Dokter Hantu yang Mempesona

Sepotong Cawat



Sepotong Cawat

1Feng Jiu melihat dua pria berpakaian hitam menjaga di luar lalu dia menarik kembali pandangannya dengan acuh tak acuh. Setelah pria tua itu mengetuk pintu, seorang pria membuka pintu dari dalam kamar dan membiarkan mereka masuk.     

Dia langsung mencium bau busuk bercampur dengan bau darah ketika dia memasuki kamar. Bau yang menyengat membuatnya mengernyitkan kening dan menggunakan topeng yang diambil dari dalam lengan bajunya.     

Pria tua itu hanya melihatnya tanpa mengatakan apa-apa, tapi beberapa orang yang lain tidak menyukainya. Mereka pikir Feng Jiu merasa jijik.     

Feng Jiu mendekati tempat tidur dan melihat seorang pria terbaring di sana dengan memakai topeng. Sekujur tubuhnya telanjang. Hanya tubuh bagian bawahnya yang ditutupi cawat tipis. Topeng di wajahnya membuat orang lain tidak bisa mengenalinya.     

Feng Jiu melirik pria itu sejenak lalu memalingkan muka. Bibirnya tiba-tiba berkedut. Meskipun dia adalah dokter, namun dia hanya pernah melihat mayat bertelanjang bulat dan bukan manusia hidup.     

Manusia hidup yang pernah dia lihat dalam keadaan telanjang hanyalah Paman Xuanyuan yang tsundere serta satu orang yang tergeletak di sini. Meskipun dia setengah mati, tapi dia bisa dibilang masih hidup, kan?     

Feng Jiu hampir tidak tahu harus kemana mengarahkan pandangannya.      

"Adik Kecil, lihatlah lukanya."     

Pria tua itu memberikan isyarat kepada Feng Jiu untuk memeriksa luka pada bagian jantung pria itu. Lukanya tidak besar tapi sudah mulai membusuk. Bahkan area di sekitar luka juga berwarna merah keunguan.     

"Pasien kehilangan kesadaran selama sehari. Setelah memeriksa lukanya, aku khawatir bahwa aku harus mengobatinya menggunakan pisau. Namun, lukanya dekat dengan jantung dan aku tidak yakin dengan hasilnya. Terlalu berbahaya bagiku untuk menggunakan pisau dalam keadaan seperti ini. Aku harap Adik Kecil bisa membantu menutup titik akupunktur di sekitar area luka dan mencegah kecelakaan selama operasi."     

Feng Jiu mengangguk. Wajar jika pria itu mengalami koma dengan luka yang separah ini. Lagipula, lukanya dekat dengan jantung, jadi tidak mudah untuk dioperasi. Kesalahan sekecil apa pun bisa menyebabkan kematian.      

Akhirnya, dia memeriksa luka di tubuh pria itu dan mengukur denyut nadinya. "Energi di dalam tubuhnya kacau serta racun yang bekerja membuat lukanya semakin parah. Pasti masih ada racun yang tertinggal di dalamnya. Jika itu tidak diobati sebelum matahari terbenam, maka kematiannya tidak usah diragukan lagi."     

Dia menyimpulkan diagnosisnya. Namun setelah dia berbicara, dia merasakan atmosfir di ruangan sedikit berkurang dan nafasnya terasa agak sesak.     

Bahkan hati pria tua itu juga terasa berat. "Aku tahu kita tidak punya banyak waktu. Adik Kecil, tolong bersiaplah. Tetaplah di sisiku untuk membantu!"     

Saat ini, pria tua itu tidak berpikir bahwa keterampilan medis Feng Jiu akan lebih unggul darinya. Dia hanya merasa bahwa Feng Jiu memiliki teknik akupuntur yang luar biasa. Jika Feng Jiu menggunakan teknik akupunktur untuk membantu pengobatan, maka dia bisa mengurangi risiko yang fatal. Itulah kenapa dia meminta orang-orang untuk mencari Feng Jiu.     

Suasana hatinya terasa tegang dan berat. Dia juga merasa jauh lebih gugup setelah mendengar diagnosis Feng Jiu. Bahkan keringat mulai menetes dari keningnya.     

Itu benar! Jika dia membuang waktu lebih lama, maka pria ini pasti akan mati!     

Mereka sibuk menyiapkan peralatan sedangkan Feng Jiu mencuci tangan lalu berdiri di samping. Dia menyaksikan dua penjaga memindahkan pasien ke ranjang rumah sakit atas perintah pria tua itu.     

Meskipun kedua penjaga mengangkat pasien yang koma dengan sangat hati-hati, namun cawat yang menutupi bagian bawah tubuh pria itu tiba-tiba terjatuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.