Siapa yang Menggoda Siapa
Siapa yang Menggoda Siapa
Feng Jiu mengulurkan tangan dan menangkap wanita itu. Matanya menatap wanita yang sedang dia sokong dan berkata dengan lembut, "Hati-hati."
Raut wajah pemuda itu acuh tak acuh. Meskipun sepasang matanya yang jernih agak datar, namun ada aura jahat yang memancar di antara alisnya. Matanya yang jernih tampak seperti laut, misterius dan dalam. Ketika seseorang melihatnya, orang itu tidak akan mampu melepaskan diri dari tatapannya yang dalam...
Wanita itu melihat bibir sang pemuda tersenyum menawan. Sudut bibirnya melengkung ke atas. Raut wajahnya seolah-olah tersenyum namun tidak tersenyum. Pesonanya yang jahat membuat jantung wanita itu berdetak dengan kencang. Dia kehilangan ketenangannya sejenak.
"Tuan Feng..."
"Mungkin jarang ada orang yang berjalan di hutan ini. Tanahnya tidak rata dan ada banyak rumput liar. Berhati-hatilah." Feng Jiu berbicara dengan lembut. Suaranya yang pelan menyusup ke dalam telinga wanita itu. Dia bahkan bisa mendengar kekhawatirannya.
Ketika wanita itu melihat Feng Jiu yang acuh tak acuh, dia pun menjadi bingung. Pada pertemuan pertama, mereka mendapatkan kesan bahwa pemuda itu memang cukup berbahaya. Namun, dia terus mengamatinya selama mereka bepergian bersama. Dia merasa bahwa pemuda itu hanyalah remaja biasa. Ketika tidak ada orang lain di sekitar, dia tampak lebih karismatik dan nakal.
Pemuda itu seperti bunga poppy yang cantik sekaligus mematikan. Meskipun dia jelas menunjukkan bahaya, namun orang lain tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekat. Dia menyaksikan pemuda itu menarik kembali tangannya dan berjalan di depan. Dia menggigit bibirnya dan mengikuti pemuda itu lagi.
Mereka berdua akhirnya menemukan sumber air. Ada mata air yang mengalir melalui beberapa batu di hutan. Mata air itu tidak besar, tapi ada kolam kecil yang telah terbentuk. Air yang mengalir ke tanah terasa segar dan manis.
Feng Jiu menyimpan air ke dalam botol dan membasuh wajahnya. Ketika dia hendak berdiri, wanita di sampingnya tiba-tiba membuka kancing pakaian luarnya. Wanita itu memperlihatkan korsetnya dan menatap Feng Jiu dengan malu-malu.
"Tuan Feng, bisakah anda... bisakah anda memeriksa luka di punggung saya?"
Feng Jiu melirik wanita itu lagi. Kemudian, dia berkata dengan ragu, "Ini bukan ide yang bagus, perempuan dan laki-laki tidak boleh terlalu dekat. Ini... Ini tidak pantas."
Setelah wanita itu melihat tatapan Feng Jiu yang tertuju pada tubuhnya, dia menonjolkan dadanya. Di dalam hati, dia merasa sangat puas dan gembira. Dia tahu bahwa semua pria mesum.
"Tidak apa-apa, Tuan Feng bukan sembarang orang." Wanita itu berbicara sambil menunduk. Sikapnya yang lembut dan malu-malu membuatnya tampak seperti bunga mekar yang indah.
"Baiklah!" Feng Jiu berjalan maju dengan enggan. Ketika dia tiba di belakang punggung wanita itu, rasa enggan di raut wajahnya telah menghilang. Sudut bibirnya terangkat. Jari-jarinya membelai punggung wanita itu dan dia mulai tersenyum.
"Ini bukan luka fatal, kemerahan dan pembengkakan sudah mereda setelah kamu memakai obat. Bekas luka yang kering akan rontok dalam dua hari."
Feng Jiu berbicara dengan malas. Ketika dia memperhatikan jari-jarinya yang sedang membelai punggung wanita itu, tubuh wanita itu sedikit gemetar. Dia mengerang dengan pelan.
Feng Jiu mengangkat alisnya ketika dia mendengar suara mengerang. Dia melihat tangan yang menahan pakaian luar wanita itu tiba-tiba turun ke samping. Ketika wanita itu berbalik badan, tali yang menahan korsetnya juga terlepas dan korsetnya jatuh. Saat itu, tubuh yang tidak terhalang apa pun terpampang di depan matanya.
"Ah!"
Wanita itu tampak terkejut. Kemudian, dia segera menutupi tubuhnya dan menoleh ke arah pemuda itu dengan malu-malu. Namun, dia tiba-tiba tercengang ketika dia menatap pemuda yang ada di hadapannya.