Dokter Hantu yang Mempesona

Sarang Ular



Sarang Ular

2"Apakah itu adalah buah spiritual?" Feng Jiu memandangnya dengan mata berbinar. Wajar saja ada banyak ular berbisa yang menjaga buah berbentuk seperti botol, karena itu adalah buah spiritual! Namun, buah spiritual seperti apa itu? Kenapa dia belum pernah melihatnya?     

Feng Jiu merasa tidak yakin. Dia hendak berjalan lebih dekat, tapi dia mendengar suara mendesis yang keras. Beberapa ular berbisa bermunculan. Akhirnya dia pun melambaikan tangan dan menembakkan bilah angin tajam ke arah dua ular.     

Bilah angin itu setajam pisau. Dia berpikir bahwa bilah angin akan memotong ular menjadi beberapa bagian seperti sebelumnya. Namun, dia justru mendengar suara dentuman keras ketika bilah angin menghantam ular. Kedua ular tersebut hanya terdorong hingga jatuh ke tanah oleh bilah angin, bahkan ular tersebut tidak terluka. Mereka langsung bangkit kembali dan meluncur ke arah Feng Jiu lagi dengan cepat.     

Feng Jiu agak kaget. Dia bergegas mundur dan merasa ada sesuatu yang aneh. Bagaimana mungkin bilah angin tidak membunuh ular berbisa itu? Apalagi dia mendengar dentuman yang mirip dengan suara logam ketika bilah angin menghantam tubuh ular.     

Feng Jiu bergerak mundur sambil mengamati sekelompok ular berbisa. Dia sadar bahwa ular yang menyerangnya adalah ular berukuran kecil dan sedang. Beberapa ular berbisa yang tubuhnya lebih besar meringkuk di bawah pohon. Di antara mereka ada ular ukurannya sangat besar. Itu kemungkinan adalah Raja Ular. Bentuk tubuhnya setebal lengan pria dan panjangnya sekitar tiga meter. Saat ini, ular itu sedang menatapnya dengan mata merah dan menjentikkan lidah.     

"Apakah anda mengancam saya?"     

Feng Jiu mengangkat alisnya sambil merencanakan serangan. Kemudian, dia melihat Raja Ular mendesis sambil menjentikkan lidah dan menatapnya dengan mata merah yang haus darah.     

Ular-ular itu mungkin memiliki atribut emas sehingga tidak dapat dibunuh dengan pedang. Bagaimana dengan realgar yang paling ditakuti oleh ular? Dia diam-diam mengambil sebotol realgar dari ruang dimensi dan melemparnya ke arah sekelompok ular setelah membuka tutup botol.     

Namun, ketika realgar mendarat di atas ular, dia hanya bisa mengedipkan mata karena realgar sama sekali tidak mempengaruhi mereka. Ular-ular itu masih bersarang di bawah pohon dan tidak merayap pergi seolah-olah mereka tidak mencium bau realgar.     

Setelah Feng Jiu memperhatikannya, dia menyentuh dagunya dan matanya pun bergerak sedikit. Kenapa realgar tidak berfungsi? Bagaimana bisa itu tidak bekerja? Biasanya, segala jenis ular berbisa tidak akan mampu menahan bau realgar karena itu adalah musuh alami ular. Situasi ini membuatnya merasa khawatir.     

Dia mengalihkan pandangan pada pohon itu. Jika ular-ular tidak bisa diserang oleh pedang dan tidak takut pada realgar, maka bagaimana dengan buah di pohon spiritual aneh di sana?     

Feng Jiu sepertinya perlu memahami jenis pohon itu dan kenapa ular-ular begitu enggan meninggalkannya. Baik realgar maupun pedang tidak dapat melukai ular, tapi bagaimana dengan... racun?     

Setelah mendapatkan ide, dia melompat untuk menjauh dari pohon dan memasang mantra penghalang di sekelilingnya untuk mencegah ular masuk. Kemudian, dia mengambil tungku pil dari ruang angkasa dan beberapa obat herbal. Dia mulai mencampurkan sekitar dua puluh tanaman obat ajaib dan obatan eliksir. Akhirnya, dia siap menyalakan tungku pil.     

Api berkobar di bawah tungku pil. Ketika suhu yang tepat tercapai, dia memasukkan campuran obat yang sudah disiapkan ke dalamnya. Sekitar satu jam kemudian, lebih dari dua puluh obat bercampur di dalam tungku pil dan bau obat menyebar ke udara. Feng Jiu tiba-tiba merasa penasaran.     

Ular-ular itu menjadi tidak biasa karena ada pohon buah spiritual yang aneh. Setelah obat buatannya siap, apakah obat itu bisa menghasilkan efek yang dia inginkan?     

Feng Jiu memikirkannya sejenak dan matanya pun mulai berkedut. Dia akhirnya mengambil tiga obat lagi dari ruang dimensi untuk menambahkannya ke tungku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.