Cukup Kuat
Cukup Kuat
Dia bersandar ke samping dan memejamkan mata untuk mengatur napas. Beberapa saat kemudian, dia membuka lagi matanya. Aura mendominasi di tubuhnya telah berkurang.
Putra Mahkota dan Putri Ketiga Negeri Air Merah akan datang? Dan Ayahnya berniat menikahkan dia dengan wanita dari Negeri Air Merah? Jika wanita yang ada di kediaman itu sampai mengetahui masalah ini, maka dia bisa dicekik sampai mati olehnya.
Xuanyuan berpikir di sepanjang jalan sampai dia tiba di gerbang utama dan turun dari gerbong kereta. Setelah dia berjalan dan sampai di halaman utama, dia melihat bahwa wanita itu sedang pergi ke dapur.
"Bawa dia kembali ke sini."
Setelah Xuanyuan Mo Ze berbicara, Bayangan Satu yang ada di sampingnya menjawab dan meninggalkan halaman untuk mencari Feng Jiu. Dia pun bertanya dalam hati, jika Dokter Hantu sampai mengetahui masalah ini, apa yang akan dia lakukan? Selain itu, masalah ini terlalu kebetulan karena terjadi tepat ketika Dokter Hantu sedang ada di kediaman.
Ketika dia memikirkan tentang Putra Mahkota dan Putri Ketiga dari Negeri Air Merah yang tiba di kediaman, dia merasa bahwa hari-hari ke depan pasti akan kacau.
Feng Jiu memang ada di dapur. Dia datang untuk mengobrol dengan staf wanita dapur karena dia sedang menganggur, sekaligus untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Ketika dia asyik mengobrol, dia tiba-tiba mendengar suara Bayangan Satu.
"Prem Kecil, Tuan memanggilmu."
Feng Jiu menoleh ke belakang dan melihat Bayangan Satu yang sedang berjalan tidak jauh darinya. Setelah dia mendengar Bayangan Satu, dia bertanya. "Apa beliau sudah kembali?" Dia langsung berdiri dan mulai berjalan keluar.
Setelah Bayangan Satu melhatnya, dia mengikutinya dari belakang. Dia menyadari bahwa dia belum melihat sosok Serigala Abu-abu sejak mereka kembali ke kediaman dan mulai merasa penasaran. Akhirnya, dia ingin mencarinya nanti.
Ketika mereka tiba di halaman utama, Feng Jiu melihat bahwa Xuanyuan Mo Ze tidak ada di halaman tapi sedang ada di kamar tidurnya. Dia pun masuk ke dalam kamar sedangkan Bayangan Satu hanya mengikutinya ke halaman utama. Dia melirik pintu kamar tidur yang tertutup sebelum berbalik badan untuk pergi.
"Apa ada yang salah?"
Ketika Feng Jiu memasuki kamar tidur, dia melihat Xuanyuan Mo Ze duduk di meja dengan raut wajah suram. Dia mendekat ke sisinya dan menuangkan segelas air untuknya.
Xuanyuan Mo Ze memandang Feng Jiu dan menjawab. "Mungkin akan ada tamu di kediaman selama beberapa hari mendatang."
"Apa kamu merasa kesal karena akan ada tamu? Apakah mereka adalah kenalanmu?" Feng Jiu mengangkat alisnya dengan menggoda.
"Negeri Air Merah, salah satu dari Delapan Kerajaan Besar, adalah negeri yang paling dekat dengan Dinasti Xuanyuan secara geografis. Orang-orang yang akan datang kali ini adalah Putra Mahkota dan Putri Ketiga mereka. Ayah Kaisar memerintahkanku untuk menyambut mereka berdua."
Jika ada orang di Dinasti Xuanyuan yang mampu menekan Xuanyuan Mo Ze, maka orang itu hanyalah Ayah Kaisar. Feng Jiu tidak tahu tingkat kekuatan yang telah dicapai oleh Kaisar, yang dia tahu adalah pria itu jauh lebih kuat darinya.
"Kalau begitu, sambut mereka dengan baik! Atau…" Feng Jiu meliriknya dan tersenyum. "Apakah kamu takut aku merasa tidak nyaman berada di sini? Jangan khawatir, aku bukan orang yang picik."
Setelah Xuanyuan Mo Ze mendengar kata-katanya, dia memeluk Feng Jiu dan menariknya ke bawah untuk duduk bersama. "Ayah Kaisar berniat menikahkan aku dengan wanita dari Negeri Air Merah. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah menyetujuinya. Aku selalu membuat keputusan sendiri dan menyelesaikan masalahku sendiri. Bahkan jika orang itu adalah Ayahku, beliau tidak akan bisa menjadi Tuanku."
Mata Feng Jiu bergerak sedikit dan dia berkata, "Aku percaya padamu. Selama aku cukup kuat, maka tidak ada yang berani dan tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk bersama."