Dokter Hantu yang Mempesona

2"Kabarnya, dia juga mengembangkan keterampilan bertarung, tidak seperti kebanyakan alkemis di sekte yang hanya mengembangkan energi spiritual mereka. Rasanya senang memiliki satu orang tambahan yang memiliki kekuatan bertarung agar orang-orang itu tidak mengatakan bahwa alkemis kita hanya bisa meracik pil dan tidak bisa bertarung."     

"Benar sekali. Orang-orang berkata bahwa Shangguan Wanrong dibawa ke sini dari negeri kelas bawah jadi kekuatan bertarungnya sangat dinantikan oleh banyak orang. Kita tampaknya harus mengirim hadiah kepada Tetua Matahari Ketiga untuk memberi selamat kepadanya karena menerima murid yang begitu hebat, serta memberikan selamat kepada muridnya yang berhasil menjadi Kultivator Nascent Soul!"     

"Hahahaha, tentu saja harus."     

Beberapa Tetua di puncak utama sedang mengobrol dan tersenyum. Mereka memutuskan untuk mengirimkan hadiah ucapan selamat ke Puncak Matahari Ketiga.     

Sedangkan di Puncak Matahari Ketiga.     

Feng Jiu bersandar di pohon besar yang rimbun untuk berjaga di luar gua kediaman ibunya. Dia merasa senang sekaligus khawatir melihat sambaran petir ketiga turun dari langit.     

Akhirnya, ibunya berhasil menerobos tingkat Nascent Soul.     

Selama tiga bulan terakhir, dia terus menjaga di tempat ini. Tidak ada orang lain yang bisa masuk ke dalam gua, tapi dia bisa masuk sesekali. Terlebih lagi, ketika Shangguan Wanrong sibuk di pengasingan, Feng Jiu pernah memberikan sebotol ramuan obat yang bisa membantunya menerobos tingkat Nascent Soul. Dia juga mengontrol tanggal kapan ibunya bisa menjadi Kultivator Nascent Soul dalam waktu tiga bulan terakhir.     

Feng Jiu tahu bahwa setelah ibunya berhasil maju. Hal berikutnya yang harus mereka hadapi adalah Tetua Matahari Ketiga yang mencari kesempatan untuk membuat ibunya menghilang tanpa jejak!     

Ketika dia termenung, Duan Mubai dan yang lainnya datang ke gua kediaman ibunya untuk menanyakan berita. Keempat pria itu mencapai bagian luar gua dan melihat tekanan kuat serta energi spiritual yang menjalar dari kedalaman gua.     

"Kakak Senior, Adik Junior benar-benar meningkatkan kekuatannya! Ini baru 3 bulan!"     

"Saya tidak menyangka bahwa dia bisa menjadi Kultivator Nascent Soul dalam waktu 3 bulan. Rasanya benar-benar tidak terbayangkan dan luar biasa!"     

"Ketika saya menerobos tingkat Nascent Soul dari tingkat puncak Golden Core, saya membutuhkan waktu beberapa tahun meskipun dengan bantuan pil obat. Namun, dia hanya membutuhkan waktu tiga bulan. Mungkinkah [il obat yang diberikan Guru padanya adalah pil tingkat tinggi dengan kualitas terbaik?"     

"Mungkin. Ini sangat cepat. Kecepatannya luar biasa."     

Ketika Duan Mubai mendengarnya, dia memandang gua yang sedang tertutup rapat dalam-dalam. "Bakat Adik Junior juga luar biasa, bukan? Kalau tidak, Guru tidak akan menerimanya sebagai murid. Selain itu, tidak ada orang lain yang mampu menerobos tingkat Nascent Soul dalam waktu tiga bulan. Ini bukan sesuatu yang harus diributkan."     

Sementara itu, di puncak kesembilan, mata Tetua Matahari Ketiga berbinar ketika dia melihat petir menyambar. Dia tidak bisa menutupi keterkejutan dan kegembiraannya. "Ini sukses! Dia akhirnya menerobos tingkat Nascent Soul! Nascent Soul telah lahir! Hahahaha!"     

Gelak tawa gembira mulai terdengar. Dia pun segera bangun untuk mengunjungi puncak kedelapan. Lagipula, dia sudah tidak sabar untuk melihat Shangguan Wanrong yang baru saja memasuki tingkat Nascent Soul.     

Ketika Tetua Matahari Ketiga tiba di puncak kedelapan, dia melihat banyak orang mengelilingi pintu masuk. Namun, masih banyak lagi murid yang memasuki puncak dan datang ke sekitar gua untuk berdiskusi.     

Di depan, ada juga beberapa muridnya, termasuk Duan Mubai. Setelah dia melihatnya, dia menenangkan pikirannya dan berdehem untuk menenangkan suasana hatinya yang bersemangat. Setelah dia berjalan maju, suara dalam yang terdengar tidak senang keluar dari mulutnya.     

"Apa yang kalian lakukan di sini? Apakah kalian tidak punya pekerjaan yang harus dilakukan? Cepat bubar!"     

"Kami memberi hormat kepada Tetua." Banyak murid yang langsung memberikan hormat dan mundur sedikit.     

"Salam kepada Guru." Duan Mubai dan murid lainnya juga berbalik badan untuk memberi hormat.     

Ketika Tetua Matahari Ketiga hendak mengangguk sebagai tanggapan, dia tiba-tiba merasakan bahwa seseorang sedang menatapnya...