Oh, Beruang Betina
Oh, Beruang Betina
"Kemari!"
Dia menginjak bahu beruang raksasa itu dan memimpinnya masuk ke kedalaman hutan.
"Roar!"
Beruang raksasa itu merasa marah karena diinjak. Dia segera mengejar Feng Jiu sambil mengaum. Saat ini, Feng Jiu memperhatikan bahwa ada anak panah yang tertancap di punggung beruang coklat. Lengan panah itu hitam dan berkilau serta tampak beracun. Namun jika anak panah itu beracun, kenapa beruang coklat itu tidak tumbang?
"Roar!"
'Duk! Duk! Duk!'
Suara raungan beruang raksasa menggema di seluruh hutan dan diiringi dengan hentakan kakinya yang cepat. Orang-orang yang melarikan diri ke arah lain tampak khawatir ketika mereka melihat Feng Jiu tidak mengikuti mereka.
"Feng Jiu…"
Luo Heng memandang Chen Dao dan bertanya, "Apa kamu yakin kita tidak perlu mengajaknya kembali bersama?"
"Tidak, biarkan dia pergi! Dia adalah orang yang aneh. Tidak ada sesuatu yang akan terjadi padanya."
Chen Dao melambaikan tangannya dan berkata kepada semua orang, "Kita akan mencari tempat untuk beristirahat selama beberapa hari. Kita bisa pergi ke daerah lain kalau kalian ingin memetik lebih banyak tanaman obat. Jika kalian ingin mengolah pil obat, maka kita bisa mencari tempat untuk melakukannya. Bagaimana menurut kalian?"
Ketika semua orang mendengarnya, mereka langsung mengangguk setuju. "Ya, mari kita lakukan!"
Di bawah kepemimpinan Chen Dao, mereka berangkat ke daerah lain.
Sementara itu, Feng Jiu menemukan tanaman obat ketika dia pergi menuju kedalaman hutan sehingga dia berhenti sejenak. Beruang coklat yang mengejarnya berlari sambil mengaum dengan keras. Cakarnya yang tajam mengarah pada Feng Jiu ketika ia melompat ke depan. Beberapa bilah angin muncul karena cakar tajam beruang dan menciptakan beberapa lubang dalam di tanah.
"Cih! Mengamuk seperti itu tidak ada gunanya. Berhati-hatilah atau kamu akan merusak tanaman obat milikku." Feng Jiu menyimpan tanaman obat yang telah dipetik sambil menggeleng pada beruang coklat itu. Setelah dia menghindari serangan beruang coklat, dia pun memandangnya mulai dari atas hingga ke bawah.
"Apakah kamu jantan atau betina?"
Feng Jiu melompat ke atas pohon besar dan duduk di sana. Kemudian, dia membelai dagunya dengan satu tangan sambil menatap beruang coklat yang ada di bawahnya. Sepasang matanya yang cerdas dan licik berputar seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu.
'Roar!'
Beruang coklat itu berlari ke depan sambil mengaum keras, tapi ia tidak bisa naik ke pohon. Ia pun terpaksa memeluk batang pohon besar dan mengguncangnya dengan keras. Feng Jiu tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat pemandangan itu.
"Kecerdasanmu terbatas! Apa kamu pikir kamu bisa menjatuhkan aku dengan cara seperti itu?" Feng Jiu duduk di dahan pohon sambil tertawa. Dia pun melirik perut beruang raksasa itu.
"Oh, ternyata kamu adalah beruang betina! Kebetulan sekali, aku punya beruang jantan di rumah. Bagaimana kalau kamu kembali bersamaku untuk menikahi beruang jantan itu dan menjadi temannya?" Dia tersenyum dengan mata yang berbinar. Semakin lama dia memikirkannya, maka itu terdengar semakin meyakinkan.
Beruang coklat itu adalah jenis beruang yang sama dengan si Hitam Kecil. Namun, dibandingkan dengan si Hitam Kecil, beruang coklat itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dan hampir mencapai tingkat Binatang Sakral. Jika dia membawa beruang coklat kembali, maka si Hitam Kecil pasti akan merasa sangat senang.
Dia akhirnya bisa membawakan teman untuk binatang kecilnya!
'Roaarrrr!'
Beruang betina itu mengaum dengan geram dan menghancurkan pohon besar dengan keras. Dahan pohon besar itu akhirnya terguncang dan daun-daunnya pun berguguran. Meskipun demikian, Feng Jiu masih duduk di dahan pohon sedangkan beruang betina yang punggungnya tertancap panah semakin lemah.
"Aoooo!"
Beruang betina itu jatuh ke tanah dan duduk untuk berjaga di bawah pohon. Nafasnya terengah-engah seolah-olah ia kelelahan, atau mungkin karena cedera di punggungnya. Ia pun jatuh tengkurap.