Dokter Hantu yang Mempesona

Pergi Dengan Tak Sadarkan Diri



Pergi Dengan Tak Sadarkan Diri

3'Boom!'     

"Mph!"     

Tubuh Putra Mahkota Negeri Air Merah mendarat di tanah dengan keras. Dia mengerang dengan pelan. Darah mengalir keluar dari mulutnya lagi sehingga dia yang sedang berada di ambang kematian tiba-tiba langsung pingsan.     

"Yang Mulia!"     

Orang-orang dari Negeri Air Merah berteriak dan segera maju untuk membantunya. Beberapa orang bahkan mengeluarkan obat. Situasi menjadi lebih berantakan karena ada banyak orang yang memberikan bantuan.     

Xuanyuan Mo Ze melirik orang yang pingsan dengan tajam lalu berbalik badan. Dia pun berjalan ke arah Feng Jiu yang berdiri tidak jauh dari sana sambil menarik jubah hitam dari ruang dimensi untuk menutupi lengannya yang terekspos.     

Dua penjaga rahasia yang sedang bersembunyi melihat Putra Mahkota membungkus wanita itu dengan jubah hitam seperti bayi dan hanya menunjukkan kepalanya. Sudut bibir mereka langsung berkedut. Mereka saling memandang lalu pergi dari sana dalam sekejap.     

Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu melihat Tuan khawatir bahwa Dokter Hantu akan dilihat oleh orang lain. Mereka pun langsung menunduk untuk menyembunyikan senyuman pada wajah mereka.     

Sedangkan para penjaga yang menyertainya juga menunduk karena tidak berani melihatnya.     

Feng Jiu menunduk dan melihat tubuhnya yang dililit jubah dengan erat. Dia hanya mengedipkan mata pada Xuanyuan Mo Ze sambil tersenyum gembira. "Hari ini cukup panas, bukankah terlalu berlebihan untuk dibungkus seperti ini? Bagaimana jika aku terkena biang keringat?"     

"Tidak mungkin." Xuanyuan Mo Ze memeluk Feng Jiu sambil berjalan ke depan dan bergumam. "Ada mata air di depan. Aku akan membawamu ke sana."     

Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu mengikuti mereka dari belakang. Tidak lama kemudian, mereka sudah tidak terlihat lagi.      

Putri Yingxue menggertakkan gigi. Wajahnya dipenuhi dengan kecemburuan. Dia menyaksikan Putra Mahkota Xuanyuan yang mengamuk hanya karena lengan baju wanita itu dirobek oleh Kakak Putra Mahkota. Dia juga menyaksikannya memukuli Kakak Putra Mahkota sampai muntah darah dan berada di ambang kematian. Meskipun demikian, Putra Mahkota Xuanyuan hanya membutuhkan satu kalimat dari wanita itu untuk menghentikan serangan lalu berjalan kembali padanya. Putra Mahkota Xuanyuan bahkan melilit tubuh wanita itu dengan jubah seolah-olah dia sedang melindungi harta karun dan membawanya pergi sambil memeluknya.     

Sejak awal, dia hanya memperhatikan wanita itu.     

"Bawa Putra Mahkota ke istana!"     

Putri Yingxue berdiri dan memberikan perintah. Jika dia tidak bisa menyentuh wanita itu, maka dia akan menggunakan tangan Kaisar Xuanyuan untuk membereskannya! Dia tidak percaya bahwa Kaisar Xuanyuan akan memilih wanita yang tidak jelas asal-usulnya daripada aliansi dengan Negeri Air Merah!     

"Baik." Anak buahnya menanggapi dan segera mengangkat Putra Mahkota Negeri Air Merah dengan hati-hati.     

Dengan demikian, perburuan sudah berakhir. Putra Mahkota Negeri Air Merah yang awalnya datang sambil menunggang kuda justru kembali dengan tak sadarkan diri.     

Feng Jiu mencuci wajahnya dan berganti baju di sumber mata air dekat hutan. Pada jarak yang agak jauh dari sumber mata air, Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu memunggungi Feng Jiu dan membentuk lingkaran sedangkan Xuanyuan Mo Ze duduk di bawah pohon.     

Akhirnya, Feng Jiu datang ke sisi Xuanyuan Mo Ze dan berkata, "Ayah Kaisar kemungkinan besar akan marah karena anda telah mengalahkan Putra Mahkota Negeri Air Merah. Beliau telah menginstruksikan anda untuk memastikan mereka memiliki suasana hati yang gembira, tapi dia justru kembali dengan tak sadarkan diri."     

"Jangan khawatir. Aku akan mengurus semuanya." Xuanyuan Mo Ze menarik Feng Jiu untuk duduk dan memberikan sepotong daging panggang padanya. "Makanlah! Kita akan istirahat di sini malam ini dan kembali besok pagi."     

"Baik."     

Feng Jiu mengambil potongan daging panggang dan makan sambil memikirkan langkah selanjutnya. Ayah Xuanyuan Mo Ze belum bertemu dengannya, tapi kesan tentang dia pasti cukup buruk. Dia tidak menginginkan hal ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.