Dokter Hantu yang Mempesona

"Ketika seorang pria memandang wanita, maka itu bukan hanya menunjukkan apresiasi tapi juga hasrat." Duan Ye bertindak seolah-olah dia tahu segalanya. Dia tidak mau mempercayai Feng Jiu.     

Feng Jiu tidak repot-repot membantah dan justru memandang pasangan suami-istri He sambil berkata, "Bagaimana jika saya pergi ke rumah kalian besok pagi dan memeriksa kondisinya?"     

Dia berencana untuk menunggu jawaban Ning Lang sampai besok. Meskipun demikian, dia akan membawanya pergi apapun jawabannya. Namun karena ada yang meminta bantuan, dia tidak mungkin menolaknya. Seperti yang dikatakan pasangan itu, sebagai orang tua, mereka pasti merasa sangat sedih melihat putra mereka menderita dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk membantunya. Keadaan seperti ini lebih sulit untuk diterima daripada harus mati.      

Meskipun Feng Jiu acuh tak acuh, namun dia juga sangat sensitif. Dia akan melindungi orang yang dia hargai dan tidak ingin menyakiti orang yang dia sayangi. Bagi orang-orang yang ingin membunuhnya, dia akan memperlakukan mereka dengan kejam.     

Dia tidak bisa mengabaikan kasih sayang tanpa pamrih dari orang tua untuk anak mereka. Karena dia dihadapkan pada situasi seperti ini, maka dia harus membantu! Lagipula, masalah seperti ini tidak sulit untuk ditangani. Namun bagi pasangan itu, ini adalah satu-satunya kesempatan mereka.     

Setelah Tuan dan Nyonya He mendengarnya, mereka sangat gembira. Mereka pun mengucapkan terima kasih. "Terima kasih Dokter Hantu, terima kasih Dokter Hantu. Kami akan segera pulang dan memberitahukan kabar baik ini kepada putra kami. Kami akan datang ke sini besok pagi untuk mengantarkan anda ke rumah kami."     

Raut wajah mereka dipenuhi dengan kegembiraan. Mereka mengucapkan terima kasih berkali-kali sebelum mereka kembali ke rumah untuk memberikan kabar kepada putra mereka.     

Orang-orang lain menyaksikan kepergian mereka. Kemudian, mereka bertanya, "Dokter Hantu, kami..." Namun sebelum mereka selesai bicara, kata-kata mereka disela oleh Feng Jiu.     

"Semuanya, tolong pulang sekarang! Saya tidak punya waktu untuk membuat pil atau ramuan baru-baru ini. Saya juga tidak punya obat yang cocok untuk dijual kepada kalian. Selain itu, obat dan ramuan saya hanya dijual di pelelangan dan bukan dijual secara pribadi."     

Feng Jiu berdiri sambil menepuk-nepuk jubahnya. Kemudian, dia berkata kepada Penguasa Kota dan istrinya, "Sekarang sudah larut. Aaya akan beristirahat lebih dulu." Setelah berbicara, dia membungkuk dan pergi begitu saja.     

Duan Ye yang melihat Feng Jiu pergi juga ikut berdiri dan berjalan menghampiri Ning Lang. Dia meletakkan tangan di pundak pemuda itu dan berkata, "Si gemuk kecil, kita sudah tidak bertemu dalam waktu yang lama. Mari mengobrol bersama malam ini."     

Dia langsung menyeret Ning Lang tanpa menunggu jawaban.     

Penguasa Kota dan istrinya saling memandang. Kemudian, dia berkata kepada semua orang. "Tamu sekalian, saya akan mengembalikan seratus ribu emas yang telah diambil oleh putra saya. Dia tidak memikirkan tindakannya dan berperilaku tidak sopan. Saya ingin meminta maaf kepada semua orang atas nama putra saya. Saya harap anda sekalian akan memaafkannya dan tidak tersinggung."     

"Anda terlalu sopan, Penguasa Kota Ning. Anda tidak perlu mengembalikan seratus ribu emas milik kami. Lagipula, kami merasa beruntung karena bisa bertemu dengan Dokter Hantu malam ini. Meskipun kami tidak bisa mendapatkan obat atau eliksir, namun setidaknya uang yang kami habiskan tidak sia-sia." Salah seorang dari mereka menjawab. Dia pun berdiri dan membungkuk. "Saya akan pergi sekarang. Saya akan datang dan berkunjung lagi di lain hari."     

"Itu benar, anda tidak perlu mengembalikan seratus ribu emas kepada kami. Jumlah itu tidak terlalu banyak jadi lupakan saya! Kami juga akan pergi sekarang." Beberapa orang lainnya turut berdiri dan berbicara sambil tersenyum.     

Orang-orang yang hadir di perjamuan bukan orang bodoh. Mereka tahu bahwa Keluarga Ning berhubungan baik dengan Dokter Hantu, mereka tentu saja ingin meninggalkan kesan yang baik. Selain itu, seratus ribu emas tidak ada artinya bagi keluarga kaya seperti mereka.