Pembunuh Cabul
Pembunuh Cabul
Feng Jiu mengangkat alis ketika dia mendengarnya. Matanya tertuju pada orang yang berbicara dan dia menjawab. "Tuan Muda, sepertinya kamu salah paham. Aku hanya seorang pejalan kaki dan sedang dalam perjalanan ke Sekte Pil Matahari untuk mengikuti ujian penerimaan murid baru. Aku sedang beristirahat di hutan terdekat ketika aku mencium bau darah. Itu sebabnya aku datang untuk memeriksa."
"Hanya ada satu orang di sini. Kalau kamu tidak membunuhnya, lalu siapa yang melakukannya?"
Ketika Feng Jiu mendengarnya, dia menatap pria itu dengan heran. "Kamu bilang aku telah membunuh seseorang, tapi mana buktinya? Aku baru saja keluar. Aku bahkan belum mendekati orang itu. Bagaimana aku bisa membunuhnya? Selain itu, aku tidak memiliki dendam apapun terhadap korban. Untuk apa aku membunuhnya?"
Selain pemimpin kelompok, pemuda yang lain memandang Feng Jiu dari atas ke bawah. Mereka melihat bahwa penampilannya bersih dan sederhana. Terutama matanya yang jernih dan polos. Mereka berpikir bahwa dia tidak terlihat seperti seorang pembunuh.
"Kakak Lin, pemuda itu mungkin tidak membunuhnya. Lihat, pakaiannya sangat bersih. Dia keluar dari sana." Seorang pemuda lain berbisik.
"Yah, meskipun kita harus menemukan pembunuhnya, tapi kita tidak boleh menyalahkan orang yang tidak bersalah."
"Pemuda itu pasti telah membunuhnya! Ini sudah korban keenam. Selain itu, kita sudah berpatroli di sini tapi tidak melihat orang selain dia. Kemunculannya yang mendadak sangat mencurigakan. Jika bukan dia, lalu siapa lagi pembunuhnya?"
Pemimpin itu menatap Feng Jiu. Dia pun berteriak dengan raut wajah cemberut. "Nak, katakan yang sebenarnya, apakah kamu adalah orang yang telah merampok dan membunuh di hutan baru-baru ini?"
Feng Jiu memutar matanya. Pria ini benar-benar bodoh. JIka dia menginterogasi dengan cara seperti ini, bahkan si pembunuh tidak akan mengakuinya!
Dia mengamati postur tubuhnya. Setelah dia merasa yakin, dia berjalan maju dan berkata. "Aku baru tiba hari ini. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku datang ke sini untuk memeriksa situasi karena aku mencium bau darah."
Dia memandang pria yang digantung terbalik dan berkata kepada dua pria lainnya, "Saudaraku, bisakah kamu membantu meletakkan mayat itu ke tanah?"
"Hei, siapa saudaramu? Jangan panggil kami seperti itu." Mereka berdua menyahut. Meskipun demikian, mereka akhirnya meletakkan mayat itu di tanah.
Feng Jiu tersenyum dan berjalan ke depan. Dua pria di depan bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan?"
"Aku akan menentukan penyebab kematian serta waktu kematian orang ini."
"Apa kamu mengerti cara melakukan otopsi?" Kedua pemuda itu sedikit terkejut.
"Yah, aku punya sedikit pengalaman."
Feng Jiu mengambil sepasang sarung tangan dari dalam lengan bajunya. Setelah dia memakai sarung tangan, dia membuka kancing pakaian korban untuk memeriksa tubuhnya. Beberapa saat kemudian, raut wajahnya sedikit berubah. "Pria ini telah meninggal dalam waktu kurang dari dua jam. Dia jatuh pingsan setelah menghirup asap lalu digantung secara terbalik dan lidahnya dipotong. Tenggorokan dan anggota tubuhnya yang lain juga dipotong sampai dia kehabisan darah. Selain itu, bahkan kemaluannya juga dipotong. Keadaan psikologi pembunuh mungkin tidak normal kalau dia sampai membunuh dengan teknik seperti ini."
Teknik pembunuhan semacam ini sama dengan melampiaskan amarah. Feng Jiu telah bepergian ke banyak tempat, tapi ini adalah pertama kalinya dia menemukan perilaku tidak normal seperti ini.
Membunuh berarti membunuh, psikologi pembunuh menyeleweng karena dia menyiksa korban sebelum mereka meninggal. Orang seperti itu harus segera ditangkap. Kalau tidak, orang lain pasti akan mati nantinya.
Ketika mereka mendengarnya, raut wajah orang-orang dari Sekte Pil Matahari berubah karena mereka tidak lagi meragukan Feng Jiu. Mereka akhirnya berkata, "Para korban sebelumnya meninggal dengan cara yang sama."