Dokter Hantu yang Mempesona

1"Aku tidak berencana datang secepat ini. Selain itu, aku masih berpikir untuk tidak bertemu denganmu selama sepuluh tahun!" Feng Jiu tersenyum. "Tapi, kebetulan ada beberapa hal yang harus aku selesaikan di sini, jadi aku datang lebih awal. Aku ingin memeriksa secara diam-diam apakah kamu menjalani gaya hidup yang sombong, tapi siapa sangka kalau aku ditemukan oleh Kepala Pelayan hanya setelah berada di sini selama beberapa hari."     

"Ngomong-ngomong, Yang Yong lumayan juga. Dia lebih bisa diandalkan daripada Serigala Abu-abu." Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memujinya.     

Ketika Xuanyuan Mo Ze mendengarnya, dia merasa cemburu dan dia bertanya. "Yang Yong lumayan juga? Apa yang lumayan dari dia? Apakah dia tampan? Atau kemampuannya luar biasa?"     

"Semuanya. Dia adalah orang yang cukup tampan. Karakternya tenang dan terkendali. Dia juga orang yang berbudaya dan anggun seperti pria yang mulia. Cara dia menangani masalah sangat kritis dan teliti. Aku dengar dia berasal dari keluarga kaya. Aku tidak menduga bahwa dia akan bersedia menjadi Kepala Pelayan di kediamanmu."     

Feng Jiu memandang orang yang berbaring di bawahnya dan tersenyum ringan. "Aku tidak tahu, tapi caramu mencari anak buah sangat hebat. Kamu bahkan bisa membuat orang seperti itu menjadi Kepala Pelayan."     

"Apakah kamu memujiku? Atau kamu sedang memuji dia?" Xuanyuan Mo Ze membalas dengan cemberut.     

"Memuji dia, hahaha!"     

Feng Jiu tersenyum. Dia melihat Xuanyuan Mo Ze cemberut dan berkata dengan keras, "Gelitik!" Tangan yang ada di sekitar pinggang Feng Jiu terpelintir, meski tidak berat, itu membuat kulitnya merinding dan merasa geli.     

"Ah…!"     

Feng Jiu mendengus dan mendorong dirinya ke dada Xuanyuan Mo Ze. Dia lalu melompat dan segera menjauh dari tempat tidur sambil berteriak. "Bukankah kamu harus pergi ke istana? Cepat bangun!"     

Xuanyuan Mo Ze berbaring di tempat tidur lebih lama. Dia menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan lembut. Akhirnya, dia berhasil menahan perasaan hangat di tubuhnya sebelum dia bangun dari tempat tidur. Dia menoleh ke ruangan yang berjarak tiga langkah dari tempat tidur dan tidak bisa menahan senyuman. "Kenapa kamu berdiri di sana? Kenapa kamu tidak membantuku untuk mandi?"     

"Aku sudah membawakan air untukmu, di sana! Aku meletakannya di sana." Feng Jiu memberikan isyarat sambil tersenyum dan berkata, "Aku akan mencarikan beberapa pakaian untukmu! Pakaian mana yang ingin kamu gunakan?"     

Dia berbicara sambil membuka lemari Xuanyuan Mo Ze dan melihat bahwa semua pakaiannya berwarna hitam. Sudut bibirnya terangkat dan dia bertanya, "Kenapa semuanya berwarna hitam?" Setelah memikirkannya kembali, dia sadar bahwa Xuanyuan Mo Ze tidak pernah menggunakan pakaian berwarna selain hitam. Lagipula, warna hitam menonjolkan auranya yang mendominasi.     

"Ambil saja sesuka hatimu. Semuanya hampir sama." Xuanyuan Mo Ze berbicara sambil berjalan ke satu sisi untuk mandi. Tidak lama kemudian, dia berjalan kembali ke depan tempat tidur dan mengenakan jubah hitam yang telah Feng Jiu keluarkan.     

"Kamu harus pergi dan mengganti pakaianmu juga. Aku akan membawamu ke Istana untuk melihat-lihat."     

"Pergi ke Istana?" Feng Jiu sedikit tertegun. "Mungkin tidak? Bukankah aku akan membuat masalah bagimu jika aku pergi ke istana? Aku akan menunggumu di kediaman. Tenang saja, aku tidak akan pergi ke mana-mana." Dia menjawab sambil tersenyum.     

Setelah Xuanyuan Mo Ze mendengarnya, dia juga tersenyum. Dia menikmati layanan Feng Jiu yang membantunya memakai ikat pinggang dan berkata, "Bukankah ini adalah pertama kalinya kamu datang kesini? Aku akan membawamu ke Istana untuk jalan-jalan. Istana Dinasti Xuanyuan jauh lebih besar dari milikmu."     

Dia memandang Feng Jiu yang masih mengenakan seragam pelayan dan lanjut berkata, "Gunakanlah pakaian wanita! Tidak ada yang berani melakukan apapun padamu di sini. Karena kamu sudah ada di sini, maka aku akan membawamu bertemu dengan Ayah Kekaisaran."     

"Tidak."     

Feng Jiu menggeleng. "Aku tidak ingin memakai pakaian wanita. Itu terlalu mencolok. Aku sudah berjanji kepada Ayahku bahwa aku tidak akan mengenakan pakaian wanita. Aku akan menemui ayahmu lain kali!"