Dokter Hantu yang Mempesona

Racun Erosi Tulang



Racun Erosi Tulang

0Pada saat yang bersamaan, Tuan He telah sampai di kediaman Penguasa Kota. Namun karena dia takut mengganggu Feng Jiu, dia memutuskan untuk menunggu di luar sampai Feng Jiu bangun.     

Satu jam kemudian, Feng Jiu akhirnya bangun. Dia baru ingat bahwa dia seharusnya pergi ke kediaman Keluarga He untuk melihat kondisi Tuan Muda. Oleh karena itu, dia segera mandi dan bersiap-siap. Ketika dia berjalan menuju ke halaman, dia memanggil Duan Ye dan memerintahkan para pelayan untuk menyajikan sarapan. Dia mulai sarapan sambil menunggu Duan Ye.     

Satu jam kemudian, mereka berdua selesai sarapan dan berjalan menuju ke halaman utama. Mereka akhirnya melihat Tuan He yang bergegas menyapa.     

"Dokter Hantu."     

"Maafkan saya. Saya bangun terlambat." Feng Jiu berbicara dengan nada meminta maaf.     

"Tidak, tidak. Jangan khawatir. Sekarang masih pagi." Tuan He berbicara dengan tergesa-gesa. Dia memandang pemuda berbaju merah dan berkata dengan hormat, "Dokter Hantu, kereta kuda sudah siap. Anda dan Tuan Duan bisa berangkat sekarang!"     

"Mmm." Feng Jiu mengangguk dan berjalan keluar bersamanya.     

Feng Jiu dan Duan Ye menaiki kereta kuda mewah sedangkan Tuan He menyetir kuda secara pribadi di depan. Beberapa orang yang melihatnya merasa terkejut dan penarasan.     

Sekitar satu jam kemudian, mereka sampai di Kediaman He. Nyonya He sudah memerintahkan para pelayan untuk menunggu kedatangan mereka di luar. Ketika mereka tiba di sana, pelayan-pelayan itu menyapa para tamu dan mengundang mereka untuk masuk.     

"Dokter Hantu, ini adalah halaman kamar Hong'er. Karena dia tidak bisa bangun dari tempat tidur, dia belum keluar untuk menyambut anda. Tolong jangan merasa tersinggung," ucap Tuan He.     

"Tentu saja tidak." Feng Jiu menggeleng dan masuk.     

Begitu dia memasuki kamar, dia mencium bau obat yang menyengat. Seluruh ruangan diselimuti aura kematian. Dia bahkan sudah tahu bahwa Tuan Muda He berada di ambang kematian meskipun dia belum meliriknya.     

"Bukalah pintu dan jendela untuk ventilasi." Feng Jiu mulai bergerak.     

Setelah Nyonya He mendengarnya, dia segera memerintahkan para pelayan untuk membuka pintu dan jendela. Dia berjalan ke samping tempat tidur bersama dengan Feng Jiu dan berkata, "Honger, ini adalah Dokter Hantu. Cepat beri salam."     

"Salam untuk anda, Dokter Hantu. Tolong jangan tersinggung karena saya tidak bisa bangun dari tempat tidur."     

Mata Feng Jiu tertuju pada pemuda yang berbaring di tempat tidur. Usianya sekitar 25 tahun, wajahnya kurus dan pucat, suaranya juga terengah-engah ketika berbicara. Namun berbeda dengan kulitnya yang pucat, bibirnya justru tampak merah cerah.     

Setelah Feng Jiu memeriksanya, dia memiringkan kepala dan berkata, "Mari kita periksa kaki anda!"     

Tuan He berjalan maju untuk menarik selimut yang menutupi putranya. Pemuda itu hanya mengenakan celana pendek. Kedua kakinya tampak hitam dan merah, serta bengkak parah. Siapa pun akan terkejut ketika mereka melihatnya.     

Feng Jiu sedikit mengerutkan kening setelah melihatnya. Kemudian, dia melangkah maju dan meraih tangan Tuan Muda He untuk memeriksa suhu kakinya. Benar saja. Tubuhnya cukup panas. Dia terus mengerutkan kening sambil tenggelam dalam pikiran. Akhirnya, dia berkata, "Lepaskan bajunya."     

"Baik." Tuan He buru-buru melepaskan baju putranya dan menatap Feng Jiu tanpa mengganggunya. Meskipun dia cemas, namun dia hanya menatapnya tanpa mengatakan apa-apa.     

Feng Jiu memeriksa perut Tuan Muda He dan menekannya. Ketika dia melihat wajah pemuda itu tampak kesakitan, dia menarik tangannya dan berkata, "Racun sudah mulai menyebar ke atas. Saat ini, racun akan menyebar ke organ-organ internalnya. Jika dia tidak dirawat dalam waktu tiga hari, maka dia akan mati."     

Ketika Nyonya He mendengarnya, kakinya melemah dan dia berteriak, "Saya mohon Dokter Hantu, tolong selamatkan anak saya. Tolong, saya hanya punya satu anak laki-laki..."     

"Jangan khawatir. Selama saya ada di sini, maka tidak ada hal buruk yang akan terjadi." Feng Jiu menghibur Nyonya He sejenak. Kemudian, dia menoleh ke arah Tuan He dan berkata, "Tuan He, mari keluar bersama saya! Saya membutuhkan obat, Tuan He harus membantu saya mendapatkannya secepat mungkin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.