Dokter Hantu yang Mempesona

1Feng Jiu mengambil tas itu dan membukanya. Di dalamnya, ada catatan dari semua perbuatan yang dilakukan oleh Nyonya Kedua Keluarga Song. Informasi itu sangat akurat sehingga waktu dan tanggal kejadian juga ditulis. Semakin lama dia membacanya, maka matanya tampak semakin cerah.     

Memang benar, dia tidak perlu bertindak jika dia punya informasi ini. Ini bisa membuat Nyonya Kedua Keluarga Song dipenjara tanpa mendapatkan penangguhan. Feng Jiu mengumpulkan informasi-informasi itu dan menyerahkannya kepada Ketua Pasar Gelap. "Ketua, bisakah saya merepotkan anda untuk mengirimkan informasi ini ke klan ibu Song Ming?"     

Jika keluarga ibu Song Ming mendapatkan informasi ini, maka mereka tidak akan memberi ruang untuk bernafas pada Nyonya Kedua. Putri mereka telah meninggal dunia, tapi itu bukan karena sakit. Sebaliknya, dia justru meninggal karena racun yang berbahaya dari tangan Nyonya Kedua. Dia yakin bahwa jika mereka tahu yang sebenarnya, maka Kepala Keluarga Song tidak akan bisa melindunginya.     

"Tentu saja." Ketua Pasar Gelap tersenyum dan menerima informasi itu. "Jangan khawatir, Dokter Hantu. Saya akan mengirimkan seseorang untuk mengirimnya sekarang. Saya yakin kita akan melihat reaksi mereka pagi ini." Setelah mengatakannya, dia memanggil seorang anak buah dan menyerahkan informasi itu.     

"Bagus. Maaf karena sudah mengganggu anda." Feng Jiu mengangguk dan berdiri lalu pergi.     

Ketiga pria itu mengantar Feng Jiu keluar dari Pasar Gelap. Setelah mereka menyaksikan sosok berjubah merah menghilang pada malam hari, salah satu tetua menggeleng dan menghela nafas. "Nyonya Kedua Keluarga Song tidak punya firasat yang kuat. Kenapa dari semua orang di bumi ini, dia justru menyinggung perasaan Dokter Hantu?"     

"Haha, keberadaan Dokter Hantu memang selalu menjadi misteri. Dia tidak suka bertindak terang-terangan agar tidak ada yang tahu identitasnya, wajar jika Nyonya Kedua Song tidak mengetahuinya. Kita hanya bisa mengatakan bahwa keberuntungannya memang sudah berakhir. Kalau tidak, mana mungkin dia menyerang Dokter Hantu?"      

"Benar! Bahkan jika Dokter Hantu ingin berurusan dengannya tanpa informasi ini, dia masih punya 100 cara untuk mati."     

Salah satu tetua berdehem. "Beberapa waktu yang lalu, ada berita dari Pasar Gelap Nebula yang mengatakan bahwa seorang alkemis di Akademi Nebula menyita Pil Kecantikan milik Dokter Hantu. Dia langsung memasukkan pil itu ke dalam mulut sang alkemis dan membuatnya berubah dari seorang pria menjadi wanita. Orang itu masih belum pulih sampai sekarang."     

"Hahaha, hanya Dokter Hantu yang punya bakat seperti itu. Berita tentang Pil Kecantikan yang dibeli oleh selir dari negara kelas satu telah menyebar seperti api. Harganya di pasar telah berlipat ganda. Jika orang-orang itu tahu bahwa Dokter Hantu pernah memasukkan Pil Kecantikan ke dalam mulut seorang alkemis dengan cara yang tidak biasa, maka mereka pasti akan merasa putus asa."     

"Markas utama Pasar Gelap di Kekaisaran mulai memperhatikan Dokter Hantu. Beberapa waktu yang lalu, mereka mengeluarkan Perintah Hitam untuk menghukum orang-orang yang tidak menghormati Dokter Hantu. Atasan kita bisa dibilang sudah menantikan kedatangan Dokter Hantu di Kekaisaran."     

"Berita bahwa dia sudah menjadi Kultivator Golden Core di Akademi Bintang Dua telah menyebar di Pasar Gelap. Aku yakin bahwa dia bisa pergi ke Kekaisaran dalam waktu dekat. Lagipula, dia bukan orang biasa. Dia tidak boleh terjebak di negara-negara kecil ini. "     

Mereka bertiga mengobrol di gerbang. Beberapa saat kemudian, mereka berbalik badan dan berjalan masuk ke dalam.     

Feng Jiu tidak kembali ke penginapan tapi justru datang ke Kediaman Song secara diam-diam pada malam itu. Dia menyembunyikan auranya ke dalam bayangan malam dan bergerak tanpa suara seperti hantu. Dia bisa memasuki halaman dalam Kediaman Song dengan mudah.     

Dia berdiri di atas pohon besar, di balik daun-daun yang lebat dan subur. Pertama-tama, dia mengamati arah halaman Kediaman Song. Kemudian, dia menghindari penjaga malam di kediaman dan pergi menuju ke Halaman Barat...