Dia Tidak Bisa Melarikan Diri
Dia Tidak Bisa Melarikan Diri
Kali ini, pikirannya berantakan dan keringat dingin menetes di dahinya. Dia menyeka keringat dengan lengan bajunya lalu mengambil cangkir teh dan minum beberapa teguk. "Aku akan kembali setelah pergi ke toilet." Setelah mengatakannya, Yang San berdiri dan keluar dengan terburu-buru.
"Katakan padaku, apa dia akan menggunakan alasan ini untuk kabur?" Feng Jiu bertanya pada Xuanyuan Mo Ze dan menopang dagunya sambil tersenyum.
Xuanyuan Mo Ze menyesap teh dan menjawab dengan tenang, "Dia tidak bisa melarikan diri."
Ya, dia tidak bisa melarikan diri.
Yang San pasti ingin menggunakan alasan ini untuk segera melarikan diri. Dia merasa jika dia berjudi lagi, maka nasibnya akan sama dengan kedua temannya. Setelah bermain dalam waktu yang cukup lama, dia bisa mengukur kekuatan mereka berdua. Mereka jelas bukan orang yang bisa dia provokasi. Dia akan menggunakan salah satu dari tiga puluh enam strategi: jika semuanya gagal, maka mundurlah.
Meskipun demikian, ketika Yang San hendak melompati tembok dan melarikan diri, sebuah suara tiba-tiba datang dari belakang.
"Kemana kamu?"
Yang San tertegun dan terdiam dalam keadaan linglung. Setelah dia menyadari bahwa itu bukanlah suara salah satu dari dua pria tadi, dia melihat ke belakang dan wajahnya langsung memucat.
"Ka... Kakak Serigala Abu-abu, kakak Bayangan Satu..."
Yang San gemetar dan segera turun dari dinding. "Kalian... bagaimana kalian bisa datang kesini? Apakah Kakak Kedua tidak ada di sini?"
"Cih!"
Serigala Abu-abu meliriknya sambil mendengus. "Jangan panggil kami Kakak, kita berdua tidak saling kenal. Cepat kembali setelah kamu selesai kencing!"
"Oh, ya, saya akan segera kembali... saya akan segera kembali." Yang San segera menjawab. Ketika dia hendak berbalik badan dan memanjat dinding di belakang, seseorang tiba-tiba mencengkeram bahunya.
"Kembali ke dalam dan lanjutkan berjudi. Menurutmu, kamu mau pergi kemana?" Serigala Abu-abu bertanya sambil menyeringai licik.
Wajah Yang San semakin pucat ketika dia mendengarnya.. "Kembali... kembali ke dalam untuk lanjut berjudi?"
"Ya, bukankah kamu yang memulainya? Sekarang, kamu justru ingin melarikan diri? Itu mustahil. Cepat kembali!" Serigala Abu-abu mendorong Yang San. Dia pun berdiri dan menatapnya sambil melipat kedua tangan di dadanya.
Yang San menelan ludah dan bertanya dengan hati-hati, "Kakak... Kakak Serigala Abu-abu, apakah Kakak kenal mereka?"
"Serigala Abu-abu apanya? Nak, apa kamu ingin diberi pelajaran? Berhenti bicara omong kosong! Cepat masuk atau aku akan menendangmu!" Serigala Abu-abu mendengus dengan tajam. Sekarang Yang San baru merasa ketakutan. Memangnya apa yang akan dia lakukan sejak tadi?
Setelah Yang San melihat kondisinya, dia tidak punya pilihan selain berjalan kembali sambil merenung. Siapa dua orang itu? Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu adalah penjaga pribadi Putra Mahkota. Kenapa mereka ada disini? Mungkinkah…
Ketika Yang San memikirkannya, dia tiba-tiba mengingat tekanan kuat yang dikeluarkan oleh pria besar itu. Dalam sekejap, kakinya menjadi lemas sehingga dia hampir berlutut di lantai.
Yang San kembali ke ruangan dan melihat kedua pria itu masih ada di tempat duduk mereka. Salah satunya sedang minum teh sedangkan yang lainnya menopang dagunya dengan raut wajah bosan. Dia segera datang menghampiri mereka dengan raut wajah pucat. "Itu... kalian berdua, bagaimana kalau aku mengundang kalian ke restoran untuk makan sesuatu?"
"Tidak, duduklah! Ayo lanjutkan." Feng Jiu tersenyum dan memberi isyarat dengan tatapan matanya.
Yang San hanya bisa duduk dengan kaku dan gemetaran. Setelah memikirkannya lagi, dia mengeluarkan semua harta benda miliknya dan menumpuknya di atas meja. Kemudian, dia mendorong semuanya ke hadapan Feng Jiu.
"Tuan Muda, ini adalah kesalahanku. Silahkan dilihat…"