Ayam Berbulu Hijau
Ayam Berbulu Hijau
"Ayam berbulu hijau? Apakah itu benar-benar sebuah ayam?"
Dia terperangah. Makhluk itu berbentuk seperti ayam tapi bulunya berwarna hijau. Ada beberapa corak hijau di kepalanya dan warna hijau cerah di sekujur tubuhnya. Meskipun ayam itu berbadan bulat seperti bola kembung, namun masih ada dua ceker ayam di bawah tubuhnya yang montok.
Binatang tingkat ketujuh?
Bibir Feng Jiu sedikit berkedut. Itu adalah jenis burung yang mirip dengan binatang buas, tapi dia terkejut karena itu adalah binatang tingkat tujuh!
'Kukk! Kukk!'
Ketika Feng Jiu mengucapkan kalimat 'binatang tingkat tujuh' dengan takjub, ayam berbulu hijau yang memakan rumput spiritual lidah merah tiba-tiba mendongak dan mengoceh. Suaranya yang berdecit seolah-olah sedang mencela Feng Jiu karena menyebutnya binatang buas.
Feng Jiu menyaksikan ayam berbulu hijau montok membuka paruhnya dan hendak memakan hati rumput spiritual lidah merah. Dia pun segera tersadar dan berteriak, "Bulu Hijau, jangan dimakan!"
Dia berusaha menerkam ayam berbulu hijau, tapi binatang itu mengepakkan sayapnya dan terbang sampai dengan beberapa meter.
"Bagaimana ayam itu bisa terbang? Apakah itu adalah burung atau ayam?"
Feng Jiu terkejut ketika dia memandang ayam berbulu hijau yang merentangkan sayap ke arahnya. Ayam itu mendongakkan kepalanya ke belakang sambil mencapit tanaman spiritual lidah merah di paruhnya.
"Apa kamu masih ingin makan? Kamu bertindak seolah-olah aku tidak bisa menangkapmu, kan?" Feng Jiu menggulung lengan bajunya dan diam-diam mendekati ayam itu dari belakang. Kemudian, dia mengayunkan tangannya ke depan dengan keras.
'Krukk! Krukk… Krukk!'
Ayam berbulu hijau mengepakkan sayapnya sambil mendongak dan mengoceh dengan keras. Feng Jiu melihat ayam itu mendarat di tempat lain dengan bangga dan mulai memakan rumput spiritual lidah merah.
Ketika Feng Jiu melihatnya, dia mengangkat alisnya dan tersenyum dengan licik. "Kamu masih terus makan? Baiklah! Kamu yang memaksaku untuk bertindak." Setelah berbicara, Feng Jiu mulai mendekat lagi.
Kali ini, Feng Jiu menunjukkan postur menerkam dan menghentikan langkahnya. Jarum perak tiba-tiba melesat saat ayam berbulu hijau mengepakkan sayapnya ke langit.
"Keok…"
Ayam itu berkokok dua kali sebelum terjatuh dari udara. Feng Jiu akhirnya berjingkat dan melompat untuk meraihnya.
"Hei, hei, apa kamu pikir aku akan gagal menangkapmu lagi?"
Dia mengangkat dagunya dengan penuh kemenangan dan menepuk-nepuk ayam berbulu hijau montok yang tampak seperti bola. Sentuhan di tangannya membuat dia merasa terkejut.
"Ini berdaging..."
Feng Jiu menelan ludah dan menatap mata ayam berbulu hijau. Seberapa enak rasa binatang tingkat ketujuh?
'Krukk… krukk…'
Ayam berbulu hijau mengoceh sambil mendongak seolah-olah ia mulai ketakutan dan berusaha untuk kabur. Tapi Feng Jiu sudah menangkapnya, apakah dia masih bisa melarikan diri sesuka hati?
Akhirnya, Feng Jiu memandang ayam berbulu hijau di tangannya sambil bergumam dan meneteskan ludah. "Dikukus? Rebus? Haruskah aku memanggang, merebus, atau ditumis? Mana yang lebih baik?"
Idenya sederhana karena jenis binatang itu bisa dimakan. Meskipun ayam berbulu hijau sudah menjadi binatan tingkat tujuh, namun ia tetaplah seekor ayam. Setelah bulunya dicabut lalu dimakan, ia bisa mengenyangkan perutnya.
Namun, ketika Feng JIu mencoba mencari tempat untuk makan ayam berbulu hijau, tangannya menyentuh bagian bawah tubuh ayam dan dia pun tercengang.