putra Mahkota Negeri Air Merah sedang tidak sehat? Apakah dia sudah merasa lebih baik sekarang?" Xuanyuan Mo Ze menoleh untuk melihat Putri Yingyue yang duduk di seberangnya.     

"Mungkin iklim di sini tidak cocok untuknya, tapi dia sudah merasa lebih baik. Kami membuat Yang Mulia khawatir." Putri Ketiga berbisik. Matanya berbinar saat dia menatap pria maskulin yang duduk di seberangnya.     

Xuanyuan Mo Ze mengangguk dan berbicara dengan sopan. "Saya seharusnya berkunjung, tapi saya sibuk mengurus beberapa masalah. Saya tidak dapat bertindak sebagai tuan rumah dengan baik. Jika Putri bosan tinggal di kediaman ini, anda dapat meminta Kepala Pelayan Yang untuk mengantar anda berjalan-jalan di Ibukota Kekaisaran."     

Ketika Yang Yong mendengarnya, dia langsung menunduk dan menyembunyikan senyuman di matanya.     

Feng Jiu yang memegang kendi anggur di sisi Xuanyuan Mo Ze hanya bisa menatap langit-langit.     

Sedangkan Putri Yingxue yang mendengarkannya tersenyum kaku. Meminta pelayan untuk mengantar dia keluar dan jalan-jalan? Bagaimana dengan Tuannya? Apakah Putra Mahkota Xuanyuan mengusirnya hanya dengan alasan sibuk? Atau mungkin kecantikannya tidak menarik perhatian Putra Mahkota Xuanyuan sehingga dia tidak tertarik menemaninya berjalan-jalan?     

Untuk sesaat, rasa marah dan enggan muncul di hatinya, tapi wajahnya tidak menunjukkan emosi apa pun. Dia hanya menahan pandangannya dan sedikit mencengkram roknya dengan kedua tangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.