Takdir yang Terhubung
Takdir yang Terhubung
Setelah semua orang mendengarnya, raut wajahnya menjadi goyah. Beberapa dari mereka mengetahui tentang Delapan Kerajaan Besar, namun beberapa orang tidak mengetahuinya. Meskipun demikian, saat ini, tidak ada dari mereka yang mau menjadi mata rantai terlemah.
Feng Jiu mengobrol dengan mereka sebentar sebelum mereka pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Karena Wakil Kepala Akademi tahu bahwa Feng Jiu sudah memutuskan, maka dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan pergi dari sana.
Nie Teng dan siswa lain yang berbagi halaman dengan Feng Jiu menyaksikan dia memesan air untuk mandi. Pada akhirnya, mereka juga pamit untuk pergi ke kamar mereka.
Seragam Feng Jiu telah hancur. Dia hanya memiliki satu setelan. Setelah mandi, dia memakai pakaiannya sendiri, yaitu satu set jubah merah yang mempesona. Ketika dia membuka pintu untuk mencari makanan, dia melihat Mo Chen berjalan membawa Binatang Pemakan Awan di tangannya.
"Oh!"
Setelah Binatang Pemakan Awan melihat tuannya, ia segera melompat ke depan. Mo Chen tidak punya pilihan selain melepaskan binatang kecil yang melompat keluar dari lengannya.
Feng Jiu tampak sangat terkejut. "Kenapa anda yang menjaga Binatang Pemakan Awan?" Dia telah meninggalkan Binatang Pemakan Awan dalam pengawasan Wakil Kepala Akademi, jadi mengapa binatang kecil itu bersamanya?
"Aku bosan dan membutuhkan hiburan." Mo Chen menjawab sambil menatap Feng Jiu. "Aku dengar bahwa kamu akan tinggal di sini dan menjadi seorang guru."
"Benar. Untuk satu tahun." Feng Jiu mengangguk sebagai jawaban. Dia melangkah keluar dari halaman bersama dengan Mo Chen. Keduanya berjalan dengan cepat sedangkan Binatang Pemakan Awan mengikutinya di belakang.
Langkah Mo Chen lambat dan menjadi lebih santai santai. Ketika dia berjalan, dia tidak berbicara dengan Feng Jiu atau pun memandangnya. Dia hanya menatap lurus ke depan seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.
Feng Jiu melirik Mo Chen. Dia bisa melihat bahwa seluruh tubuh Mo Chen dikelilingi aura yang samar dan jubah putihnya berkibar lembut karena angin. Rambutnya yang berwarna hitam legam nyaris tidak bergerak sedangkan raut wajahnya acuh tak acuh. Meskipun demikian, pria itu memberi kesan bahwa dia akan melangkah ke awan seperti makhluk surgawi. Itu membuat Feng Jiu merasa sangat aneh.
Mo Chen muncul di akademi karena Feng Jiu dan bahkan mengikuti mereka ke Akademi Bintang Dua. Namun, Feng Jiu tidak tahu mengapa dia melakukannya.
Mungkinkah itu karena ramalan yang dibuat oleh Tuannya, Guru Langit? Tidak, itu tidak mungkin. Pria itu kadang memandang dengan perasaan campur aduk dan asing.
"Apakah kamu penasaran kenapa aku terus mengikutimu?"
Mo Chen mungkin tahu tentang ketidakpastian di hatinya. Ketika mereka sedang berjalan ke pohon, Mo Chen tiba-tiba berhenti dan tersenyum.
Feng Jiu menatap Mo Chen tanpa mengatakan apa-apa.
"Awalnya, aku tidak ingin mengetahui tentang penguasa dunia dan bahkan tidak peduli. Oleh karena itu, aku mengikuti perintah Tuanku untuk mencarimu hanya sebagai sebuah misi. Namun, aku tetap tinggal di sampingmu karena aku ingin tahu... orang seperti apa yang terhubung dengan takdirku."
Feng Jiu terkejut. "Takdir yang terhubung? Apa maksudmu?"
Mo Chen berbalik badan untuk menghadap Feng Jiu. Tatapan matanya tampak dalam dan rumit. "Hidup karena kamu, mati karena kamu."
Delapan kata itu membuat Feng Jiu terkejut dan tidak bisa berkata-kata.
Hidup karena dia? Mati karena dia? Apakah ini adalah alasan kenapa Mo Chen mengikutinya selama ini?
Feng Jiu tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Dia memandang pria anggun di depannya dan bertanya, "Ketika aku bertanya padamu saat itu, kamu menolak untuk mengatakan apa-apa. Kenapa kamu mengatakan ini padaku sekarang?"
"Aku meninggalkannya."
Suara Mo Chen terdengar pelan dan samar. "Dengan kekuatan dan bakatmu, aku yakin bahwa kamu bisa memasuki Delapan Kerajaan Besar dalam waktu beberapa tahun. Aku benar-benar berharap bisa melihat kamu di sana."