Dokter Hantu yang Mempesona

Ini Benar-benar Aku



Ini Benar-benar Aku

3Ketika cermin memantulkan sosok telanjang ke matanya, dia mundur dan merasa tidak percaya. Kakinya terasa lemas. Dia pun terjatuh ke atas tanah.     

Sosok di pantulan cermin tampak seperti wanita tua. Tubuh yang seksi dan montok kini menjadi tua dan layu. Wajahnya tampak kurus, tidak seperti wajah yang lembut sebelumnya. Rambutnya yang putih membuatnya tampak seperti wanita yang hampir berusia seratus tahun. Penampilannya menjadi sangat berbeda dari ujung kaki hingga ujung kepala.     

"Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini terjadi? Bagaimana aku bisa menjadi seperti ini?!"     

Nyonya Kedua melingkarkan tangan untuk menutupi tubuhnya yang tidak sedap dipandang. Dia bergumam pelan. Hatinya terasa enggan. Dia sama sekali tidak percaya bahwa penampilannya menjadi aneh dan mengerikan.     

Saat itu, dia tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia menatap Kepala Keluarga Song yang masih berdiri dengan tubuh terlilit kain dan menunjukkan raut wajah yang penuh amarah. Pada akhirnya, dia menangis. "Tuan, Tuan, bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana saya bisa berakhir seperti ini?"     

Kepala Keluarga Song merasa sangat marah. Ketika dia bangun, wanita cantik yang dia peluk berubah menjadi wanita tua berusia seratus tahun. Dia hendak mengenakan pakaian dan memerintahkan seseorang untuk menyeret wanita itu keluar. Namun ketika suara serak itu memanggilnya Tuan, emosinya justru semakin naik.      

Dia berjalan maju dengan penuh amarah dan rasa malu. Kemudian, dia menendang wanita tua yang sedang duduk di lantai sambil bertelanjang. "Dasar makhluk tidak tahu malu! Siapa kamu?!"     

Nyonya Kedua yang sedang panik dan tidak berdaya tiba-tiba ditendang pada bagian dada. Dia jatuh ke belakang hingga berguling dua kali dan menabrak kabinet yang ada di sudut dinding. Kepalanya menabrak lantai hingga berdarah. Kekuatan dari tendangan itu membuatnya berteriak kesakitan.     

"Ah!"     

Dia berteriak dan berusaha untuk bangun. Kemudian, dia menatap Kepala Keluarga Song yang sedang mengganti pakaian sambil menangis. "Tuan, ini aku, ini aku! Aku Lianer, aku Lianer..."     

Kepala Keluarga Song yang masih mengenakan pakaian tiba-tiba terkejut. Dia menghentikan apa yang dia lakukan. Raut wajahnya terlihat sedih. "Kamu, kamu Lianer?"     

Dia menarik nafas dengan tajam. "Bagaimana mungkin!" Dia tidak percaya bahwa wanita yang cantik dan lembut akan bangun sebagai seorang wanita tua. Tidak akan ada yang percaya dengan transformasi yang cepat seperti itu.     

"Kepala Keluarga? Kepala Keluarga, apa yang terjadi? Apakah anda membutuhkan bantuan hamba?"     

Para penjaga di luar terkejut dengan teriakan yang berasal dari dalam ruangan. Saat ini, beberapa penjaga bertanya dari luar. Mereka akan segera masuk setelah Kepala Keluarga mengeluarkan perintah.     

Ketika Nyonya Kedua mendengar suara dari luar, dia berusaha bangun sambil menahan rasa sakit akibat tendangan itu dan segera mengenakan pakaian. Air matanya mengalir ketika memikirkan betapa buruknya dia sekarang.     

Jika seorang wanita muda yang cantik menangis, maka itu sama dengan bunga pir yang bermandikan air mata. Penampilannya akan semakin lembut dan membuat hati orang-orang dipenuhi dengan kasih sayang.     

Saat ini, Nyonya Kedua sudah berubah menjadi wanita tua. Penampilannya berubah total menjadi wanita tua berambut abu-abu dengan wajah yang keriput. Penampilannya saat menangis hanya membuat orang lain merasa jijik. Mereka bahkan tidak ingin meliriknya.     

"Apakah kamu benar-benar Lian'er?"     

Emosi Kepala Keluarga Song mulai tenang. Menurutnya, mustahil bagi orang luar untuk berbaring di pelukannya setelah dia tertidur. Jadi, apakah wanita tua ini benar-benar adalah Lianer? Namun jika itu memang dia, maka bagaimana dia bisa berubah hanya dalam semalam?     

"Tuan, ini aku. Ini benar-benar aku. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa berubah menjadi seperti ini." Nyonya Kedua menyeka air matanya dan menutup setengah wajahnya dengan lengan jubah. Dia tidak berani menatap Kepala Keluarga Song.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.