Dokter Hantu yang Mempesona

Bermesraan di Jalan



Bermesraan di Jalan

3"Hei, buka mulutmu." Feng Jiu menyuapkan kastanye yang sudah dikupas ke mulutnya.     

Saat ini, orang-orang yang ada di jalan penasaran dengan mereka berdua. Namun setelah mereka menyaksikan adegan itu, mata mereka terbelalak karena kaget.     

Xuanyuan Mo Ze melirik kerumunan yang terbelalak. Itu membuatnya merasa agak malu dan tidak nyaman, tapi hatinya melonjak kegirangan.     

Dia bingung karena dia tidak pernah bersikap seperti ini di depan orang lain, tapi dia juga gembira karena Feng Jiu tidak mempedulikan pandangan orang lain dan memberikan makan dengan penuh kasih. Rasanya seperti…     

Bermesraan di jalan.     

Setelah Xuanyuan Mo Ze memikirkannya, dia melihat sekeliling dengan bangga dan terlihat seperti tsundere[1][1]. Dia membuka mulutnya lebar-lebar di depan banyak orang dan memakan kastanye yang disuapkan Feng Jiu. Telinganya sedikit memerah, tapi wajahnya masih terlihat serius. Dia pun mengangguk. "Mm, ini enak."     

Mana mungkin rasanya enak? Itu rasanya sangat manis dan membuat jiwanya gemetar.     

Feng Jiu tidak memahami pikiran Xuanyuan Mo Ze. Ditambah lagi, wajahnya setengah tertutupi jenggot besar sehingga dia tidak bisa melihat ekspresinya dengan sangat jelas. Feng Jiu hanya tahu bahwa dia terbiasa menunjukkan raut wajah datar dan menghindari orang asing. Akhirnya, dia tersenyum sambil menyipitkan mata. "Apakah kamu menyukainya? Kalau begitu, aku akan mengupasnya dan menyuapkannya untukmu."     

"Baik." Jawaban singkat tidak bisa menyembunyikan senyuman di matanya dan kegembiraan di hatinya.     

Mereka lanjut berjalan-jalan di jalan. Setiap kali Feng Jiu menemukan sesuatu yang menarik, dia berhenti untuk melihat dan menyentuhnya sedangkan Xuanyuan Mo Ze akan bertanya, "Apakah kamu menyukainya? Aku akan membelikannya untukmu."     

Setelah mereka menyusuri beberapa jalan, Feng Jiu menyangga dahinya dengan satu tangan. "Jangan beli lagi. Aku hanya ingin melihat-lihat. Jika aku membeli semua barang yang kulihat, maka itu akan terlalu boros. Ditambah lagi, aku tidak terlalu memerlukannya."     

"Tidak masalah, aku kaya."     

Kata-kata Xuanyuan Mo Ze yang mendominasi membuat Feng Jiu tidak bisa menahan tawa. Dia pun meliriknya dengan kesal. "Ya, aku tahu kamu kaya. Kamu luar biasa." Pria ini bisa bersikap sangat imut!     

"Cih, dasar dua orang udik."     

Suara menghina tiba-tiba datang dan menarik perhatian mereka. Mereka berdua saling memandang lalu menoleh ke arah suara tersebut. Ada beberapa pemuda liar berpakaian bagus serta dua wanita yang berdiri tidak jauh dari sana. Salah satu dari mereka memegang kipas dan melambaikannya dengan santai. Dia bahkan memandang mereka berdua dengan jijik.     

"Tidak hanya dua orang udik, tapi menurutku mereka juga gay. Mana mungkin dua pria bertubuh besar berani bersikap intim di jalan?"     

Xuanyuan Mo Ze melirik orang-orang itu sambil mengerutkan alis. Matanya dipenuhi rasa tidak senang.     

Feng Jiu terkekeh dan memegang tangan Xuanyuan Mo Ze. "Jangan mengkhawatirkan mereka. Ayo pergi." Mereka hanyalah orang yang tidak relevan. Untuk apa mereka berdua marah? Lagipula, bukankah mereka tidak tahu apa-apa?     

Terkadang apa yang dilihat mungkin bukan kenyataan.      

Namun, ketika mereka hendak pergi untuk menghindari pertengkaran, orang-orang itu justru merasa bahwa mereka mudah untuk di-bully. Mereka pun berteriak. "Hei, bukankah kamu mengatakan bahwa kamu kaya? Apa kamu berani pergi ke suatu tempat dengan kami?"     

Xuanyuan Mo Ze dan Feng Jiu terus berjalan. Mereka berpura-pura tidak mendengarnya.     

"Apa? Kalian tidak berani?" Beberapa dari mereka berjalan maju dan menghalangi jalan. Mereka menatap pakaian keduanya. "Beraninya kamu mengatakan bahwa kamu kaya di hadapanku? Sombong sekali!"     

Serigala Abu-abu yang bersembunyi di kegelapan membuka mulutnya dengan kaget. "Bukankah ini adalah adik laki-laki Yang Yong? Dia pasti minta dipukul! Beraninya dia menghalangi jalan Tuan."     

[1] Tsundere: Istilah Bahasa Jepang yang menggambarkan seseorang berperilaku dingin namun sebenarnya berhati hangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.