Dokter Hantu yang Mempesona

Memurnikan Roh Kuno



Memurnikan Roh Kuno

3Feng Jiu menyaksikan nenek bungkuk itu menggosokkan kedua tangannya dan meremas bola cahaya roh pendendam. Kemudian, dia memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia menutup mulutnya dan menelannya, lalu dia membuka mulutnya lebar-lebar. Yang dilihat Feng Jiu sangat berbeda dari imajinasinya.     

Apakah nenek itu memakannya?     

Ketika Feng Jiu berpikir dengan linglung, dia melihat nenek bungkuk yang tidak memiliki energi spiritual mulai mengeluarkan asap. Suhu panas di tubuhnya terasa seperti kompor yang menyala. Feng Jiu bahkan bisa merasakan panas menyebar dari nenek itu meskipun dia berdiri di sampingnya.     

Nenek itu mengusap perutnya. Energi roh tiba-tiba muncul di telapak tangannya. Sekitar satu jam kemudian, dia cegukan. Panas yang keluar dari tubuhnya perlahan-lahan menghilang. Dia membuka mulutnya dan meludahkan bola seukuran kepalan tangan.     

"Ini adalah…"     

Feng Jiu terkejut ketika dia melihat bola cahaya yang telah menyusut setengah ukuran. Apalah itu adalah bola roh pendendam? Meski roh pendendam juga merupakan bola cahaya, namum cahayanya diwarnai dengan sedikit aura hitam. Namun, bola cahaya ini berwarna seputih salju dan tidak ada sedikitpun aura hitam di dalamnya. Mungkinkah ini pemurnian yang dibicarakan nenek itu?     

"Cuit!"     

Feng Jiu melihat bola cahaya seukuran kepalan tangan di tangan nenek bungkuk itu perlahan berubah bentuk. Bola cahaya itu terbuka seperti kapas dan mulai berkicau. Dalam waktu singkat, wajah bayi tiba-tiba muncul dari bola cahaya seputih salju.     

"Cuit! Cuit!     

Feng Jiu tercengang ketika dia melihat makhluk kecil itu. Warnanya seputih kapas. Dia mengedipkan matanya yang jernih sambil bercuit. Feng Jiu tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Itu, apakah itu adalah roh pendendam?"     

"Itu adalah roh pendendam yang sudah dimurnikan. Tanpa kebencian, itu bukan lagi roh pendendam." Nenek bungkuk meletakkan bola cahaya kecil yang menyerupai kapas di tangan Feng Jiu.     

"Kalau itu bukan roh pendendam, lalu apa itu?"     

Feng Jiu melihat bola cahaya di tangannya. Rasanya padat, tidak seperti bola cahaya lagi. Benda seputih salju di tangannya terasa sangat seperti kapas. Ketika dia menggosoknya, benda itu berubah kembali menjadi bola dan bahkan wajah kecilnya pun ikut tergosok. Namun, benda kecil itu bergerak sendiri dan sebuah wajah mungil muncul lagi. Benda itu terlihat sangat lucu sehingga dia tidak ingin meletakkannya.     

"Roh Kuno." Nenek itu berbicara sambil berjalan ke dalam aula secara perlahan. "Roh yang awalnya sangat murni tanpa dosa ataupun dendam. Itu disebut Roh Kuno."     

Roh Kuno?     

Feng Jiu bergumam sambil melihat bola cahaya seputih salju di tangannya. Baginya, benda itu terlihat seperti bola kapas. Ketika dia membuka telapak tangannya, makhluk kecil itu melompat-lompat tanpa rasa malu dan takut.     

"Benar, roh halus dapat digunakan sebagai bahan membuat ramuan obat. Itu membuat kualitas dan efek obat meningkat tajam. Tidak hanya itu, roh kuno juga bisa dilebur menjadi artefak ajaib. Itu bisa dimasukkan ke dalam benda berbentuk apa pun."     

Setelah Feng Jiu mendengarnya, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Kenapa saya tidak pernah mendengarnya? Selain itu, bukankah roh artefak dibentuk oleh artefak dan lahir dari artefak? Jika itu bisa dilakukan dengan cara ini, maka roh artefak tidak akan langka."     

"Apa kamu tahu bagaimana cara memurnikan roh?"     

Suara serak tua itu membuat Feng Jiu terkejut. Dia hanya mengingat bagaimana nenek itu menelan roh pendendam. Akhirnya, dia menggeleng. "Tidak."     

"Apa kamu pernah melihat roh pendendam sebelumnya?" Nenek bungkuk itu bertanya lagi. Matanya yang terlihat seperti sumur kering tertuju pada Feng Jiu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.