Dokter Hantu yang Mempesona

Anggrek Bambu



Anggrek Bambu

3Feng Jiu turun dari pohon dan pergi mengambil air spiritual dari mata air untuk menyiram pohon. Setelah dia memberitahu Pak Tua Putih untuk memperhatikan pohon itu, dia pun menemui Phoenix Api. Dia merasa ada sesuatu yang salah karena Phoenix Api masih tidak bergerak.     

"Kenapa dia lama sekali kali ini? Apakah ia hendak memasuki masa dewasa?" Kemungkinan ini terlintas dalam pikirannya. Dia mengamati bahwa tidak ada masalah meskipun Phoenix Api berkultivasi sambil tertidur dengan nyenyak. Akhirnya, dia keluar dari ruang dimensi.     

Feng Jiu duduk di dekat mata air sambil mengulurkan tangan untuk bermain air. Jari-jarinya yang ramping dan putih seperti bunga lily bergerak dengan santai di atas air sehingga membentuk riak. Tak lama kemudian, permukaan air kembali datar.     

Pikiran Feng Jiu menjadi segar setelah dia bermain sebentar. Dia pun berdiri dan berjalan menuju ke dalam hutan. Bagaimanapun juga, dia telah dikejar oleh Raja Ular seharian penuh sehingga dia tidak bisa mencari tanaman obat ajaib. Dia terlalu lama menunda waktu dan bahkan dia berlari dengan sangat jauh.     

Saat ini, dia kekurangan dua tanaman obat ajaib untuk membuat sebuah ramuan. Dia berencana untuk memeriksa adakah tanaman obat ajaib di hutan ini. Kemudian, dia bisa kembali ke gua untuk lanjut membuat pil obat. Dia tidak berniat mendapatkan pengalaman di Pegunungan Neraka karena tujuannya hanya untuk melatih mereka berempat. Setelah satu tahun berlalu, dia akan pergi ke negara kelas satu.     

"Sebagian besar Lentera Emas tumbuh di medan yang terjal. Lentera itu bisa ditemukan di dinding gunung, tapi Anggrek Bambu menyukai tempat yang lembab sehingga bisa ditemukan di hutan ini."     

Feng Jiu berjalan sambil bergumam. Di daerah ini, tidak ada ular berbisa yang mengejarnya. Bahkan tidak ada kultivator pembunuh ataupun binatang buas. Itulah mengapa dia berjalan dengan lebih lambat dan mencari Anggrek Bambu dengan hati-hati.     

Dia jarang mengelola ruang dimensi. Sebagian besar yang dia tanam di ruang dimensi adalah tanaman obat yang berharga dan langka sedangkan tanaman obat biasa tidak akan ditanam di sana.     

Pertama, dia awalnya merasa bahwa membeli tanaman obat sesuai kebutuhan akan lebih mudah. Kedua, dia tidak bisa mengelola terlalu banyak tanaman obat di ruang dimensi. Menanam tanaman obat yang langka saja sudah cukup. Jika dia kekurangan beberapa jenis tanaman obat, maka dia bisa mendapatkannya dengan cara lain.     

Namun, seperti yang terjadi sekarang, dia butuh lebih banyak waktu untuk mencari satu atau dua jenis tanaman obat. Untungnya, keduanya tidak sulit ditemukan.     

Feng Jiu berjalan di dalam hutan selama dua jam. Akhirnya, dia menemukan Anggrek Bambu di antara ilalang di bawah pohon besar di daerah yang lembab. Anggrek Bambu terlihat seperti bunga liar yang memiliki tiga bunga ungu kecil. Akarnya mirip seperti ruas bambu dan beberapa daunnya terkulai ke bawah. Bunga itu tidak terlalu mencolok karena tumbuh di antara ilalang.     

Orang awam akan mengira bahwa itu adalah bunga liar, tapi orang yang ahli dalam pengobatan akan langsung tahu bahwa itu adalah Anggrek Bambu. Bunga itu bisa digunakan untuk membuat beberapa pil obat dan punya efek yang sangat bagus.     

Tanaman obat yang bagus tidak boleh rusak sehingga dia sangat berhati-hati saat memetiknya. Terutama untuk jenis Anggrek Bambu yang akarnya sangat tipis dan tertanam jauh di dalam tanah. Jika akarnya patah, maka kekuatan dan efek obat akan berkurang drastis.     

Setelah Feng Jiu menemukan Anggrek Bambu, dia berjongkok di bawah pohon dan menggali dengan perlahan. Dia mengambil tanah sedikit demi sedikit dan menyingkap setiap akar dengan hati-hati.     

Dia menghabiskan waktu sekitar sebatang dupa sebelum berhasil memetik Anggrek Bambu dari dalam tanah. Ketika dia memeriksanya, dia merasa sangat puas. "Lumayan juga! Anggrek Bambu ini sudah berumur hampir seratus tahun. Menurutku, bunga ini akan sangat efektif bila digunakan dalam pengobatan."     

Dia mengeluarkan kotak merah panjang dari ruang dimensi dan meletakkan tanaman obat di dalamnya dengan hati-hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.