Dokter Hantu yang Mempesona

Selera Tuan



Selera Tuan

2"Tidak apa-apa. Ini hanya berburu." Putra Mahkota Negeri Air Merah berbicara sambil mengarahkan matanya kepada dua orang yang telah pergi.     

Pada malam hari, Xuanyuan Mo Ze dan Feng Jiu selesai makan malam lalu duduk berseberangan. Xuanyuan Mo Ze memandang Feng Jiu yang sedang duduk di depannya dan mengamati pakaian pelayan yang dikenakan oleh wanita itu. Akhirnya, dia bertanya sambil tersenyum. "Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu akan tinggal di sini selama beberapa bulan? Apakah kamu ingin terus mengenakan pakaian pelayan selama kamu menemaniku? Apakah kamu juga tidak akan menghapus penyamaran di wajahmu?"     

Feng Jiu menopang dagunya dengan kedua tangan dan menatap Xuanyuan Mo Ze sambil tersenyum. "Lalu, kamu ingin menyuruhku memakai pakaian apa? Pakaian wanita?" Dia terkejut ketika secercah harapan muncul di mata Xuanyuan Mo Ze. Dia pun berkata sambil tersenyum. "Kamu benar-benar ingin aku memakai pakaian wanita?"     

Telinga Xuanyuan Moze sedikit merah karena tatapan dan ejekan Feng Jiu. Raut wajahnya juga terlihat tidak nyaman. Matanya sedikit terbelalak. Dia berdehem. "Kamu terlihat cantik dengan pakaian wanita."     

"Apakah itu artinya aku tidak terlihat cantik dengan pakaian pria?" Feng Jiu tersenyum menggoda saat dia melihat telinga pria di hadapannya memerah. Itu benar, bagaimana dia bisa lupa bahwa pria itu bersifat angkuh namun sebenarnya pemalu?     

Ketika Xuanyuan Mo Ze memikirkan penampilan Feng Jiu yang tampak maskulin dalam balutan pakaian pria, dia menatap Feng Jiu dengan serius dan berkata, "Kamu terlihat tampan dan licik saat mengenakan pakaian pria, tapi ketika menggunakan pakaian wanita..."     

"Bagaimana dengan pakaian wanita?" Feng Jiu bertanya sambil memiringkan kepalanya.     

Dia hanya melihat sepasang mata gelap pada wajah pria yang sedang duduk di hadapannya. Pria itu menatapnya dengan berbinar dan berkata dengan serius, "Ketika menggunakan pakaian wanita, kamu tampak mempesona."     

Ketika Feng Jiu memakai setelan jubah merah, kecantikannya memang tidak tertandingi dan mempesona. Bahkan Xuanyuan Mo Ze tidak akan bisa menahan diri dan tidak bisa berpaling darinya. Namun, Feng Jiu jarang mengenakan pakaian wanita sekarang. Sikapnya yang sangat mempesona dalam balutan pakaian wanita juga lama tidak terlihat.     

Kapanpun Xuanyuan Mo Ze memikirkan godaan dari Feng Jiu pada saat itu, gairah di tubuhnya akan selalu bergejolak. Dia bukan bukan orang yang emosional dulunya. Meskipun dia merasakan sedikit gairah, namun perasaan itu selalu ditekan oleh Racun Pembekuan Seribu Tahun di tubuhnya. Namun, dia telah mempraktikkan metode paling canggih sejak Racun Pembekuan Seribu Tahun menghilang. Sekarang ketika wanita yang mempesona itu ada di sampingnya, ini terasa seperti ujian.     

Feng Jiu diam-diam merasa geli saat dia menatap pria di hadapannya. Seorang wanita harus rela berdandan demi pria yang mencintainya. Rasanya masuk akal jika dia tidak boleh menggunakan wajah asing dan mengenakan pakaian pelayan ketika mereka sedang bersama.     

Awalnya, Feng Jiu tidak terlalu memikirkannya dan merasa tidak ada masalah. Tapi setelah dia mendengar kata-kata Xuanyuan Mo Ze dan melihat harapan pada wajahnya, dia mengalihkan pandangannya dengan licik dan lanjut menyesap teh. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum, "Tapi aku suka menggunakan pakaian pria. Jadi apa yang harus aku lakukan?"     

Xuanyuan Mo Ze yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangan dari senyuman Feng Jiu ke dadanya. Dia sedikit mengernyitkan kening seolah-olah merasa kesulitan.      

"Mengenakan pakaian pria tidak baik bagi perkembangan tubuhmu."     

"Pffft! Hahahaha…"     

Feng Jiu menyemburkan tehnya dan tertawa terbahak-bahak. Dia segera meletakkan cangkir teh dan lanjut tertawa.     

Xuanyuan Mo Ze merasa tidak nyaman ketika dia melihat Feng Jiu tertawa. Dia pun menatap Feng Jiu dengan malu-malu. "Apa yang lucu? Itu fakta." Tubuh wanita itu masih dalam masa perkembangan sehingga dia tidak boleh membungkus dadanya terus menerus.      

Para penjaga rahasia mendengarkan percakapan mereka berdua yang tidak masuk akal. Mereka tanpa sadar menyeringai, terutama ketika mereka tahu bahwa Tuan mereka adalah orang yang seperti itu.     

Mereka selalu berpikir bahwa Tuan adalah orang yang polos! Mereka tidak menyangka bahwa beliau akan menyuruh seorang pelayan pria untuk mengenakan pakaian wanita. Tapi, apakah pelayan itu sebenarnya adalah seorang wanita? Mereka sama sekali tidak tahu. Selera Tuan benar-benar aneh, ternyata beliau menyukai pelayan pria... atau wanita yang seperti ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.