Dokter Hantu yang Mempesona

2Xuanyuan Mo Ze tidak bisa menahan diri dan hampir tersenyum ketika dia melihat penampilan Feng Jiu yang mirip seperti kucing rakus. Dia tahu bahwa Feng Jiu menyukai makanan yang enak. Selain itu, setelah dia menyusup ke kediaman dan menjadi seorang pelayan, dia mungkin tidak bisa makan makanan enak. Wajar jika Xuanyuan Mo Ze memindahkan Feng Jiu ke sisinya agar dia bisa mengkonsumsi makanan yang lebih baik.     

Lagipula, meski tidak terlihat jelas dari jauh, tapi Feng Jiu lebih kurus jika dilihat dari dekat. Apakah dia tidak makan dengan baik ketika dia bepergian di luar? Hati Xuanyuan Mo Ze sedikit sesak ketika dia melihat betapa kurus badan Feng Jiu.     

Dia pun memutuskan untuk mencari kesempatan dan membuat tubuh Feng Jiu menjadi lebih gemuk.     

"Makanlah." Dia memberi isyarat.     

"Baik." Feng Jiu tersenyum dan sepasang matanya menyipit seperti bulan sabit. Dia berdiri di samping meja lalu mengambil sepasang sumpit dan piring kosong. Ketika dia hendak mengambil sepotong daging untuk dimakan, dia mendengar seseorang bicara.     

"Duduklah untuk makan."     

Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu tercengang ketika mereka mendengarnya. Mereka berdua saling memandang, lalu mereka melirik Tuan dan pelayan itu. Mereka tidak melihat sesuatu yang istimewa dari pelayan itu, bagaimana dia bisa tiba-tiba mendapat perlakuan khusus dari Tuan!     

"Baik." Feng Jiu bersikap seperti sedang di rumah dan duduk di bangku. Setelah dia mengambil sepotong daging, dia mencicipi setiap hidangan sebelum akhirnya mendorong semuanya ke hadapan Xuanyuan Mo Ze.     

"Kalian berdua bisa pergi." Xuanyuan Mo Ze melirik mereka berdua.     

"Baik."     

Keduanya membungkuk dengan hormat dan segera keluar. Ketika mereka berada di luar, Serigala Abu-abu menatap Bayangan Satu dengan aneh dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu bahwa pelayan itu adalah orang yang dicari Tuanku? Sepertinya tidak ada yang istimewa tentang pelayan itu!"     

Bayangan Satu meliriknya dan menjawab, "Dalam beberapa hari terakhir, hanya ada satu pelayan baru di halaman dalam. Makanan milik Tuan telah diuji oleh orang-orang yang ditugaskan secara khusus. Jika beliau tiba-tiba meminta menguji makanan, maka ini bukan hal yang biasa. Pasti ada masalah dengan pelayan itu."     

Setelah berbicara, dia berhenti sebentar lalu pergi meninggalkan Serigala Abu-abu.     

"Hei, kemana kamu pergi?" Serigala Abu-abu bertanya.     

"Aku akan mencari Yang Yong untuk menanyakan soal pelayan itu." Yang Yong adalah orang yang memindahkan pelayan itu, jadi dia pasti mengetahui identitasnya.     

Setelah Serigala Abu-abu mendengarnya, dia segera mengikuti Bayangan Satu. "Aku akan ikut denganmu."     

Di halaman, Xuanyuan Mo Ze mengawasi Feng Jiu makan. Dia melihat mata Feng Jiu yang berbinar memandang makanan enak dan makan dengan raut wajah gembira. Mata Xuanyuan Mo Ze dipenuhi dengan kehangatan.      

Dasar wanita itu, kenapa dia tidak memberi kabar ketika dia sampau? Dia harus membuat dirinya menderita seperti ini dan bahkan tidak bisa mendapatkan makanan enak.     

"Apakah namamu adalah Prem Kecil?" Xuanyuan Mo Ze menenangkan raut wajahnya dan bertanya dengan serius.     

"Benar, saya adalah keponakan jauh dari pelayan di halaman luar." Feng Jiu menjawab sambil memindahkan sepiring makanan ke arahnya. "Tuan, yang ini cukup enak."     

"Mmm." Xuanyuan Mo Ze menanggapi lalu mengambil sepasang sumpit dan mulai makan. Ketika dia melihat Feng Jiu berhenti makan, dia bertanya, "Apakah kamu tidak makan lagi?"     

Feng Jiu menelan ludah dan tersenyum. "Saya sudah mencoba semuanya." Jika dia makan lagi, maka dia akan menghabiskan semua makanan di atas meja.     

"Yang Mulia ini tidak bisa menghabiskan semuanya, silakan makan! Makanan yang tidak dihabiskan hanya akan terbuang sia-sia."     

Ketika Feng Jiu mendengarnya, raut wajahnya terlihat aneh. "Tuan, apakah anda selalu sebaik ini kepada para pelayan anda?" Apakah pria ini sudah tahu identitasnya? Kalau tidak, kenapa dia menyuruhnya makan?     

Xuanyuan Mo Ze meliriknya dan berbicara dengan suara dalam, "Yang Mulia ini hanya berpikir bahwa penampilanmu enak dipandang. Jika kamu tidak ingin makan, maka aku akan beralih ke pelayan lain untuk menguji makananku besok."