Dokter Hantu yang Mempesona

Memiliki Keberuntungan Besar



Memiliki Keberuntungan Besar

1"Si gemuk kecil sudah melewati wilayah harimau terbang. Binatang buas selain beruang pemakan manusia yang ingin menyeberangi wilayah mereka harus saling bertarung. Kalau tidak, mereka hanya akan menjadi mangsa para beruang pemakan manusia setelah melewati wilayah harimau terbang."     

Elang itu menjelaskan sambil mempercepat perjalanan. "Meskipun demikian, elang seperti kami berbeda. Binatang buas di darat tidak bisa menyakiti kita sehingga kita bisa lebih mengetahui batas wilayah daripada binatang buas yang lainnya. Kamu sebaiknya mempercepat perjalanan. Kalau tidak, dengan kekuatan si gemuk kecil, dia pasti akan dicabik-cabik beruang pemakan manusia."     

Ketika Feng Jiu mendengar penjelasannya, dia terbang dengan lebih cepat. Tak lama kemudian, mereka sampai di wilayah harimau terbang. Di bawah mereka, ada seekor harimau terbang yang tergeletak di bawah pohon sambil menjilat kaki depannya yang terluka. Mereka terus maju tanpa henti dan mencari keberadaan Ning Lang.     

Ning Lang berlari dengan tertatih hingga jarak tertentu. Setelah dia melarikan diri ke dalam hutan, dia menyadari bahwa harimau terbang tidak lagi mengejar di belakang. Dia pun menghembuskan napas dengan lega dan duduk di bawah pohon.     

"Aku benar-benar merasa ketakutan sampai hampir mati!" Ning Lang memegangi kakinya yang terluka dan bersandar di pohon. Kemudian, dia menengok ke kiri dan ke kanan. Setelah dia tidak melihat keberadaan harimau terbang, dia segera meminum obat dan membalut kakinya yang terluka.     

Jantung Ning Lang berdebar dengan kencang ketika dia melihat luka cakar harimau di betisnya. Air matanya tiba-tiba mengalir. "Kedua harimau itu menggertak diriku yang tidak berdaya dan melukaiku sampai seperti ini. Mereka benar-benar mengerikan."     

 "Hiss! Rasanya sangat menyakitkan."     

Kaki Ning Lang berkedut kesakitan setelah dia memercikkan obat di atas lukanya. Kemudian, dia menggertakkan gigi dan segera membalut lukanya dengan kain. Dia tiba-tiba tersentak ketika dia mencium bau darah di udara. Dia pun segera melihat sekeliling.     

"Dimana ini? Aku sudah berjalan cukup jauh dan mengeluarkan banyak sinyal darurat, tapi kenapa aku tidak bertemu dengan Duan Ye dan yang lainnya?" Ning Lang bergumam sambil melihat sekelilingnya. Hanya ada pepohonan di sekelilingnya. Jika bukan karena posisi matahari, maka dia tidak akan tahu dimana lokasinya sekarang.     

Meskipun demikian, Ning Lang tiba-tiba tertegun setelah memikirkannya kembali. Dia melihat ke arah matahari dan langsung tercengang. "Serius? Ini, ini…" Bagaimana dia bisa berlari ke arah yang berlawanan? Dia ingat bahwa mereka sedang berada di pinggiran perbatasan saat itu…     

"Roaarrr!"     

Teriakan yang mengguncang daratan tiba-tiba terdengar. Ning Lang berpegangan pada dahan pohon dan langsung melompat ke atas untuk bersembunyi di antara pepohonan. Setelah dia berdiri di tempat yang tinggi, dia melihat seekor beruang hitam setinggi dua hingga tiga meter memasuki hutan sambil mengendus-endus.     

Ning Lang tercengang ketika dia melihat beruang itu. Kemudian, dia melihat darah yang mengalir dari luka di betisnya. Bukankah mudah bagi beruang itu untuk menemukan posisinya sekarang?     

Dia berpikir sejenak. Bahkan jika dia berlari ke arah yang berlawanan dan menjauh dari teman-temannya, lokasinya sekarang pasti dekat dengan lokasi Feng Jiu sebelumnya. Daripada terus bersembunyi di sini, dia lebih baik menaiki pedang terbang dan menunggu Feng Jiu di udara. Dengan demikian, Feng Jiu bisa menemukannya dengan lebih mudah, kan?     

Hanya saja, ada bahaya tertentu jika dia menggunakan pedang terbang dalam kondisi seperti ini. Dia harus mencegah binatang buas seperti harimau terbang agar tidak menggigitnya, serta burung pemakan manusia yang aneh.     

Meskipun demikian, terus menerus bersembunyi di sini juga tidak aman. Tidak peduli pilihan apa yang dia ambil, resikonya adalah 50 banding 50.     

"Baiklah! Aku akan mempertaruhkan semuanya! Ibuku selalu berkata bahwa aku sangat beruntung. Aku tidak akan mati dengan cepat." Ning Lang menepuk dadanya dengan berpura-pura berani dan menggertakkan gigi untuk memantapkan hatinya. Alih-alih menaiki pedang terbang, dia justru mengeluarkan artefak terbang ajaib.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.