Untunglah Kamu Baik-baik saja
Untunglah Kamu Baik-baik saja
Lagipula, menghapus pondasi kultivasi dan menghancurkan Dantian milik Kultivator Surgawi yang kuat lebih sulit diterima daripada membunuhnya. Bagaimana dia bisa menjalani kehidupan seperti orang biasa setelah dia terbiasa dengan kehidupan yang mewah?
Apalagi…..
Mereka menyaksikan sosok yang sedang dibawa keluar oleh Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu. Wajah Han Rong mengalami perubahan yang terlihat dengan mata telanjang. Dia menjadi keriput serta berambut abu-abu seperti orang tua.
Bagi seorang Kultivator Surgawi yang pondasi kultivasinya dihapus dan kekuatannya dihancurkan, mereka akan kembali menjadi orang biasa. Umur panjang yang terakumulasi oleh kultivasi mereka juga akan berkurang seiring dengan kehancuran pondasi kultivasinya.
Jika Han Rong diusir dengan cara seperti ini, maka tidak butuh waktu lama baginya untuk mati.
Xuanyuan Mo Ze berjalan maju secara perlahan dan mendekati Feng Jiu. Dia pun bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja."
Feng Jiu menatapnya dan bertanya, "Apakah dia pernah menyelamatkan nyawamu dan Ibumu?" Ternyata seperti itu, Serigala Abu-abu hanya mengatakan bahwa Han Rong menyaksikan Ah Ze tumbuh dewasa tapi dia tidak pernah menyebutkan bahwa Han Rong pernah menyelamatkan nyawa Ah Ze dan ibunya.
Namun, bahkan jika dia tahu, kejadian hari ini tidak terhindarkan.
Feng Jiu hanya perlu bertanya dengan santai untuk mengetahui kebiasaan makan Han Rong. Hal itu tidak terlalu merepotkan dan tidak bisa dicegah. Jika Han Rong tidak berniat membunuhnya, maka Feng Jiu hanya akan mempermalukannya hari ini. Namun karena dia ingin membunuhnya, maka semuanya akan menjadi berbeda.
Semua orang mundur secara diam-diam dan meninggalkan mereka berdua sendirian.
"Meski begitu, dia tidak bisa menggunakannya sebagai tameng dan mencoba membunuhmu." Xuanyuan Mo Ze mengulurkan tangan dan menarik Feng Jiu ke dalam pelukannya. Ketika dia merasakan realita dalam pelukannya, ketegangan di hatinya baru terasa lega.
Hanya Tuhan yang tahu betapa cemas Xuanyuan Mo Ze saat dia menyaksikan kejadian itu. Dia merasa sangat marah dan takut apabila sesuatu akan terjadi pada Feng Jiu. Dia bahkan lebih takut jika orang yang menyakiti Feng Jiu adalah anak buahnya. Jika itu terjadi, maka dia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.
Untungnya Feng Jiu baik-baik saja dan masih berdiri di depannya.
"Maaf aku membuatmu khawatir." Feng Jiu mengulurkan tangan dan melingkarkannya di pinggang Xuanyuan Mo Ze. Dia bahkan membenamkan wajahnya di dada Xuanyuan Mo Ze sambil meminta maaf.
Meskipun Feng Jiu telah mempersiapkan semuanya, namun Xuanyuan Mo Ze tidak tahu apa-apa. Perasaannya menjadi buruk setelah dia mendengar suara Xuanyuan Mo Ze yang cemas dan khawatir.
Xuanyuan Mo Ze menekan dagunya di atas kepala Feng Jiu dan membelai rambutnya dengan lembut. Dia pun berbicara dengan pelan, "Untungnya, kamu baik-baik saja."
Di Istana.
Setelah Kaisar mendengar laporan dari penjaga rahasia, dia sangat marah dan langsung memukul sandaran tangannya dengan keras. "Dasar Han Rong, bagaimana dia bisa mencoba membunuh Feng Jiu? Dia terlalu berani! Dia pikir dia siapa? Seorang budak berani melanggar hukum, itu sangat tidak masuk akal!"
Penjaga rahasia menunduk dan lanjut melaporkan, "Lengannya telah dipenggal oleh Putra Mahkota, pondasi kultivasinya dihapuskan dan dia telah diusir dari Kota Kekaisaran."
"Hmph, jika anak itu tidak berani melakukannya, maka aku tidak akan keberatan membantunya! Sejak awal aku tidak pernah menyukai Han Rong!" Kaisar mendengus dengan tajam. Dia cukup puas dengan cara Xuanyuan Mo Ze menangani situasi itu.
"Meskipun demikian, berbagai pasukan besar di Kota Kekaisaran menjadi waspada. Selain Paduka Kaisar yang mengirim anak buah anda untuk menyelidiki, pasukan-pasukan di Kota Kekaisaran juga telah mengirimkan orang untuk menyelidiki penyebabnya. Hamba memperkirakan bahwa berita Putra Mahkota yang memiliki seorang wanita di sisinya akan menyebar dalam waktu kurang dari dua hari."
Setelah Kaisar mendengarnya, raut wajahnya sedikit berubah. Dia mengangkat alisnya sambil berpikir dalam-dalam.