Dokter Hantu yang Mempesona

Sabung Ayam



Sabung Ayam

2Feng Jiu mengejar mereka dengan menaiki bulu terbang selama setengah hari. Akhirnya, dia berhasil mempersempit jarak di antara mereka. Namun, kawanan burung hitam tiba-tiba terbang keluar dari hutan dan langsung menuju ke arahnya.     

Ada lebih dari seratus burung hitam yang datang. Meskipun tubuh mereka hanya sebesar kepalan tangan, namun Feng Jiu yakin bahwa burung-burung itu cukup mematikan. Burung hitam adalah binatang ganas yang bisa melacak darah di sekitar mereka. Mereka jelas adalah karnivora.     

Feng Jiu baru saja mempersempit jarak antara dia dan elang yang ada di depan, tapi kawanan binatang penyerang terus bermunculan. Raut wajahnya menjadi tajam. Niat membunuhnya pun menjadi semakin kuat.     

Dia mengerahkan energi spiritual di dalam tubuhnya dan menyelipkan jejak api di sekitar kawanan burung hitam yang terbang ke arahnya. Dia pun menghunuskan pedang untuk mengirimkan api ke arah kawanan burung hitam sedangkan dia terus mengejar tanpa henti.     

Elang yang ada di depan menjadi marah. Ia mengepakkan sayapnya sambil melihat ke belakang. Ketika dia melihat sosok kecil manusia berhasil menyusul, matanya menunjukkan amarah yang kuat. Ia tiba-tiba berhenti terbang kembali ke sarang sambil mencengkeram makanan di cakarnya. Sebaliknya, ia justru mengepakkan sayap dan menunggu di udara hingga manusia mendekat.     

Feng Jiu terbang menaiki bulu terbang dan berhenti pada jarak sekitar sepuluh meter dari elang. Ketika dia melihat Ning Lang pingsan dan anggota tubuhnya menjuntai ke bawah, dia mengerutkan kening dan menatap elang itu dengan tajam, "Biarkan dia pergi!"     

"Dasar manusia! Berani-beraninya kamu berani memerintahkanku?"     

Mata elang yang tajam dipenuhi dengan tekanan binatang spiritual. Ia berbicara sambil mengalirkan udara untuk menjatuhkan manusia di depannya. Namun, siapa sangka....     

Manusia kecil yang berdiri di atas bulu terbang sama sekali tidak merasa takut. Di bawah tekanan kekuatan binatang spiritual, manusia itu tampak biasa saja. Ia memicingkan matanya dan menatap manusia itu dengan tajam. "Manusia, siapa kamu?"     

Bagaimana mungkin seorang manusia tidak takut pada tekanan dari binatang spiritual? Apalagi kekuatan manusia itu tidak terlalu tinggi. Bagaimana mungkin manusia lemah tidak takut dan terkesan oleh kekuatan dari binatang spiritual?     

"Elang, lepaskan pemuda itu atau kamu yang akan menyesal."     

Feng Jiu berbicara sambil menghunuskan Pedang Qingfeng. Semburan cahaya hijau keluar dari Pedang Qingfeng ketika dia menembakkan pedang tajam ke arah elang di depannya.     

Elang itu memandang jubah merah Feng Jiu yang bergoyang karena angin. Tangan Feng Jiu memegang pedang yang mengeluarkan cahaya hijau. Tubuhnya mengeluarkan aura yang kuat. Sebenarnya, ini agak menakutkan.     

Dari mana manusia itu berasal?     

Elang itu merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi ia merasa agak takut terhadap manusia itu. Walaupun awalnya ia bermaksud untuk memakan manusia yang ada pada cengkeramannya, namun ia justru mengepakkan sayapnya untuk mundur sejauh sepuluh meter.     

"Apa kamu ingin lari? Tinggalkan pemuda itu!"     

Mata Feng Jiu menyipit. Dia menembakkan pedang tajam ke arah elang tersebut secepat kilat. Cahaya hijau melesat ke udara dan menusuk elang yang berjarak dua puluh meter darinya.     

Elang itu sadar dengan bahaya dan niat membunuh yang ada di belakang. Ia pun menoleh ke belakang sambil memicingkan mata untuk menghadang cahaya. Meskipun demikian, sayapnya dihantam oleh aura pedang yang kuat sehingga dua bulu terjatuh...     

"Manusia kurang ajar! Beraninya kamu melukai bulu hitamku!"     

Elang itu tampak marah dan mulai mengamuk. Bulu-bulu di atas kepalanya terangkat seolah-olah ia hendak melakukan sabung ayam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.