Dokter Hantu yang Mempesona

Lembut dan Penuh Kasih Sayang



Lembut dan Penuh Kasih Sayang

1Beberapa pria berpakaian serba hitam mengejar dua wanita muda yang cantik. Kedua wanita itu dilindungi oleh beberapa penjaga serta seorang wanita tua. Meskipun demikian, mereka mengalami cedera cukup banyak. Pakaian mereka robek oleh cabang-cabang di tanah saat melarikan diri. Kulit mereka yang putih pucat terlihat melalui robekan dari pakaian mereka.     

Setelah Song Ming melihat kulit kedua wanita itu, matanya pun mulai berbinar. Dia pun berkata pada Duan Ye dengan raut wajah serius, "Kita menemukan orang yang sedang kesulitan, bukankah kita seharusnya membantu mereka?"     

Duan Ye meliriknya dan menjawab dengan acuh tak acuh, "Aku bahkan tidak mengenal mereka. Aku tidak akan repot-repot untuk menolongnya."     

Setelah berbicara, Duan Ye berbalik untuk pergi. Namun Song Ming tiba-tiba memegang tangannya. "Jangan pergi! Bagaimana jika mereka adalah dua wanita yang tak berdaya? Bagaimana kita bisa mengaku sebagai pria jika kita tidak membantu mereka? Ayo, ayo, ayo!"     

Duan Ye tidak sempat menjawab dan segera diseret ke depan. Dia juga mendengar Song Ming berteriak, "Lepaskan kedua wanita itu!"     

Para penjaga sepertinya telah meninggalkan kedua wanita itu. Sang wanita tua bahkan juga sadar bahwa mereka tidak bisa melarikan diri dari sekelompok pria berpakaian hitam dan justru mendapat banyak luka. Ketika kelompok berpakaian hitam menangkap kedua wanita itu, Song Ming melompat ke depan sambil menarik Duan Ye.     

Raut wajah Duan Ye yang imut tampak murung. Dia akhirnya diseret ke dalam perkelahian yang tidak dia inginkan sama sekali. Namun, ketika dia melihat kelompok berpakaian hitam mengarahkan pedang pada mereka, dia melirik Song Ming dan menghunuskan pedang dengan malas untuk menyerang kelompok itu.     

Kelompok berpakaian hitam itu adalah kultivator tingkat Fondation. Jika ini adalah pertarungan satu lawan satu, maka Duan Ye tidak akan merasa takut sama sekali. Namun, dia agak kewalahan karena beberapa dari mereka menyerang secara bersamaan. Dia terlalu meremehkan mereka dan akhirnya terluka.     

Duan Ye mundur dengan malu dan mulai mencari keberadaan Song Ming. Sayangnya, apa yang dia lihat membuatnya merasa sangat marah sehingga dia hampir muntah darah.     

"Nona-nona, apakah kalian baik-baik saja? Jangan khawatir, orang-orang itu tidak akan bisa melukai kalian. Oh, lihat! Tanganmu berdarah."     

Song Ming memegang tangan salah satu wanita sambil mmebicarakan luka-luka mereka. Meskipun demikian, tatapannya justru tertuju pada dada mereka.     

"Terima kasih karena Tuan telah datang untuk menyelamatkan kami." Suara wanita yang dia pegang terdengar lembut dan pemalu. Wajahnya yang cantik tampak pucat karena merasa kaget dan matanya sedikit berair. Hal itu mampu membuat orang merasa kasihan padanya.     

"Jangan takut, jangan takut, tidak akan ada masalah selama aku ada di sini." Song Ming menepuk punggung wanita itu dengan lembut dan bahkan memeluknya.     

Wanita itu sepertinya terlalu malu atau ketakutan karena dia tidak menghindari pelukan Song Ming. Bahkan wanita yang lain tidak terganggu dengan sikap mereka berdua. Wanita tua itu juga memandang Song Ming dengan penuh syukur.     

"Song Ming, dasar mesum! Cepat ke sini dan bantu aku!"     

Suara teriakan Duan Ye yang penuh amarah tertuju pada Song Ming. Dia mengayunkan pedang ke salah satu kultivator dan melangkah mundur untuk menghindari serangan balasan. Suaranya yang penuh amarah terdengar sangat keras, bahkan Feng Jiu dan Ning Lang yang ada di dalam tenda di sisi jalan gunung bisa mendengarnya.     

"Jangan khawatir. Aku akan pergi dan membantunya. Tidak akan terjadi apa-apa. Selama aku ada di sini, maka aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."     

Song Ming seolah-olah berubah menjadi orang lain ketika dia bertemu dengan wanita cantik. Hanya ada kedua wanita itu di matanya. Suaranya bahkan menjadi terdengar lembut dan penuh kasih sayang. Duan Ye sangat marah sehingga dia hampir mati.     

"Song! Ming!"     

"Aku datang!"     

Song Ming menjawabnya dengan penuh semangat. Setelah dia menenangkan kedua wanita itu, dia menghunuskan pedang dari pinggangnya. Dia mulai menyerang kelompok pria berpakaian hitam dengan tampang pendekar yang anggun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.